12

235 15 3
                                    

Tanpa berpikir lama Zean langsung pergi mengambil montor nya dan pergi untuk pergi menuju markas Hersa & teman temanya yang bernama Galen, Liam, Gavya. Memang Zean mengetahui markas mereka? Ya tentu karena Zean adalah anggota dari SH48 jadi tentu saja ia mengetahui markas tersebut.









"Ck, bajingan emang si Hersa" ucap Zean yang mengendarai montor dengan marah marah



Drttt








Drttt






"Ck, siapa lagi ni nelfon?" ucap nya lagi, ia pun mengangkat telfon itu








*woyy Zean lo dimana?*

"Gw lagi dijalan"



*mau kemana lo?*








"Nyari Marsha"










*lah emang dimana*











"Dibawa Hersa, udah dulu gw mau lanjut nyari"
























Zean pun melanjutkan perjalanannya, dengan mengebut tentunya. Dan yang ia telfon tadi adalah Aldo.






Aldo pun memberi tau pada Daniel & Gito kalau Marsha telah dibawa oleh Hersa, mereka pun segera menyusul pergi ke markas Hersa.

























*Zean pun sampai di markas Hersa*




"Dimana tu anak sembunyi?" ucap Zean dengan membuka pintu pintu disana 1 per 1 sampai Zean menemukan suara teriakan Marsha. "APAAN SIH LO ANJ" teriakan Marsha. "Ck, itukan suaranya" ucap Zean mencari sumber suara tersebut, Zean pun menemukan sumber suara tersebut. Namun, pintu tersebut dikunci dari dalam oleh Hersa. Zean pun mendobrak pintu tersebut. Dan didalam sudah seperti yang ia duga, yaitu terdapat Marsha yang sedang dipaksa ekhemm 😗 oleh Hersa. Dan diruangan itu pun terdapat 3 pintu entah itu pintu apa? Tetapi di dalam suaranya seperti ada suara teman Hersa yang lain dan ada suara perempuan juga.















"Lepasin Marsha ANJ" ucap Zean dengan emosi yang tinggi. "Wih ada pahlawan kesiangan nih" ucap Hersa, Hersa pun memegang dagu Marsha seperti hendak ekhemm 😗 Marsha. "Apaan lo anj, gw gamau" ucap Marsha menolak. Zean pun langsung memukul Hersa. Plakk suara pukulan itu yang melesat pada pipi Hersa, sebenarnya Zean bisa lebih dari itu, tapi ia harus menjaga emosinya. "NGAPAIN LO MUKUL GW? KURANG YANG KEMARIN?" ucap Hersa.



















Tiba-tiba ada orang yang masuk kedalam ruangan dan mereka adalah Daniel, Aldo dan Gito. "Zean" ucap Aldo. "Guys, kalian coba cek ke dalam pintu pintu itu." ucap Zean. Mereka pun menuju pintu pintu itu.













"Ohh, bawa temen ternyata" ucap Hersa songong. Zean pun memukul habis habisan pada Hersa, Hersa ingin membalasnya, tapi? Hersa tak kuat, ia terbaring lemah dan ia mengalah seperti masih ada sesuatu yang ia rencanakan. Sampai Zean sudah merasa cukup, ia pun melepaskan ikatan Marsha, teman teman Hersa pun juga sudah keluar dari markas, tersisa Hersa sendiri.      









Tiba-tiba Hersa mengeluarkan Pistol dari sakunya dan ia mengarahkan nya pada Marsha, Zean yang melihat itu pun langsung berteriak dan melindungi Marsha. "Sha, Awas!" ucap Zean dengan menyuruh Marsha untuk bersembunyi kebelakang nya. Dorrr tembakan itu pun terkena pada punggung Zean, disana Zean masih terlihat kuat dengan memeluk Marsha dengan sangat kuat, Marsha disana hanya bisa menangis. Saat itu Aldo, Daniel, Gito, Indah, Ashel, Kathrina melihat itu mereka pun terkaget, Aldo dan Gito sudah tidak bisa menahan emosinya. "Anj, kok salah tembak sih" ucap Hersa panik dan segera pergi dari markas nya, "k-kak zi? K-amu" ucap Marsha menangis. "Gak sha aku aman kok, aku kuat, kamu jangan nangis ya, nanti cantiknya ilang loh, aku sayang kamu sha" ucap Zean.     "T-api kak-" ucap Marsha tersedu-sedu. "Gak, aku aman kok, kamu gak usah khawatir" ucap Zean pucat. "Hersa ANJ, sini lo!" ucap Aldo berusaha mengejar Hersa tetapi ia ditahan oleh Ashel, sama seperti Gito. Daniel disana membawa Zean menuju lantai bawah, namun apa? Zean seperti sudah tidak berdaya disana, tetapi ia masih berusaha untuk kuat. Indah pun menelfon ambulan dan memeluk berusaha menguatkan Marsha.






























