Seorang gadis cantik dengan tas berwarna pink muda di punggungnya , serta pita putih melekat di kedua kuncir , rambut nya yang berwarna milk tea menambah kesan cantik dan manis tersendiri
memasuki gerbang sekolahnya dengan raut wajah ceria , karena luka di lututnya sudah mengering dan tak lagi merasakan sakit karena kemarin setelah pulang dari sekolah , bundanya langsung memberikan obat lagi tak beda jauh seperti yang di lakukan galih padanya
Saat tengah berjalan santai menuju kelasnya , tak sedikit yang menyapanya lantaran merasa gemas
Severus high school nama sekolah yang gadis itu tempati , dan terletak di pusat ibukota , sama seperti SMA pada umumnya terdapat jurusan IPA dan IPS yang berbeda lantai
Dimulai dari kelas IPS berada di lantai tiga yang langsung terhubung dengan Rooftop sekolah , lalu di lantai dua terdapat ruang guru dan kelas IPA , dan terakhir dilantai satu terdapat dua kantin yang sama luasnya agar membuat siswa merasa nyaman karena tidak harus berdesak-desakan
Sedangkan tempat olahraga sendiri memiliki gedung sendiri yang terpisah dari gedung sekolah , dan terdapat dua lapangan olahraga yaitu bagian indoor dan outdoor .
~~~~~~~~~~
" Pagi lura " sapa Geya dengan senyum merekah
" Pagi Geya , bekalnya ga ketinggalan lagi kan? " Tanya Allura ,
gadis itu berharap temannya ini tidak lupa memasukan bekalnya lagi
" Tenang , udah Geya masukin dengan benar ko kalo kali ini " cengirnya menampilkan gigi putihnya bak iklan Pepsodent
Tak lama bel masuk telah berbunyi menandakan pelajaran pertama akan segera di mulai
Keduanya duduk bersebelahan membuat mereka tampak leluasa untuk mencuri-curi kesempatan dalam berbicara , lebih tepatnya Geya yang selalu memulai obrolan pasalnya gadis itu sangat tidak bisa jika harus diam saja mendengarkan guru didepan berbicara menurut nya itu sangat membosankan , membuat nya mudah mengantuk
" Lura " bisiknya
Membuat Allura menengoknya kepalanya kearah gadis itu , seraya mengangkat salah satu alisnya seolah bertanya kenapa
" Liat deh itu cowok baik yang kemaren Geya ceritain " bisiknya kembali dengan menunjukan kearah jendela
Spontan Allura mengalihkan perhatian nya keluar jendela , menyipitkan matanya mencoba melihat dengan jelas orang yang di maksud temannya itu
" Yang mana "
" ih itu ada masa Allura ga liat sih "
Allura menajamkan penglihatan nya sekali lagi , setelah itu memutar matanya jengah menatap Geya dengan masam
" ya aku tau tapi maksudnya yang mana Geya , disana tuh cowok semua yang lagi olahraga itupun bajunya kembar semua mana aku tau mukanya yang mana " geramnya , berusaha bersabar
" Emang Allura beneran ga tau? " dengan wajah polosnya bertanya pada Allura
" Sumpah rasanya pen gue lempar nih anak ke luar jendela " lirih Allura tersenyum getir
" Allura ko ngelamun sih "
" Bodo ah diem gey entar kena marah bu meli " mengalihkan pandangannya kedepan papan tulis , lebih baik otaknya bertempur melawan rumus matematika daripada meladeni gadis itu
" Allura beneran ga tau? " Tanya Geya , kini gadis itu sedikit mendekat kan tubuhnya dengan Allura
" Engga "
KAMU SEDANG MEMBACA
ZERIUS KENDRICK NUGRAHA
Fiksi RemajaMenceritakan arti dari sebuah ketulusan yang di miliki seorang cowok berandal bernama lengkap Zerius Kendrick Nugraha Mereka menatap nya seolah lelaki itu adalah awal dari sebuah kesialan , memandang dirinya manusia sampah yang tidak ingin mereka li...