"Kapan ko pulang di makassar anjeli" Surara tersebut terdengar dari ponsel anjeli.
"Kalo ke sana ka apa nu kasi kan ka"
"Ededeh kau kalo tidak di sogok ko ndk mau ko, matre na tong ine" Terdengar suara kesal dari Nafiza sepupu Anjeli.
"Ka masi sekolah ki juga kdong libur panjang pa baru ke makassar"
"Bolos mko saja" Lalu di selingi kekehan oleh Nafiza.
"Deh sunna sesat mentong ko kau, kau ia klo blng a jmko kerja i skripsi nu pergi mko saja sini jalan-jalan mau jko?" Kini yang kesal adalah Anjeli Nafizah hanya bisa tertawa mendengar sepupunya itu marah.
"Iyo ji pale awas memang ko balle-balle, bentar tidak datang jko alasan ko seng"
"Kali ini no balle-balle ja"
"Sudah mi pale dulu mau ka antar bunda dulu"
Setelah itu sambungan telfon mereka pun terputus, umur Anjeli dan Nafizah memang tidak sama, Anjeli berumur 18 tahun sedangkan Nafizah berumur 21 tahun.
"Anjeli!" Teriak mama Anjeli dari luar rumah.
"Iye"
"Teman mu Anjeli eh"Anjeli langsung berdiri dari duduknya dan berlari kecil menuju luar rumahnya.
"Kenapa ko Alan"
"Ine na suruh ka Aila bawa kan ko ini" Alan memberi saru paperbeg ukuran kecil kepada Anjeli.
"Oh makasi na"
"Iyo, duluan pale tante" setelah itu alan langsung melajukan motor nya dengan kecepatan sedang.
"Pacar mu kapang itu" Ucap mama Anjeli sambil tersenyum.
"Tidak lah pacar nya Aila itu, tadi saja na blng dari Aila ini, ada memang mau na kasi ka Aila jadi Alan kapang na suruh bawa ki" Anjeli menjelaskan dengan panjang lebar agak mama nya tidak salah paham.
"Oh, jadi yg mana kau pacarmu panggil tong i kesini eh na di kenal tong i"
"Untuk apa pacaran, saya saja tidak kepikiran mau menikah sia-sia ku ja itu pacaran"
"Ih ka bkn ji orang mau menikah itu kalo pacaran ki, atau kah ndk suka ko cowo Anjeli?"
"Ih kita sembarang na" Anjeli agak sedikit emosi di tuduh seperti itu,ia pun berjalan cepat menuju kamarnya.
♡♡♡
"Anjeli ku liat kemarin Zafran di pos na perumahan Melati" Ucap teman Anjeli.
"Ededeh biarkan mi deh tidak perduli ja" Anjeli sedikit risih jika nama itu di sebut.
"Padahal dulu mau mko menangis kalo tidak di kasi tau ko di mana i Zafran"
"Beda mi, tidak ku suka mi itu Zafran ilfil ma"
"Baru dulu suka na post di sw na baru bukan cowo na" Timpal temannya yg satu lagi lalu semua temanya mulai menertawakannya.
"Jangan mko ungkit masa lalu geli ja pernah post cowo sasimo"
"Iyo deh"
"Move on betulan mi tawwa kali ini Anjeli"
"Siapa mau tolo-tolo suka terus ki buang-buang waktu saja"
♡♡♡
"Kenapa kita pilih Anjeli, Ada Nafiza yang lebih tua" Anjeli sedang menguping mama dan papanya yang menelfon di kamar, Anjeli sangat penasaran karna mamanya terus membawa namanya.
"Tidak mau sekali Farid kodong na bilang kalo mau ki jodohkan ka harus sama Anjeli, Nafiza juga ada tong mi bede calon nya eh"
"Mau sekali sama anak mu eh"
Anjeli sedikit kaget mendengar perkataan tantenya, Ia bahkan sangat takut akan di jodohkan.
"Kalau saya boleh ji ia papanya Anjeli juga, tapi Anjeli mau ji kah apalagi masi sekolah ki, umurnya juga lumayan jauh ki ka beda 5 tahun"
"Tidak ada ji pacarnya Anjeli kah? kalo tidak ada ji yakin kan mi dulu, kalau masalah cita-citanya Anjeli tidak masalah ji bede Farid kalo mau nanti kuliah anjeli atau mau na gapai cita-citanya"
"Tidak ada ji kalo pacar, mau ji itu Anjeli apalagi mapan mi juga Farid baru baik sekali ji, biar ku paksa-paksa sedikit Anjeli tidak masalah ji"
"Deh sundala" Anjeli berjalan lemas menuju kamarnya, matanya memanas
Tak berselang lama pintu kamarnya terbuka dan terdengar suara mama nya memanggil namanya, saat pintu itu terbuka menampilkan kedua orngtuanya yang berjalan menujunya yang sedang duduk di atas kasur.
"Anjeli ada mau kita tanya kan ko ini" Ucap kedua orang tuanya Anjeli sudah tahu pasti mereka ingin membicarakan soal perjodohan.
"Ku tau ji ma, mau ki jodohkan ka sama kak Farid toh" Anjeli mengucapkan itu dengan suara bergetar.
"Kenapa ko tau ki nak? mu dengar ki tdi menelfon sama tante Mei?"Tanya mamanya.
"Tidak mau ja ma, tidak mau pa menikah ma, walaupun baik ki memang kak Farid ma tapi tidak mau ja menikah sekarang ma" Anjeli tidak bisa menahan lagi air matanya iya menangis sejadi-jadinya, ia juga bethapa orangtuanya bisa mengasihaninya dengan menangis deperti itu.
"Jodoh tidak ada yang tau Anjeli, bisa datang kapan saja, jodoh sama ji rezeki tidak di tau Anjeli, coba mko dulu kasi tenang diri mu nak pikirkan baik-baik" Setelah itu orangtua Anjeli keluar meninggalkan Anjeli sendiri di kamarnya.
_____
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
ALOSI RI POLO DUA
أدب المراهقينMkassar yang masih sangat identik dengan perjodhan, mereka menikahkan anak mereka dengan keluarganya sendiri. pernahkah di benak kalian terpikir di nikahkan di usia sangat muda bahkan masih fuduk di bangku sekolah