  *Mereka pun sampai di RS 25 Agustus*








Disana Marsha masih saja menangis, Ashel, dan kathrina pun sama, indah berusaha untuk kuat dihadapan adik adiknya. Aldo sudah dilumuri rasa amarah ingin balas dendam namun bagaimana? Semuanya sudah terlanjur terjadi, Gito pun sama, Daniel disana yang terkenal ceria dan selalu memberi jokes pun hanya terdiam. Tak lama kemudian Aldo pergi ia ingin menelfon keluarga nya, ia menelfon Sean dan Feni.
















Dan tak lama kemudian Sean, Gracia, Tian, Feni sampai disana dengan keadaan mata yang sudah sangat memerah. "Zean mana!?" ucap Feni dengan nada yang agak membentak. "Tadi kenapa kok bisa kayak gini?" ucap Sean. Daniel pun menceritakan semuanya "Maaf kak, ini semua salah Marsha" ucap Marsha pada Feni. "Gak ini bukan salah kamu, kamu juga korban disini" ucap Feni dengan tersenyum dan memeluk Marsha. "T-trus Hersa nya mana" ucap Gracia.      "K-kalo penyakit nya Zean k-kambuh gimana?" ucap Tian tersedu sedu. "Ck, Hersa anak siapa? Berani banget?" ucap Sean. "Hersa anaknya Pandu Laksamana" ucap Aldo. "P-pandu Laksamana? Kayak pernah denger, Aldo nanti kamu temenin mamah ke markas" ucap Gracia.








Cek lek







"Keluarga Zean?" ucap Perawat disana. "Iya saya kakaknya" ucap Feni. "Zean mengalami luka yang cukup parah pada bagian punggung nya jadi ia memerlukan operasi, kalau pihak keluarga menyetujui nya, tolong segera menuju administrasi trimakasih" ucap perawat. Sean pun menuju pada administrasi dan membayar biaya tersebut. Zean pun segera dioprasi.




















*Malam harinya*





Tak terasa hari sudah menjelang malam, Zean pun belum selesai juga operasi nya. "Keluarga Zean?" ucap perawat "Zean sudah berhasil menjalankan operasi dengan selamat" ucap perawat itu "Dan jika ingin menjenguk Zean tolong satu persatu, karena Zean masih belum sadar" ucap perawat itu lagi, kemudian ia pergi. "Fen, masuk duluan sana" ucap Gracia. "Sha, kamu duluan aja" ucap Feni. "Gak, kakak dulu aja, pasti udah kangen banget sama kak zi iyakan?" ucap Marsha. "Yaudah kakak dulu ya" ucap Feni ia pun masuk dalam ruangan tersebut
























Didalam ruangan







"Halo Zean adik kakak yang paling keren, iyakan? Hehe gimana? Kamu udah sembuh kan? Maaf ya kakak boong ke kamu waktu kamu kelas 1 SMP kakak bilang kakak cuma sebentar, nyatanya enggak hehe, maaf ya kakak terlalu sering ninggalin kamu, tapi kakak janji kita bakal ketemu sama Mama janji" ucap Feni dengan tersenyum pada Zean.



"Zoyaa...... Main yuuuuu, gw bosen aelah, jadi lo kayak nya susah banget ya? Tapi kenapa lo gamau cerita? Lo kuat banget Zean, banyak banget yang ngefitnah lo, tapi apa? Lo gak peduli, ya walaupun lo kepikiran, dan lo pikir gw gak tau kalo lo nangis pas sepi? Anjaayyy, udah ah kasian Aldo udah merah matanya, byeee Zoyaa" ucap Tian






"Oy, broo lo kuat banget dah, makasih ya udah nyemangatin gw, ayo cepet bangun, cepet sembuh bentar lagi wisuda loohhh... Lagian lo aneh aneh aja, gak usah sok kuat, udah ah byee Zean alayyyy" ucap Aldo




"Haiii mengg, makasih yaa udah nyelamatin akuu!! Kamu emang bener kamu itu kuat!!! Tapi, kita bakalan selamanya kan ya? Janjiii!!!! Kalo gak aku ngambek!!!! Intinya kamu harus sama aku!!! Aku tau aku egois, tapi bodooo amatt wleee" ucap Marsha






















Bersambung.........



















Gimana? Awalnya mau bikin Zean nya mati tapi gak jadi dehh hehe 👉👈

Jangan lupa vote and komen!!!!

Siapkah Kita Untuk Jatuh Cinta? (Sedang Di Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang