?)
Seorang pria baru saja keluar dari dalam mobil-nya dibantu oleh beberapa orang berseragam atasan dan bawahan berwarna hitam- membukakan pintu mobil untuknya.
Pria itu berjalan dengan santai sambil memasukkan kedua tangannya dalam saku celana dan saat sudah masuk didalam sebuah gedung perusahaan- orang orang yang berada didalam secara spontan menundukkan kepala sebagai tanda hormat bagi-nya. Namun seolah tak peduli pria itu tetap berjalan santai dengan raut wajah tenang memasuki satu satunya lift khusus yang disediakan untuk dirinya.Saat lift sudah berbunyi- Jung Minhyung mulai keluar- dan seperti biasa setiap orang yang melihat-nya akan tertunduk hormat.
" Tuan.. untuk sementara waktu saya yang akan mengatur seluruh jadwal dan mengambil alih tugas sekertaris. Sampai bisa menemukan sekertaris baru."
Hendry merupakan satu satunya orang kepercayaan Jung Minhyung di perusahaan ini. Kinerja orang itu cukup bagus sehingga Minhyung telah memperkerjakan nya untuk waktu yang lama.
" Sampai bisa menemukan sekertaris baru- huh?" Minhyung berujar dengan datar seperti biasa raut wajah orang itu selalu tenang.
Hendry menunduk, menyadari telah salah berbicara " maafkan kelancangan saya tuan.. secepatnya saya akan menemukan sekertaris pengganti sesuai data yang sudah tuan berikan. Tapi untuk sementara waktu saya diminta oleh tuan besar, untuk mengatur segala jadwal-nya tuan Minhyung sendiri. Sekali lagi saya mohon maaf atas kelancangan diri saya, tuan."
Minhyung menaikan sedikit sudut bibirnya- si tua bangka itu rupanya masih berusaha mengatur-ngatur diri-nya? Baiklah kali ini dia akan berusaha abai.
" sebutkan Jadwal ku untuk hari ini." Dengan cepat Hendry mengangguk lalu mulai membaca beberapa dokumen yang sudah disusun-nya.
" Baik Tuan, yang pertama saat siang nanti akan ada meeting khusus dengan kline dari China. Lalu saat sore nanti akan ada pertemuan dengan keluarga Kim. Dan Jadwal malam Tuan sebenarnya kosong namun Tuan besar meminta saya untuk mengatur pertemuan anda dengan tuan besar malam ini. Itu saja jadwal tuan untuk hari ini." Setelah berujar demikan Hendry memasukan kembali dokumen tadi dalam sebuah map.
Minhyung menyandarkan punggungnya pada kursi lalu mengetukkan jari di atas meja,
" meeting dan pertemuan keluarga Kim kau yang akan menghandle semua-nya. Lalu untuk malam kosong kan Jadwal ku. " tak ada cela untuk membantah- mau tak mau harus patuh." Baik Tuan. Namun jika tuan besar menany-"
" Atur saja. Parsetan dengan tua bangka itu."
Lagi lagi Hendry hanya dapat mengangguk patuh " Baik tuan."
" kau bisa keluar sekarang." Penuturan Minhyung dengan cepat ditanggapi Hendry lewat gestur tubuhnya yang menunduk kemudian perlahan keluar dari ruangan itu.
*
Hari sudah petang- Haechan sedang terbaring lemas di atas lantai kost nya. Saat ini dia sedang kesakitaan- mungkin tubuh nya mulai kelelahan karna dipaksa terus menerus tanpa ada jeda istirahat. Tadi saat bekerja part time di cafe, Haechan merasa badannya mulai bereaksi aneh bahkan keringat dingin muncul dimana mana tapi dia tetap memaksakan diri untuk bekerja hingga akhirnya dia terjatuh tak sadarkan diri. Dia tidak tahu siapa yang membawa nya ke sini- tapi Haechan cukup berterimakasih karena kalau ke rumah sakit dia yakin tidak sanggup untuk membayar biaya pengobatan.
Haechan meringis memegang perut-nya yang kesakitan. Pasti maagnya mulai kambuh karena dia sering melewatkan jam makan untuk mengisi perut nya.
Hahh merepotkan sekali.