3

502 36 0
                                    

Di bawah terik sinar matahari, terlihat sosok gadis cindo yang sedang berdiri dan memandang ke atas tiang bendera. Terlihat banyak sekali keringat yang keluar dari badan gadis itu dan kayaknya dia sangat amat kepanasan.

"Duhh kapan sih jam pelajaran miss gita selesai? Kok lama banget waktu berjalan?! Mana panas banget lagi woi!! Lama-lama bisa gosong gue disini nih!! Mana haus banget lagi!!" Dumel gadis cindo itu, dia kelelahan dengan hukuman yang di beri oleh guru kesayangan nya itu.

Disisi lain terlihat gadis kecil di dalam kelas yang sedang menatap gadis cindo itu dengan tatapan iba dan khawatir.

"Apa jessi baik-baik aja yaa?" Gumam gadis kecil itu dengan nada khawatir.

Bel pun berbunyi menandakan bahwa jam pelajaran telah selesai.

'' oke semuanya, kelas kita selesai kita lanjutkan minggu depan ya, sampai jumpa minggu depan." ucap miss gita sambil meninggalkan kelas.

seisi kelas kemudian kembali ramai dengan murid-murid yang pergi ke kantin dan sebagian masih ada di dalam kelas.

"Olla kamu mau ke kantin ngga?." tanya freya sahabat olla
"emm... kamu duluan aja deh freyy  aku kayaknya mau kelapangan dulu deh" tolak olla sambil membawa botol minumnya yang ada di dalam tas.

freya sebenernya tahu kalo olla ingin memberikan botol minum itu kepada jessi, sebenernya freya ngga terlalu suka dengan kebaikan yang olla lakukan kepada jessi.

dan freya ngga ngerti kenapa sahabatnya ini masih mau peduli dengan orang yang jelas-jelas membencinya.

"ngapain ke lapangan? mau liat jessi? dan mau ngasih botol minum ini ke dia?" ujar freya sambil menujuk botol minum ku

"hehe... iya aku kasian liat dia dihukum gitu sama miss gita, pasti dia kecapean dan juga kepanasan sekarang"

freya pun menghembuskan nafasnya, olla benar-benar berhati malaikat. padahal freya tau dengan sangat jelas kalau jessi suka mencari ulah kepada sahabatnya ini, bahkan jessi gak akan pernah menganggap olla sebagai temannya.

"kenapa sih kamu masih kasian sama orang kayak dia? kamu ga sadar apa! dia aja di hukum karena ketawain kamu." ujar freya yang udah kebawa emosi, freya ga suka sahabatnya di ganggu terus sama jessi.

"gapapa kok frey... lagian jessi udah ku maafin ko, dan kata mamaku juga kita ga boleh bales kejahatan dengan kejahatan lagi." ucap olla dengan polosnya.

"ihhh... olla kamu ini titisan dewa ya? kok masih ada yaa yang ga suka sama kamu? yaudah oke... tapi kamu hati-hati yaa kalau kamu diapa-apain ama jessi kamu bilang sama aku yaa biar nanti aku yang hajar jessinya sekalian."

sebelum freya pergi ke kantin dia mencubit pipi olla dengan gemas, olla emng gadis yang sangat menggemaskan siapa yang tahan buat ga cubit pipi dia coba.

"iya frey makasih... oh iya frey aku nitip es cekek ya frey."

"okee mau di iket apa mau pake sedotan?

"diikat aja hehe, keknya bakalan lebih enak." ucap olla dengan senyum manisnya. kalau soal makanan dan minuman, olla ga akan mungkin bisa menyembunyikan ekspresi senyumnya.

olla langsung berlari ke lapangan , di depan tiang bendera terdapat seorang gadis cindo yang sedang duduk dengan wajah lemas nya. wajah gadis itu pucat, membuat olla mempercepat langkahnya untuk menghampiri gadis itu.

jessi merasakan sensasi dingin di wajahnya, ia pun mendongakan pandangannya, dan melihat seseorang yang tengah menyodorkan botol minum dingin ke pipinya yang sudah merah merona.

"jessi nih minum..." ujar seseorang yang tak lain adalah olla.

"ngapain lo disini?!" itu adalah kalimat pertama yang di ucapkan jessi kepada olla

perikecil (kacila)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang