Selamat membaca..
******************
Kadang seseorang bertanya.. dimanakah letak Tuhan itu? Apa peran nya? Bukankah banyak yang bilang ia maha pengasih dan penyayang pada umatnya?
Lantas mengapa penderitaan dan rasa sakit terus menghantui setiap umat?
(?)
Pulang hampir pagi- tidak tidur.. makan pun kalau ingat- lanjut bekerja.. dan belum lagi harus membagi waktu ke kampus untuk memenuhi kewajiban nya sebagai seorang mahasiswa akhir..
Begitu begitu saja siklus hidup- Haechan.
Jika nanti dia jatuh sakit atau pingsan di tengah jalan terus ada yang memungut dirinya- kemudian berbaik hati membawa nya ke rumah sakit.. Haechan tak akan kaget lagi bila saja dokter mendiagnosa dirinya mengidap penyakit mematikan stadium akhir- sehingga hidup nya tak lama lagi.. hahh sudahlah dunia ini terlalu banyak memberi kejutan.. Haechan sudah terbiasa.
Ingat- hidup tanpa kedua orangtua itu sangat sulit. Jika kamu sekalian telah diberikan oleh Tuhan, kedua orangtua yang tulus menyayangi kalian.. maka hargai dan syukurilah.
kalian beruntung.
.
Haechan menatap lesuh dirinya lewat pantulan kaca..
Jam empat subuh tadi- dia baru bisa pulang dan tidur guna mengistirahatkan tubuhnya namun alarm dari ponsel membangunkan nya.
Sekarang pukul tujuh pagi.. artinya Haechan hanya tidur mungkin dua jam lebih.
Pemuda manis itu mengusap wajahnya gusar. Ia merasa kelelahan namun masih ada pekerjaan yang menanti sebelum jam sepuluh sebentar ia harus ke kampus menemui dosen pembimbingnya.
Tanpa mengisi perut- Haechan langsung mandi dan tak mebasuh kepalanya..jika tidak ingin mati sia sia.
Setelah selesai mandi, pemuda manis itu bersiap siap untuk memulai harinya.
Ia memacu motornya masuk ke sebuah rumah minimalis dengan nuansa modern- di sana sudah ada satu orang perempuan dewasa juga dua anak kembar di sampingnya.
" Selamat pagi kakak echan!!" Seru anak perempuan berlari menghampirinya.
" Selamat pagi cantik.. siap untuk berangkat?" Dengan semangat anak itu mengangguk.
Haechan tersenyum seraya mengusak rambut anak itu gemas.
" Haechan.. kamu nanti bisa jemput twins pas mereka pulang gak? Tante ada urusan di jam segitu "
Haechan mengangguk " bisa tante. Aman" setelah itu sang ibu dari dua anak kembar ini tersenyum kemudian memberikan selembar uang merah kepadanya.
Ya setimpal lah. Sekolah kedua anak ini sangat jauh.. apalagi nanti Haechan akan bolak balik. Jadi tidak usah heran.
" Hai kaka cantik " celutuk anak laki laki yang baru menghampiri Haechan.
Haechan tersenyum canggung.. anak ini..
" Kalau gitu... Saya antar clarista dan cleo ke sekolah dulu tan " pamit Haechan sebelum mengantarkan dua anak kembar ini ke sekolah.
