Chapter [02]

1K 219 53
                                    

Taehyung masih terjaga hingga pukul 00.00 dini hari. Seperti yang ia katakan pada manajernya bahwa ia akan mengosongkan jadwal karena ada hari spesial, nyatanya benar. Tepat pukul 00.00, Taehyung tampak mengetikkan sesuatu di layar ponselnya dan itu sudah tiga tahun ia lakukan. Meskipun ia tidak akan mendapatkan respon atau balasan apapun, Taehyung tetap melakukannya. Bahkan bukan hanya sebuah pesan, ia juga mengirim pesan suara untuk seseorang. Dari pesan singkat sampai pesan yang teramat sangat panjang. Dari pesan suara yang hanya Hi, sampai pesan yang penuh melodrama dengan kalimat Aku merindukanmu sebagai penutup.

Sepertinya seseorang yang ia kirimi pun sudah hafal, tapi sepertinya ia masih tidak berubah. Tidak memberikan respon apapun. Taehyung sepenuhnya paham, semua adalah kesalahannya. Taehyung meraih sebuah foto di atas nakas, bahkan layar ponselnya pun dihiasi dengan wajah seseorang. Bukan, wajahnya bersama seseorang. Taehyung menghela nafasnya pelan seraya menatap foto itu lamat lalu tersenyum meskipun terlihat sangat dipaksakan.

"Happy birthday...." gumam Taehyung pelan. "Happy birthday, love...baby."

Taehyung lalu memeluk foto itu erat, ia menatap langit-langit kamarnya yang begitu tinggi. Lalu menutup matanya perlahan.

"Apa lukamu sudah membaik? Belum cukupkah kita seperti ini? Kau sungguh membuatku tersiksa. Berapa lama lagi kau menghukumku?!" monolog Taehyung. "Aku sungguh merindukanmu...rasanya hampir gila!"

Hampir tiga puluh menit Taehyung dalam lamunannya lalu ia memutuskan turun dari ranjang. Ia duduk di sebuah sofa dalam kamarnya kemudian menyalakan televisi layar raksasa miliknya. Sepertinya ia memutar rekaman video. Ia pilih dari sederetan file video yang ia simpan. Taehyung pun menontonnya. Hanya ada keceriaan dan kebahagiaan di video yang Taehyung lihat. Ia bahkan ikut tersenyum bahkan tertawa saat seseorang dalam video itu tersenyum dan tertawa.

"Katakan kau mencintaiku maka aku tidak akan marah lagi padamu!" Terdengar suara seseorang dari video yang Taehyung tonton. "Ayo...kalau kau tidak mengatakannya aku tidak akan berbicara padamu selama satu tahun! Rasakan! Ha...ha...ha..."

Taehyung tersenyum melihat seseorang dalam video itu tertawa bahagia meskipun bibirnya mengatakan marah dan kesal.

"Aku mencintaimu.... Aku mencintaimu.... Aku mencintaimu...." gumam Taehyung tanpa melepaskan tatapannya dari layar televisinya. "Aku bahkan sering mengatakannya padamu, tapi kau masih saja marah. Bahkan ini sudah tiga tahun..." lanjutnya.

"Besok adalah ulang tahunku, jangan menerima tawaran apapun, ya? Janji?"

"Uhm...aku sudah membatalkannya, baby..."

"Yeay!! Terima kasih..."

"Hanya terima kasih?"

"Uhm...apa kau mau ciuman??"

Taehyung kembali menghela nafasnya kasar, dadanya sesak. Tanpa terasa sepasang matanya memburam. Lalu ia menjedakan video itu tepat saat wajah seseorang terlihat sangat jelas. Taehyung mendekati layar televisi lalu mengusap wajah sosok itu lembut. Bahkan menempelkan pipinya pada layar televisi itu.

"Aku sudah melakukannya....aku tidak pernah menerima tawaran apapun saat ulang tahunmu, apa kau tahu?" Taehyung kembali tertunduk. "Aku merindukanmu....aku mencintaimu....sungguh!"

Sebagian besar orang, hari ulang tahun adalah hari kebahagiaan. Namun sepertinya tidak untuk mereka. Bagi Taehyung, ulang tahun seseorang meskipun sangat membuatnya bahagia namun itu membuka lamanya. Kesalahan yang pernah ia perbuat. Dan seseorang pun, akan selalu teringat peristiwa itu. Dibalik kebahagiaan, nyatanya keduanya terluka.

***

"Selamat ulang tahun," ucap seseorang saat Jungkook sampai di lobby apartemennya.

SerendipityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang