Pagi hari yang cerah, di rumah keluarga Laksani yang terdiri oleh Ayah, Ibu, dan kedua anak nya yang berbeda jenis kelamin.
Matahari mulai bersinar dan merambat lurus dari jendela. Sudah jelas, ini sudah pagi. Sang kakak perempuan yang bernama Feni, sang ibu yang bernama Frieska, dan sang ayah yang bernama Medy itu sudah bangun. Namun, anak lelaki terakhir nya itu sepertinya masih memeluk guling.
"Fen, bangunin adek kamu dulu nak" perintah dari sang ibu alias Frieska
"Hmmm, ya mahh" ucap Feni yang sedang berjalan keatas dengan menggerutu "mengapa ia tak bisa bangun sendiri? Manja. Tapi, sebenarnya aku sayang banget ama dia" gerutu Feni yang ia bahas di dalam hatinya itu.
Sesampainya di kamar adik nya itu ia langsung mengetuk pintu dan berteriak "Asadel, bangun dekkk" teriak Feni itu. Asadel adalah nama khusus dari Feni yang merupakan dari nama panjang adik nya itu yang sebetulnya Asa. Karena, ia sangat menginginkan adik perempuan. Tapi, ia juga sangat menyayangi adik lelaki nya itu. Yang menamainya Asa sebenarnya juga ia. Ia mengusulkan nama Asadel, namun orang tua nya sepakat untuk Asa saja.
"Dekk, dekkk. Ohh adek" ucap Feni yang sudah sabar namun masih tak ada jawaban. "Udah bangun belum sih tu orang" gerutu Feni yang bersuara. Ia pun membuka pintu kamar itu. Ia pun terkaget sekaligus pasrah dengan adik nya itu. "Astaghfirullah Asadel!! Kok belum bangun!!! Kamu nanti telat loh. Udah tau jadi anggota osis, malah telat. Heyy bangun!!!" ucap Feni melihat adik nya yang masih memeluk bantal dan guling itu.
"Ck, ya iya kak mpen. Gak usah ditelinga juga kali" ucap adik lelakinya yang sebenarnya bernama Zean itu. Untungnya, kali ini ia tak rewel karena biasanya saat pagi ia sangat rewel. Yang tiba-tiba menangis, marah marah. Entah kenapa emosi nya sangat tak terduga, mungkin ada sesuatu yang ia sembunyikan?
_________________
* Di Lantai Bawah *
"Giman Fen adek kamu?" tanya sang ayah Medy itu. Karena ia sebenarnya agak khawatir dengan kondisi anak nya yang aneh ini
"Untungnya sih hari ini aman Pah, dia gak rewel kaya biasanya" ucap Feni sambil menancapkan garpu nya ke makanan yang berada di piring yang ada dihadapan nya. "Emangnya Asadel kenapa sih? Mah, Pah? Dia kenapa bisa begitu?" tanya Feni karena ia sebenarnya sudah sangat bingung dengan kondisi sang adik nya
Frieska (sang ibu) pun menghela nafas. "Mama sama Papa juga gak tau kak, dia juga kalo sama orang baru udah gak se asik dulu lagi" ucap Frieska yang sudah nampak bingung itu. Dengan tangan yang diletakkan ke meja lalu digenggam oleh Medy. Mereka pun bertatapan
"Makanya itu, Fen. Kamu awasi adek kamu. Mereka gak tau kan kalo kamu punya adek?" tanya Medy pada Feni. Feni pun hanya membalas dengan menggeleng kan kepalanya yang berarti tidak. Feni, ia adalah Mahasiswa semester 1 yang sedang mengawasi di sekolah Zean itu. Karena, Zean sekolah di tempat perusahaan sang ayah
"Baguslah kalau begitu " gumam Medy
Suasana pun tenang, sampai ada suara injakan kaki yang ada di tangga. "Zean, duduk sini nak. Yuk makan" ucap Frieska yang sedang membawa wajan ditangan nya dan hendak menaruh ke meja makan itu
Zean pun duduk di kursi. Ia duduk dengan melamun. "Zee, kamu kenapa? Jarang loh kamu gini?" tanya Medy dengan menggenggam tangan sang anak
KAMU SEDANG MEMBACA
Siapkah Kita Untuk Jatuh Cinta? (Sedang Di Revisi)
RandomJudul awal= "The G.A.Z.O. And K.A.M.I." Cerita sedang direvisi!! klu gk nyambung maaf... soalnya bener bener yg kepikiran langsung tulis ❗Jangan bawa ke RL ❗ Have fun❗❗❗ Ramein yahh❗❗❗ ❗Foto berasal dari ig, pinterest, tiktok❗ Lagu? https://open...