Random Story Lia Itzy

VI. (d)

Lanjut.....

Saat ini keempat sahabat itu berada dirumah baru ryuna. Mereka hari ini sedang mengerjakan tugas kelompok bersama. Sedari tadi youra hanya diam sedangkan ketiga sahabatnya berceloteh entah membicarakan hal apa. Pikiran youra saat ini mengarah pada sikap jeamin tadi yang dengan sengaja bermesraan didepan matanya. Bahkan jeamin juga beberapa kali melakukan hal yang sama didepannya. Youra tahu kalau mantan kekasihnya sengaja melakukannya dan hal itu jujur membuat hati youra sakit.

Semua kenangan indah jeamin dan dirinya berputar-putar dikepala youra. Jujur youra belum bisa mengikhlaskan jeamin, dirinya masih sangat mencintai pria itu. Namun youra mencoba untuk biasa saja dan terlihat acuh dengan perlakuan jeamin yang dengan sengaja menyakitinya dengan cara bermesraan bersama sahabatnya sendiri. Dengan cara begitu Agar jeamin bisa menerima Anna sebagai calon istrinya dan melupakan dirinya.

Youra juga bertekad jika sudah lulus dari sekolah dan juga kuliah ia akan memilih tinggal di new zealand tempat tinggal nenek juga kakeknya dan memulai karirnya disana. Alasan youra memilih tinggal disana karna dia hanya tidak ingin menyusahkan kedua orangtuanya lagi. Mungkin kepergiannya dari kota ini bisa membuat kedua orangtuanya kembali saling mencintai sama seperti dulu lagi. Bahkan kejadian beberapa bulan lalu dimana Hana menanyakan kenapa kepala youra diperban. Menambah sikap acuh Hana pada putrinya dan juga hyunhe tidak pernah lagi membawa wanita itu kembali kerumahnya karna mungkin saja wanita itu takut dengan ancaman youra. Dan hanya selalu pulang larut malam jika tidak hyunhe tidak pernah pulang dalam kurun hari cukup lama.

Mengingat kejadian itu membuat air matanya menetes dengan sendirinya hingga membuat ketiga sahabatnya terkejut karna sedari tadi mereka memperhatikan youra yang melamun tanpa ikut mengobrol dengan mereka berdua. "Youra." Anna memanggil youra yang saat itu masih melamun dan airmata yang terus-terusan mengalir deras. "Youra, ada apa kenapa Lo nangis?" Kata Anna khawatir pada sahabatnya itu. Begitu pula dengan aery dan ryuna. Youra masih melamun sampai akhirnya Anna mendekap erat tubuh youra.

"Cerita ke gue, ada apa hm..." Kata Anna dengan nada suara bergetar tangan anna reflek mengelus rambut panjang youra yang saat itu ia dandan. Anna cukup khawatir dengan keadaan youra yang seperti tidak biasa.

Tanpa youra ketahui kalau Anna sering memperhatikan youra yang sering melamun dan juga meneteskan airmatanya pada saat terdiam seperti ini. Hal itu membuat Anna merasa bersalah karna dirinya tidak pernah membantu youra sedangkan sebaliknya youra sering membantu dirinya bahkan youra melakukan hal lebih terhadap dirinya. "You?" Kali ini ryuna memanggil youra yang masih terdiam dipelukan Anna. Jujur ryuna masih belum mengerti dengan keadaan youra yang sebenarnya.

Ia meyakini kalau youra menyembunyikan sesuatu darinya dan youra tidak ingin membuat dirinya kerepotan. Youra yang tersadar pun dengan segera menghapus airmatanya dan baru mengetahui kalau ketiga sahabatnya menatap khawatir padanya terlebih lagi Anna yang saat ini memeluknya. "Wae, kenapa kalian liatin gue kayak gitu. Dan ini? ada apa na, kenapa Lo peluk gue?" Tanya youra keheranan pada ke tiga sahabatnya itu.

Mendengar perkataan youra, Anna segera melepaskan pelukannya menatap youra yang saat ini menunjukkan senyum manisnya yang Anna tahu kalau itu adalah senyum palsu. jujur saja membuat Anna benci pada senyuman palsu youra itu. "Cerita sama gue, Lo kenapa?" Kata Anna menghapus sisa air mata youra. Youra mengerutkan alisnya mendengar perkataan Anna. "Gue ngak kenapa-napa kok?" Kata youra membohongi Anna.

Mereka bertiga menghela nafas kasar mendengar perkataan Anna. "Pliss kali ini jujur sama kita? Lo kenapa?" Kali ini ryuna angkat bicara sedangkan aery, dia hanya menatap youra, dia tahu alasan youra menangis dan juga melamun seperti tadi. "Tiga hari yang lalu. gue sama youra nonton film comedy, sad-horor, sepanjang film itu ditayangkan youra udah kebawa suasana. mungkin youra masih terbawa alur cerita dari film itu guys." Kata Aery membantu youra yang saat itu kebingungan untuk mencari alasan mengapa dirinya menangis.