05

1.5K 169 8
                                    

"Zee" lirih Shani

"Iya baby, ini aku kenapa? Kamu perlu apa?" Tanya Zee mencium tangan Shani

Shani mengusap pipi Zee
"Jangan nangis" ucap Shani

"Kamu bohong, kamu bilang kamu cuma mau tidur tapi nyatanya kamu hampir ninggalin aku, kenapa kamu ga bilang soal ini ke aku? Kamu janji apa sama aku Waktu itu? Kamu lupa? Kamu ingkar janji lagi" ucap Zee namun sambil menangis

"Maaf, aku ga bermaksud nutupin semuanya aku cuma nunggu waktu yang tepat buat bilang ke kamu Zee" ucap Shani

Zee memeluk Shani ia menangis di dalam pelukan Shani, tangisnya begitu terdengar menyakitkan, Zee terlihat tak bisa tanpa Shani.

"Maaf Zee" ucap Shani

"Aku cuma mau kamu sembuh" ucapnya Zee

"Aku bakal bertahan sebisa aku" ucap Shani

"Kamu harus bertahan, kamu harus operasi Shan" ucap Zee namun Shani dengan cepat menolak hal itu

"Aku ga mau" ucap Shani

"Aku bisa sembuh dengan cara lain Zee pasti ada cara aku ga mau operasi" ucap Shani

"Shan"

"Kalo aku operasi aku bakal lupa sama kamu Zee, aku bakal lupain semua perjuangan kamu selama ini buat aku, aku ga akan inget apapun tentang kamu Zee" ucap Shani

"Shan, aku bisa bikin kamu jatuh cinta lagi sama aku, aku siap berjuang lagi untuk kamu, sekali pun kamu lupa sama semua kenangan kita, aku akan tetep inget aku bakal bantu kamu untuk inget semuanya lagi Shan" ucap Zee

"Aku ga mau Zee, lebih baik aku mati dengan membawa kenangan kita daripada harus ngelupain kenangan kita" ucap Shani

"Shan, aku ga bisa tanpa kamu Shan, aku hancur" ucap Zee memohon

"Aku mohon, aku janji, aku janji setelah operasi kamu selesai orang pertama yang akan kamu liat adalah aku, aku akan slalu nemenin proses operasi kamu Shan" ucap Zee

Shani membelakangi Zee ia menangis, satu sisi ia tak mau meninggalkan zee namun satu sisi lain ia takut akan memperlakukan zee dengan buruk seperti dulu.

Kedua orang tua Shani dan Zee yang melihat itu dari pintu yang sedikit terbuka ikut merasakan sakit berada di posisi mereka.

•••••

Hari ini Shani sudah keluar dari rumah sakit tentu saja karena ia memaksa ingin keluar dari rumah sakit dengan alasan ia sudah baik baik saja dan ingin kembali masuk kuliah.

"Aku anter" ucap Zee

"Aku naik mobil aja, kamu langsung ke sekolah jangan bolos, jangan bikin masalah" ucap Shani masuk kedalam mobilnya

Zee menatap mobil yang di bawa Shani dengan tatapan khawatir dan ketakutan yang menyelimuti nya, ia sangat takut Shani meninggalkannya

Flashback

"Istri anda mengidap tumor otak stadium lanjut, dia harus segera melakukan operasi pengangkatan tumor sebelum semakin menyebar, tapi rumah sakit kamu tidak memiliki perlengkapan untuk operasi, kami akan mengirim surat rujukan terbaik ke rumah sakit Yang ada di Jerman" ucap dokter itu

Zee terdiam mendengar itu tubuhnya terasa lemas jantungnya berdegup kencang takut Shani akan meninggalkan nya.

Dokter itu memberikan surat rujukan pada Zee dan Zee menerima nya lalu keluar dari ruang dokter

Flashback off

Zee mengeluarkan surat rujukan itu dari sakunya ia menatap surat itu nanar air matanya kembali menetes

EternalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang