╔══════✮❁•°♛°•❁✮ ═════╗
Happy Reading!
╚══════✮❁•°❀°•❁✮══════╝
.
.
.✧༺♥༻✧
"Jadi, kalian maunya gimana?"
Hahh.. Pagi-pagi udah di bikin capek aja sama kelakuan si kembar. Di mulai dari Nizar yang tiba-tiba ngadu ke ibu kalau kancutnya habis di pakai Hasbi tiap hari, sampai Hasbi yang balik ngadu kalau Nizar yang mulai duluan.
Padahal, umur mereka sudah masuk remaja. Seharusnya sudah bersikap lebih dewasa lagi.
"Beliin aku kancut baru." kata Nizar.
"Aku juga mau! Kancut ku udah pada bolong." Hasbi tidak mau kalah.
"Kamu pakein apa sampe bolong begitu si, Bi.." Ibu jadi gereget sendiri mendengar perkataan anak-anaknya.
"Kan punya ku bagus, bu. Kuat dan gagah."
Hampir saja Jagad tersedak nasi mendengar celetukan Hasbi. Ada-ada aja kelakuannya, pake nyebut-nyebut 'gagah' segala lagi. Dia pikir, punya dia saja yang gagah. Jagad juga punya kali.
"Terus yang kamu emangnya abis semua? Kan banyak, Zar."
"Abis Buu.. Hasbi pake semua. Tiap hari 5 kali ganti tapi gak di cuci. Mana bau banget basreng lagi."
"Enak aja bau basreng!!"
"HAHAHAA.. Bau basreng." Manaf sudah tidak bisa menahan tawanya lagi. Ampun dah adik adiknya ini kelakuannya di luar nalar semua.
"Udah udah, sekarang kita sarapan dulu. Nanti siang ayah beliin semua satu lusin satu lusin." kata ayah, melerai pertengkaran.
"Semuanya dapet? Asiikkk!!" si Cana ikut girang. Kan tumben-tumbenan dibeliin kancut secara masal begini.
Beda dengan si bungsu Jilan yang malah nampakkin muka julid. Antara julid sama jijik sih sebenernya. Ya bayangin aja! Perkara kancut aja bisa heboh banget. Emang ya keluarga ini rada-rada orangnya. Kayanya cuma Jilan yang paling waras di sini.
"Bisa udahan aja gak ngomongin kancutnya? Ini aku lagi makan kikil malah jadi travelling." Tiba-tiba Renaldi nyeletuk dengan muka masam.
"Ya kan itu kikil itu.." Kata Hasbi.
"Gue colok mata lo ya, Bi!" Renaldi mengacungkan garpu ke wajah Hasbi. Mengancam agar adiknya berhenti bicara.
"Wuiihh.. Mengerikaan.." Nggak ada kapok-kapoknya, Hasbi malah meledek si abang.
"Eh, beneran ya ni anak. Oke! Gue gak bakal kasih lo mie lidi lagi!"
"Oke! Gue bisa beli kok di warung."
"Oke! Jangan minta gue bawa mie lidi lagi ke rumah!"
"Oke! Gue-"
"Hoiii!!! Laillahaillah.. Berenti berantem gak? Atau uang jajan kalian ayah kurangin!" ancam ayah kemudian. Beliau sepertinya sudah mulai pening.
"Oh kalau aku gak masalah. Nih, orang ini nih yang masalah." Renaldi menunjuk Hasbi. "Mampus di potong uang jajannya."
"Kan ada bang Manaf yang baik hati dan dermawan." kata Hasbi.
"Oohh.. Jadi gak pa-pa uang jajannya ayah potong?"
"Ya jangan juga lah, yah.. Miskin ntar aku."
"Ya mangkannya jangan ribut terus. Udah tahu ayah ini udah tua, masih aja di bikin pusing. Mau ayah meninggal?"
"Hus!! Ayah ngomongnya!"
"Ya mangkannya kamu jangan ribut terus Hasbiii..."
"Iya, yah. Tapi jangan meninggal dulu ya. Aku belum bisa cari uang sendiri soalnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cemara milik kita || nct dream✔️
Novela Juvenil"Yang akur. Kita ini sodara loh, gak baik berantem-berantem." -Manaf Madava "Betul! Nih, daripada ribut, mending anterin mie lidi ke warung." -Renaldi Sidqi Buana "Si Hasbi aja tuh! Dia juga ada di rumah cuma nyempit-nyempitin doang." Jagad Arzaki...