Author pov
Matahari mulai terlihat dan Lisa masih terbaring di kasurnya, sedangkan Jennie berada di dapur untuk membuat sarapannya dengan Lisa. Setelah selesai memasak, Jennie pun meletakkan sarapan mereka di meja makan lalu ia pergi menuju kamar Lisa.
Jennie duduk di samping sisi kasur Lisa, ia mulai membangunkan kekasihnya dengan cara mengusap pipinya serta memberi ciuman di pipi Lisa dengan lembut.
"sayang, bangunlah ini sudah pagi, kau harus sarapan agar badan mu bertenaga" Lisa menggeliatkan badannya dan mengerjap-ngerjapkan matanya.
Lisa pun bangun dengan wajah yang tersenyum bahagia karna pagi ini di sambut oleh pujaan hatinya. Lisa mendudukkan dirinya di samping sisi kasur dan memposisikan dirinya di samping Jennie.
"selamat pagi sayang, sarapan apa yang kau siapkan untukku pagi ini?" Lisa pun juga mencium pipi Jennie.
"pagi sayang, pagi ini aku membuatkan mu gamjatang" Lisa yang mendengar nama makanan itu langsung berdiri dan melompat-lompat kesenangan.
"itu makanan favorit ku, ayah selalu membelikan ku gamjatang jika aku merajuk padanya" Jennie tertawa melihat tingkah Lisa yang kekanak-kanakan.
"baiklah! ayo kita pergi ke meja makan" Lisa mengangguk setuju dan langsung menggandeng tangan Jennie menuju tempat makan.
Lisa dan Jennie sudah berada di ruang makan. Mereka menyantap sarapan dengan nikmat, tak di sangka masakan Jennie memanglah yang terbaik untuk Lisa.
"ini sangat enak! melebihi masakan chef bintang lima, kau berbakat sayang" Jennie tersipu malu mendengar pujian Lisa yang agak berlebihan pikirnya.
"kau berlebihan sayang, oh iya bagaimana keadaan mu sekarang?" Jennie meletakkan telapak tangannya di dahi Lisa bertujuan untuk mengecek suhu tubuh kekasihnya.
"aku sudah membaik berkat mu dan selera makan ku juga kembali berkat masakan mu ini, apakah kau memasak dengan cinta?"
"bagus lah kalau begitu dan suhu tubuh mu normal dan aku memasakkan mu penuh dengan cintaku untuk mu"
"pantas saja cinta di dalam diriku semakin membeludak dan terus bertambah hingga tak terhitung jumlahnya karna kau selalu memberikan ku cinta yang tulus"
"kau ini gombal sekali, cepat habiskan sarapanmu, aku akan pergi bekerja sebentar lagi"
"aku akan mengantarkan mu, jam berapa kau selesai?"
"kemungkinan siang jika tidak lembur"
"hubungi aku, nanti ku jemput dan jangan lupa memberiku kabar jika kau sedang beristirahat"
"iya sayang, jangan lupa menjenguk ayah hari ini dan sampaikan salamku untuknya"
"siap peri kecil!"
Lisa pov
Aku baru saja mengantar Jennie ke tempat kerjanya dan sekarang aku sudah berada di rumah sakit. Kondisi ayah semakin memburuk, rambutnya semakin menipis dan wajahnya semakin pucat, aku takut.
Aku duduk di kursi dekat kasurnya dan mulai berbincang-bincang padanya.
"ayah, kau dapat salam dari Jennie untuk mu"
"benarkah? ayah sangat merindukan Jennie, haha"
"wah kau ingin merebutnya dari ku, ayah?" Aku berpura-pura cemburu dengannya dan ia pun tertawa melihat ekspresi ku.
"ayah bercanda, Lisa bagaimana hubungan mu dengan Jennie?"
"kami menjalin hubungan bersama ayah"
"benarkah? syukurlah kalau begitu, ayah tidak perlu khawatir lagi jika meninggalkan mu karna ada yang mengurusmu"