♥
│
│
│📖📖📖📖📖
47
Jena kembali hanya bisa mematung saat menyaksikan kepergian ravin yang pergi tanpa mau mendengarkan penjelasannya lagi, Jena menghela nafasnya menoleh pada Juan yang dia pun tidak tau harus melakukan apa.
Jika ia berbicara hanya akan menambah masalah Jena dan ravin makanya ia memilih untuk diam.
Jena menghampiri Juan dengan wajah lesunya Juan tau Jena sedang menahan tangisnya.
Ditarik nya Jena dalam pelukannya ia ingin Jena menangis dalam pelukannya agar Jena bisa merasa puas jika sudah menangis karena jika ditahan itu hanya akan membuatnya semakin merasa sakit yang lebih.
" jangan ditahan jen nangis itu bisa buat kamu lebih tenang " ucapnya membiarkan Jena menangis di dalam dekapannya.
Juan diam sambil mendengar suara tangisan Jena, sudah beberapa menit Jena menangis dalam pelukannya ia tetap membiarkan nya Juan tidak mau mengganggu Jena.
Setelah merasa puas Jena melepas pelukannya dari Juan di elapnya sisa air matanya yang masih berada di wajahnya .
" makasih ya kak " ucap Jena sejauh merasa hatinya lega.
" sama sama, kalau kamu ada masalah jangan pernah menahan untuk menangis itu hanya akan semakin membuat hati kamu terasa sakit jen, keluarin biar kamu gak menderita karena menahan rasa sakitnya " ucap Juan dan Jena terharu mendengar nya.
Mereka berdua kembali ke rumah sakit untuk melihat lina yang besok sudah bisa pulang.
" gimana ma? " tanya Juan saat masuk kedalam kamar inap lina.
" besok lina udah bisa pulang, dokter bilang lina perlu rutin minum obat yang sudah di kasih resepnya sama dokter, kalau misalnya sakitnya semakin parah kita bawa lina kembali ke rumah sakitt untuk pemeriksaan lebih lanjut lagi " ucap mamanya.
" ini ma obatnya " ucap Jena memberikan obat itu pada maya.
" makasih sayang, Lina minum obat dulu ya sayang " ucap maya memberikan obat pada Lina yang tadinya tidak mau tapi karna di bujuk Juan Lina pun akhirnya mau meminum obatnya.
Walaupun setelah meminumnya ia menangis karena rasa pahitnya, dwnahn cepat Jena langsung memberikan air putih untuk Lina minum agar rasa pahitnya menghilang dari ludah anak kecil itu.
" ma, Jena balik deluan ya ma "
" kenapa sayang kamu ada kerjaan? " tanya maya
" Jena mau ke butik bentar aja ada kerjaan mendadak " ucapnya berbohong.
" yaudah hati-hati ya "
" buat aku antar " tawar Juan.
" gak usah kak aku sendiri aja, Lina perlu kakak sama Lina aja, nanti aku jemput mama ya "
"Iya sayang "
Jena pergi menuju butik nya ada sesuatu yang Ingin ia kerjakan walaupun itu buka perkerjaan yang penting urbuk perusahaan nya, tapi menurut jena itu penting untuk dirinya dan masa depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
˙Maaf˙ ⟬karena Aku Terlalu Mencintaimu ⟭ Revisi
Teen FictionMaaf Karena aku terlalu mencintaimu apakah ini salah?, Menyimpan rasa cinta pada seorang pria yang mungkin tidak akan pernah bisa bersama kita itu salah?. hal yang pertama kali harus kita lakukan adalah meminta maaf pada diri kita sendiri. ...