aku pamit (part 1)

307 32 6
                                    

Rumah yang luas tersebut tampak bising pada bagian dalamnya sebab 2 bocah berseragam sekolah dasar yang tampak elit tersebut tampak gaduh. Yang lebih kecil tampak menarik-narik seragam sekolah seorang anak yang tampak asik menikmati sarapannya.

" zee ayo cepat sedikit sarapannya aku udah ga sabar mau foto wisuda sama temen-temen aku" lengan kecil tersebut masih berusaha untuk menarik orang yang badannya lebih besar dari dia.

"Nhu sabarlah, kenapa kau semangat sekali santai saja ya," zee melanjutkan sarapannya yang tertunda karna rengekan bocah menggemaskan itu.

Mereka seumuran tapi entah kenapa nunew tampak jauh jauh lebih menggemaskan. Orang tua mereka yang sudah biasa menyaksikan kejadian ini tidak ambil pusing. Dan jika kalian berpikir bagaimana bisa pagi-pagi buat nunew sudah ada di rumahnya zee maka jawabannya adalah bahwa nunew adalah tetangganya zee.

Rumahnya tepat di depan rumahnya zee. Rumah yang tidak kalah megah dari rumahnya zee hanya saja suasananya yang membuat rumah itu berbeda. Jika di rumah zee penuh dengan kehangatan dari kasih sayang orang tua mereka maka terbanding terbalik dengan rumah nunew.

Rumah yang hanya di isi oleh nunew dan para pembantu. Nunew yang masih duduk di bangku kelas 6 sekolah dasar sudah meresakan bagaimana rasa dinginnya rumah tanpa kehadiran orang tua. Tidak... tidak orang tua nunew tidak meninggal mereka hanya di butakan oleh yang namanya kenikmatan duniawi hingga melupaan fakta bahwa ada seorang anak yang butuh kasih sayang mereka.

Kita kembali lagi kepada 2 bocah yang sudah asik berlari kesana kemari berfoto ria dengan kawan kawannya. Zee dan nunew pun tak lupa untuk beroto bersama.

**

3 tahun pun berlalu kini zee dan nunew sudah duduk di bangku smp. Tak terasa waktu berjalan begitu cepat. Zee dan nunew mengalami berbagai hal bersama.

Tumbuh bersama, sekolah di sekolah yang sama dan mengalami pubertas bersama. Nunew yang merasa dirinya hanya memiliki zee mulai bergantung pada zee, berbagi keluh kesahnya pada zee dan zee pun menerima itu semua dengan senang hati sebab sedari kecil pun nunew sudah di titipkan kepada orang tuanya di rumah zee.

" zee stop main ponsel ayo belajar lagi ujian udah makin deket zee," nunew mengomel sembari mengintip apa yang membuat zee sangat betah menatap ponselnya.

Nunew melihat kedalam isi ponsel zee  yang di mana sedang menampilkan chat dengan seseorang yang nunew yakin dari fotonya profilnya seperti perempuan.

Pikiran nunew mulai berkelana jauh, memikirkan bahwa zee mulai memberikan perhatian selain kepada dirinya. Dan nunew tidak suka itu, sebercak rasa cemburu menghinggapi dadanya.

Nunew dengan tiba-tiba memeluk zee, zee yang mendapat serangan tiba-tiba dari nunew hanya bisa memakluminya" zee janji sama nhu buat selalu sama-sama ya, jangan tinggalin nhu ya?," nunew mendongak untuk melihat zee.

" nhu ga punya siapa-siapa di dunia ini selain zee." Nunew kembali memeluk zee tanpa menyadari bahwa ada zee yang hanya terdiam tanpa membalas pelukan nunew.

**

Beberapa tahun kembali terlewati kini zee dan nunew telah tumbuh menjadi laki-laki yang dewasa. Jauh lebih dewasa untuk memahami perasaan hati masing-masing. Terutama nunew.

Yang awalnya dia merasakan perasaan nyaman pada zee tapi lambat laun perasaan itu kian berkembang tanpa nunew bisa cegah. Perasaan yang menurut nunew salah tapi candu bahkan dia mampu memendam perasaan itu sendiri beberapa tahun terakhir tanpa memberitahu siapapun.

Hingga perkataan zee di sore hari ini membuat perasaannya bagai campur aduk.

" nhu tadi di kelas zee ada mahasiswa baru dan nhu tau ga dia siapa?" Nunew hanya bisa menggeleng sebagai jawabannya sebab perasaanya mulai tidak enak. Zee tida pernah seexcited ini saat menceritakan sesuatu.

" dia perempuan temen sekelas zee dulu waktu smp... ahhh zee seneng banget bisa satu kampus sekarang sama dia," nunew hanya diam tidak merespon tubuhnya terlalu kaku untuk menerima informasi ini.

Zee yang melihat nunew hanya diam segera mengguncang pelan tubuh nunew.

" ahhh zee nhu ikut seneng kalo zee seneng" nunew memperlihatkan senyum termanisnya.

" doain zee ya soalnya zee mau deketin dia lagi"

" zee suka ya sama dia?" Nunew memberi pertanyaan bodoh yang mana hanya semakin membuat hatinya sakit.

"Suka, zee suka sama dia dari smp," zee menjawab dengan malu-malu sebab nunew orang pertama yang dia beritahu.

"Kalo nanti zee butuh bantuan bilang aja sama nhu nanti nhu pasti bantu,"

Zee tersenyum senang saat mendengar ucapan nunew dan dia pun segera memeluk nunew

" zee seneng punya temen kaya nunew, makasih udah mau jadi temen zee" nunew yang mendengar hanya bisa tersenyum saat dia tau bahwa dirinya hanya di anggap teman tidak lebih. Ingat nhu zee hanya menyukai perempuan bukan laki-laki macam dirimu.

**

Nunew sudah selesai dengan kelas hari ini dan kini nunew sedang menunggu zee untuk menjemputnya sebab zee sendiri semalam yang berjanji padanya untuk menjemput nunew di kampusnya.

Menit berlalu dan nunew sedang berusaha menghubungi zee sebab tidak biasanya zee tidak bisa di hubungi seperti ini. Langit mulai menghitam dan hujan siap di tumpahkan bahkan kampus mulai sepi tapi tidak ada tanda-tanda zee akan datang.

Nunew kembali menghubungi zee dan jawabannya masih sama zee masih tidak bisa di hubungi sembari memgikis waktu yang membosankan untuk menunggu zee, nunew membuka aplikasi instagramnya dan unggahan pertama yang muncul cukup memberinya jawaban kenapa zee belum datang juga untuk menjemputnya.

Seketika hujan turun dengan derasnya seolah menyadari suasana hati nunew yang sedang tidak baik baik saja. Untuk pertama kalinya zee melanggar janji mereka. Dan tanpa pikir panjang nunew menerobos hujan dan memilih untuk berjalan kaki untuk pulang kerumahnya, ke rumah yang tidak bisa si sebut sebagai "rumah".

**

Di lain tempat zee baru saja sampai di rumahnya sehabis mengantarkan pacarnya pulang. Ya zee sudah berpacaran dengan perempuan yang dia sukai sedari SMP.

Hal pertama yang zee lakukan setelah sampai kamar adalah mengecas ponselnya yang sedari siang mati. Setelah dia nyalakan kembali ponselnya banyak sekali panggilan tak terjawab dari nunew. Zee terpaku, setelah sekian lama dia berteman dengan nunew ini untuk pertama kalinya dia tidak bisa menepati janjinya.

Zee memegang ponselnya dengan gemetar berusaha menghubungi nunew sembari melihat rumah di depannya yang lampunya belum juga di nyalakan. Zee tau kalo malam para pembantu memang pulang ke rumahnya masing-masing dan zee bisa tebak jika sekarang nunew sedang sendirian di rumahnya.

" iya halo zee," sambung telfon berhasil terhubung ke nunew. Setelah mendengar suara nunew barulah zee merasa lega.

" nhu maaf tadi itu.."

Ucapan zee di potong begitu saja oleh nunew "ihh zee gapapa kok nhu paham hehe nhu juga sekarang udah di rumah udah aman, ohh iya selamat ya akhirnya zee bisa pacaran juga sama dia."

" tadi ga kehujanan kan? Zee ke rumah nhu ya sekarang?" Zee masih merasa khawatir sebab suara nunew tampak agak serak.

" ga usah zee nhu gapapa kok ini nhu udah mau tidur hehe yaudah kalo gitu nhu tidur dulu ya zee, selamat malam." Sambungan di putus secara sepihak oleh nunew.

Buruk keadaan nunew jauh dari kata baik.

Tbc.

Ini cerita pengganti pangeran kampusnya soalnya untuk pangeran kampus stop di part 1 aja ya ga ada kelanjutannya lagi 🙏

Jd sebagai gantinya aku bawa cerita baru hehe maaf ya di gantung dulu part 2 nyusul secepatnya

Byebye jangan lupa follow aku ya🫶

Jangan lupa komen dan like ya 💗

Oneshoot ZeeNunewTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang