Zee menunggu Shani disebuah restoran mewah sore itu mereka berniat untuk makan bersama sabil menikmati matahari terbenam. Namun sudah pukul 6 Shani masih belum datang ke sana membuat Zee khawatir pada istrinya itu.
Zee mengambil jaket miliknya lalu pergi meninggalkan tempat itu mengendarai mobilnya untuk mencari Shani, tangannya terus memencet nomor Shani untuk menelepon nya namun tak kunjung di angkat.
Zee tiba di kampus Shani disana sudah terlihat sangat sepi karena hari yang sudah mulai larut, tak lama ada nomer tak di kenal mengiriminya sebuah foto membuat hatinya terasa sesak dan sakit.
Zee tersenyum getir menyandar pada mobilnya dengan lemas
"Arrghh" Zee memukul kaca mobilnya hingga pecah menyebabkan tangannya mengeluarkan darah segarZee memilih untuk berjalan kaki meninggalkan mobilnya disana, langkahnya terasa berat ia tak mau bertemu Shani namun ia juga mengkhawatirkan nya.
"Aku ini apa bagi kamu?"
"Kamu anggap aku apa selama ini?"
Zee terus bertanya pada dirinya sendiri bagaimana dirinya Dimata Shani, dan bagaimana Shani menganggapnya.
Zee duduk di bangku yang ada di taman ia pergi ke taman tempat dimana ia dan Shani dulu jadian, ia menatap sekelilingnya terasa sepi dan sunyi hanya ada lampu lampu yang menemaninya malam itu, suara petir mulai terdengar tak lama kemudian hujan mulai turun.
Setelah berdiam diri di taman selama 2 jam dengan guyuran air hujan Zee akhirnya pulang dengan berjalan kaki ia tak mau cepat cepat sampai ke rumah, sesampainya dirumah ia melihat Shani yang tertidur di sofa ruang tengah.
Zee berjalan menghampirinya berjongkok di hadapan Shani merapihkan rambut Shani yang menutupi wajahnya. Merasa terusik Shani pun membuka matanya dengan perlahan ia melihat Zee Yang ada di depannya.
"Kamu dari mana?" Tanya Shani
"Aku khawatir" lanjutnya
Zee tersenyum tipis ia bangkit hendak melangkah pergi namun tangannya di tahan oleh Shani
"Ini kenapa?" Tanya Shani"Aku gapapa, aku mau istirahat" ucap Zee
"Jawab aku Zee" ucap Shani bangkit kini mereka pun berhadapan satu sama lain
"Kamu basah basahan gini, tangan kamu juga luka, kamu kenapa?" Tanya Shani
"Kamu mau tau aku kenapa?" Ucap Zee menjeda ucapannya
"Aku nunggu kamu di restoran tempat kita janjian, aku nunggu kamu Berjam jam disana, tapi kamu ga Dateng kamu malah asik di club, kamu ngapain? Ngapain pergi kesana? Kalo ada masalah pergi ke aku Shan cerita ke aku repotin aku bukan ke tempat lain, apalagi tempat kaya gitu aku khawatir, kamu anggap aku apa si? Aku apa di mata kamu? Kamu bahkan lupa kamu punya janji sama aku? Kamu bahkan ga ada hubungin aku" ucap Zee lirih menjelaskan semuanya pada Shani
"Zee"
"Jangan ganggu aku dulu, aku gamau bentak kamu, aku ga mau nyakitin kamu" ucap Zee
Shani tak membiarkan zee pergi ia langsung memeluk Zee
"Aku minta maaf, aku tau aku salah, tapi jangan diemin aku Zee" ucap Shani
Zee hanya diam ia tak membalas pelukan Shani
"Lepas, aku basah kamu bisa sakit" ucap Zee"Maafin aku" ucap Shani
"Ngapain kesana?" Tanya Zee
"Aku ada masalah di kampus" ucap shani
"Kamu punya aku, kamu bisa cerita semuanya ke aku bukan malah lari ke tempat kaya gitu" ucap Zee
"Iya aku tau aku salah, aku minta maaf" ucap Shani
