10. Gave it our best shot

819 110 55
                                    


Hargai karya author

Dengan Vote dan Comment
⭐ 📩
Happy Reading🥰

Matahari mulai terbit, seorang gadis yang tengah terbaring, matanya mengerjap pelan berusaha meraih kesadaran. Kepalanya terasa berdenyut hebat ketika kesadaran perlahan menguasai, pun pandangan yang awalnya buram perlahan mulai terasa jelas.

Dimana ini? Pandangannya mengedar kelangit-langit merasa asing dengan ruangan ini.

Sadar merasakan pijatan di kakinya, ia pun mengalihkan pandangannya dan mendapati presensi suaminya, tengah sibuk menggosokkan minyak ke kakinya, wajah lelaki itu nampak khawatir, kalut, lelah, jadi satu, lingkaran dibawah matanya seolah menjadi tanda semalaman ia terjaga.

Ingatan Jennie seketika muncul, tentang traumanya yang kambuh tadi malam.

"Jane?" Tak sengaja mata Taehyung melihat Jennie yang sudah membuka matanya entah dari kapan. Buru-buru Taehyung meninggalkan pekerjaannya, mendekat untuk melihat kondisi istrinya yang telah tersadar.

"..." Jennie hanya diam balas menatap Taehyung. gadis itu tidak menjawab, namun kerutan dahi diwajah pucatnya sangat kentara.

Dibalik wajah datarnya, gadis itu menahan sakit di kepalanya, walaupun telah melewati kondisi traumatisnya, samar-samar Jennnie masih merasakan sedikit sesak, bayangan itu datang sesekali rasanya dingin menggigil sama seperti ketika ia tenggelam dalam gulungan ombak selama berjam-jam dulu. Namun masih bisa ia kendalikan.

"Hei kepalamu pusing? Ada yang kau rasakan, mana saja yang sakit?" Ucap Taehyung sambil mengusap sayang rambut istrinya.

"..." Tidak ada respon, Jennie masih berusaha menguasai dirinya.

Tangan Taehyung terulur ke dahi Jennie, wajahnya cemas. "Syukurlah demamnya turun, sarapan dulu yah, kau belum sempat makan sejak kemarin."

'Ting tong' Bertepatan setelahnya Bel pintu kamar berbunyi, itu adalah pelayan yang mengantarkan pesanan Taehyung.

Taehyung pun mengambil pesanan itu, dan kembali menghampiri Jennie dengan membawa nampan berisikan semangkok bubur minum dan obat-obatan lalu meletakkanya diatas nakas.

Ingatan Jennie kembali kebeberapa tahun lalu ketika traumanya kambuh, hanya kedua orangtuanya terutama mommy-nya yang bisa menenangkannya, banyak pertanyaan dibenaknya Bagaimana Taehyung merawatnya semalam.

"M-maaf, Aku pasti menyusahkan Oppa semalam" Tiba-tiba saja Jennie membuka suara, membuat aktifitas Taehyung terhenti sejenak.

Senyum tipis terbit diwajah, Lelaki itu lega mendengar suara Jennie untuk pertama kalinya setelah mengalami kondisi sulitnya.

"Aku senang disusahkan istriku sendiri"

Ucapan sederhana itu berhasil meningkatkan dopamin dalam tubuh Jennie, seakan menjadi penawar segala kecemasan dalam benaknya.

"Ekhem. permisi ya" Jeda Taehyung sambil menurunkan selimut Jennie sebatas kaki.

Jennie bersemu malu ketika menyadari posisi mereka sangat dekat juga bajunya sangat terbuka mengekspos sedikit dada bagian atasnya dan betisnya, saat Taehyung menyingkap selimutnya, seingatnya tadi malam ia mengenakan jaket Taehyung sebelum pingsan.

"Chaa... Kau harus makan yang banyak" Lanjut Pria itu sambil mengangkat tubuh Jennie agar menumpukan tubuhnya di kepala ranjang.

Degup jantungnya benar-benar tak bisa dikendalikan, ketika bau maskulin Taehyung tercium hidungnya, membayangkan Taehyung semalaman merawatnya sampai detik ini, seperti melihat sisi lain dari suaminya, ternyata ia adalah orang yang penuh perhatian, Jennie merasakan kasih sayang seorang suami untuk pertama kalinya, Bolehkah ia berharap ini akan berjalan seperti ini selamanya?.

LOVE ME AGAIN | Taennie |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang