╔══════✮❁•°♛°•❁✮ ═════╗
Happy Reading!
╚══════✮❁•°❀°•❁✮══════╝
.
.
.✧༺♥༻✧
Mungkin sudah terhitung dua minggu lebih Nizar menahan diri untuk tidak bertanya perihal kecurigaannya terhadap Hasbi. Namun kali ini, sepertinya kesabaran Nizar sudah mulai menipis dan hampir habis.
Setelah memperhatikan gerak-gerik Hasbi yang cukup mencurigakan, diam-diam Nizar mengikuti kembarannya itu. Alisnya menekuk dengan dahi mengernyit dalam ketika melihat Hasbi turun dan masuk ke kamar ibu dan ayah.
"Ngapain si Hasbi malem-malem ke kamar ibu sama ayah?" gumam Nizar.
Tak lama, Hasbi keluar lagi lalu pergi menuju dapur. Nizar semakin gencar mengikuti karena rasa penasarannya yang sudah mendarah daging. Pelan-pelan ia melangkahkan kaki tanpa suara lalu mengintip si kembaran yang terlihat sedang berdiri di depan dispenser. Sepertinya Hasbi tengah mengisi segelas air.
"Eh? Minum apaan tuh? Obat?" Heran Nizar disaat ia melihat dengan jelas bagaimana Hasbi menelan beberapa butir obat ke mulutnya.
"Bukannya udah sembuh? Kok masih minum obat? Diem-diem lagi." Gumam Nizar lagi sambil terus memperhatikan Hasbi.
Setelahnya Nizar buru-buru naik sebelum ketahuan Hasbi yang sekarang sudah mulai melangkah kembali menuju kamarnya. Dengan bermodalkan sandiwara semampunya, Nizar membungkus tubuhnya dengan selimut dan berpura-pura tidur.
Pintu terbuka, Hasbi masuk perlahan dengan langkah mengendap-endap supaya tidak membangunkan Nizar yang sedang tertidur. Lalu ia mulai membaringkan tubuhnya perlahan pada kasur dan siap untuk menjemput alam mimpi.
Cukup lama Nizar berada dalam posisi pura-pura tidurnya sampai ia mendengar suara dengkuran halus yang menandakan bahwa Hasbi sudah benar-benar terlelap.
Nizar membuka mata dan mengintip dari balik selimut. Hasbi yang tertidur dengan posisi memunggunginya terlihat begitu nyenyak, membuat Nizar memiliki kesempatan untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan kembarannya itu.
Sepertinya semesta sedang berpihak pada Nizar malam ini. Baru saja ia akan turun dari kasur untuk mencari-cari bukti lain, tiba-tiba layar handphone Hasbi menyala dan menampilkan sebuah pesan singkat yang baru saja masuk dari seseorang. Tidak mau membuang-buang kesempatan, dengan cepat Nizar mengambil handphone itu dan melihat siapa yang sudah mengirimi Hasbi pesan malam-malam begini.
Ayang
Diminum belom? Lama amat (2)Ayah
Iya udah nanti kamu ke kamar aja ambil obatnya(1)Sebenarnya masih banyak pesan-pesan lain yang tidak Hasbi buka. Tapi dua pesan paling atas itu yang paling menyita perhatian Nizar.
Terlanjur penasaran, akhirnya Nizar membuka pesan dari Ayang terlebih dahulu. Biarkan ia disebut lancang dan tidak sopan karena berani membuka pesan di handphone Hasbi. Lagipula salah siapa membuat ia curiga setiap saat.
Ayang
Jangan gadang lo
23.25Kagak njir!! Su'udzon mulu
Susah tidur nih. Pinggang gue sakit lagi
23.25
✔️✔️
KAMU SEDANG MEMBACA
Cemara milik kita || nct dream✔️
Teen Fiction"Yang akur. Kita ini sodara loh, gak baik berantem-berantem." -Manaf Madava "Betul! Nih, daripada ribut, mending anterin mie lidi ke warung." -Renaldi Sidqi Buana "Si Hasbi aja tuh! Dia juga ada di rumah cuma nyempit-nyempitin doang." Jagad Arzaki...