♥
│
│
│📖📖📖📖📖
Hari ini Lina sudah bisa untuk pulang, mereka sudah membawa Lina pulang kerumah senang itulah yang mereka rasakan.
Namun berbeda dengan Jena, setelah mengantarkan Juan dan mamanya pulang bersama lina ia langsung pergi menuju kantornya untuk menemui ravin di sana.
Jena ingin menjelaskan semua kepada ravin kesalahan pahaman yang membuat hubungan nya dengan ravin hancur seperti sekarang.
" Juan kamu bawa lina ke kamar gih biar dia istirahat dulu "
" baik ma " ucap Juan menggendong lina menuju kamar anaknya itu.
Setelah menidurkan lina ia beranjak dari kasur milik lina berjalan keluar tak lupa menutup pintu kamar lina.
Juan berjalan untuk turun kebawah namun ketika melewati kamar Jena Juan tak sengaja mendengar suara telepon yang ia yakini itu ponsel Jena yang tertinggal Juan masuk kedalam ingin mengangkat telepon yang ia lihat di layar ponsel itu adalah nama salah satu klien Jena
Ketika ingin menyambungkan nya ponsel itu mati, Juan menunggu siapa tau klien Jena itu akan kembali menelpon biar Juan langsung mengangkat nya tapi lama menunggu telpon itu tak lagi berbunyi.
Juan pun memilih untuk keluar namun sebelum ia keluar Juan melihat sebuah buku bersampul coklat milik Jena yang tertulis buku harian.
Awalnya Juan tidak mau terlalu kepo dengan kehidupan Jena namun seakan ada yang memaksanya utnuk membuka buku itu seakan ada sesuatu yang harus ia tau dari dalam buku harian Jena lalu Juan membuka sampul buku berwarna coklat itu
Jena datang ke dalam kantornya dan mencari ravin namun tidak melihat cowok itu di sana, ditanya nya pada karyawannya satupun diantara mereka tidak ada yang melihat ravin datang ke kantor.
Tiba-tiba saja Yunni datang menghampiri Jena ia sudah berjanji pada ravin untuk tidak memberitahu pada Jena dimana dia berada.
Namun Yunni tak bisa melihat Jena sedih seperti saat ini, dihampirinya Jena dan memberitahukan padanya dimana ravin berada saat ini.
Dengan cepat Jena langsung pergi menunju tempat dimana ravin berada, Jena mengemudi dengan cepat tidak peduli dengan keselamatannya yang ia mau hubungan nya dengan ravin membaik hari ini juga.
Jena sampai pada butik miliknya, setelah keluar dari dalam mobilnya, Jena berlari masuk kedalam butik itu, saat ia masuk semuanya terdiam .
Mereka tidak menyangka jika saat ini Jena akan datang ke butik padahal ini bukanlah jadwal ia datang ke butik,
" ravin ada? " tanya Jena, satu diantara mereka tidak ada yang menjawab yang pastinya takut untuk bicara Jena yang tau jika mereka sudah diancam oleh ravin pergi tanpa bertanya lagi.
Tempat yang pertama kali ada dalam fikiran nya adalah ruangan pribadinya Jena berjalan menuju ruangan itu dan benar saja ravin ada di dalam sana sambil memandang gaun pernikahan Jena yang semalam baru selesai ia siapkan.
" vin " panggil Jena ketika masuk ke dalam.
Ravin kaget dengan kehadiran Jena di usapnya air matanya , setelah itu berdiri ingin pergi dari sana.
" vin tunggu dulu, aku ngaku aku salah aku minta maaf tapi setidaknya kamu dengarin dulu penjelasan dari aku vin "
" gak ada yang butuh kamu jelasin lagi jen, gak perlu lagi aku mau pergi " ucapnya lalu pergi meninggalkan Jena yang masih berdiri sambil menatap kepergian ravin.
Tidak mau usahanya terbuang sia-sia Jena pergi mengejar ravin Jena terus berlari dan mendapati ravin yang berdiri di depan mobilnya ingin masuk kedalam.
Jena berlari keravin mobil itu lalu masuk kedalam membuat ravin terkejut melihatnya.
" ngapain jen? " tanyanya dengan nada suara tidak suka dengan kehadiran Jena di dalam mobilnya " keluar " pintanya.
" aku gak mau keluar, aku mau ikut kemana pun kamu pergi, bahkan mati sekalipun aku mau mati sama kamu " ucap Jena tidak peduli apapun akan terjadi Jena tidak mau pergi lagi tidak mau diam lagi semuanya harus selesai sekarang.
Ravin sedang tidak mau bertengkar mau tidak mau ia pun menjalankan mobilnya pergi entah kemana ia pun tidak tau kemana arah tujuannya.
Jena menoleh ke arah ravin rasa nya ini waktu yang tepat untuk menjelaskan semuanya pada ravin.
" vin Lina itu sakit asma, makanya kemaren aku nenangin kak Juan karena dia syok tau Lina sakit asma udah itu aja gak ada yang lain vin " jelasnya
Tapi ravin tidak meresponnya.
" yang di apotek itu aku sebenarnya juga gak mau ikut tapi mama nyuruh aku untuk nemani kak Juan untuk beli ob" ravin memotong perkataan Jena.
" terus kalau mama kamu nyuruh supaya nikah sama Juan kamu langsung mau ? " tanya nya.
" kenapa ngomong nya gitu vin aku gak ada perasaan apapun lagi ke Juan kenapa kamu gak percaya sama aku ? "
" gimana aku mau percaya jen kalau kamu dekat terus sama Juan, kamu lengket terus sama Juan, kamu fikir aku gak tau kamu kemarin Kamu lagi diluar kota sama Juan, aku dengar semua jen tapi aku pura-pura tidur sedangkan kamu malah diam aja, aku pacar kamu kemanapun kamu sama siapa kamu harus kasih tau ke aku bukan diam aja, kamu anggap aku ini apa Jen, aku masih berusaha untuk percaya sama kamu tapi lihat kamu peluk Juan Kemaren kepercayaan aku hilang untuk kamu " ucapnya benar-benar kecewa pada Jena.
" oke aku salah aku memang gak bilang ke kamu pas aku di luar kota sama Juan aku takut vin aku takut kamu marah aku takut kamu salah paham "
" jadi menurut kamu diam itu lebih baik ia, apapun yang kamu lakukan di luar sana sama siapa , kamu akan diam aja dan aku gak perlu tau apa yang kamu lakukandi smaa dan kamu sama siapa aku gak perlu tau itu menurut kamu benar? " tanya ravin mulai emosi.
" bukan gitu vin maksud aku, aku ke sana karna Lina, bukan karena mau ikut sama Juan "
" kenapa semuanya harus Lina, jen kamu itu bukan mamanya Lina, mama Lina udah meninggal dan kamu bukan isteri Juan pengganti lani " ucap ravin penuh emosi.
Jena terdiam dengan perkataan ravin dia kecewa karena tidak menyangka ravin akan berkata seperti Itu tentang Lina.
" kamu gak boleh ngomong gitu tentang Lina, dia itu segalanya untuk aku "
" oh jadi kamu benar udah jadi mama lina "
" cukup ya vin ini masalah kita gak perlu bawa-bawa lina dia gak tau apa-apa "
" ya karena dia hubungan kita hancur karena dia aku gak percaya sama cinta kamu ke aku "
" tapi lina gak tau apa-apa vin jangan bawa bawa dia !! " bentak Jena sambil menangis.
" sesayang itu kamu ke lina dari pada aku hah!! ? " bentak ravin lagi tidak Terima jika Jena menomor satukan lina di hatinya .
" aku sayang sama lina karena aku menganggap lina itu lani vin kaka aku ! "
" meninggal nya lani itu bukan kesalahan kamu jen " ucap ravin dengan nada yang mulai tenang.
" itu salah aku! , kematian lani itu karena aku ! " ucap Jena menyalahkan diri sendiri.
" salah kamu karena terlalu mencintai Juan! ? Iya?!!" ravin kembali emosi mengingat itu. " kamu terlalu cinta sama juan kan, bahkan sampai saat ini !! "
" aku gak cinta sama Juan! , aku gak cinta sma Juan ravin........!!!!" ucap Jena dengan nada keras.
Jena sudah tidak kuat lagi, dari tadi ia sudah menahan emosinya.
" aku cinta sama kamu, cuman kamu, kenapa gak bisa lihat itu semua vin kenapa?!, karena kamu gak punya kepercayaan diri sama diri kamu sendiri kan?!"
" sekarang kamu malah yalahin aku !!!"
" aku gak nyalahin kamu vin!!"
" jadi apa, yang benar itu kamu memang gak pernah cinta sama aku jen dihati kamu hanya ada Juan Juan Juan!!! " ucap ravin menatap tajam pada Jena.
" aku gak cinta , ravin... Awas...... !!!!! "
KAMU SEDANG MEMBACA
˙Maaf˙ ⟬karena Aku Terlalu Mencintaimu ⟭ Revisi
Teen FictionMaaf Karena aku terlalu mencintaimu apakah ini salah?, Menyimpan rasa cinta pada seorang pria yang mungkin tidak akan pernah bisa bersama kita itu salah?. hal yang pertama kali harus kita lakukan adalah meminta maaf pada diri kita sendiri. ...