10.

121 14 0
                                    

Setelah persidangan selesai untuk saat ini beberapa anggota Tapops akan dipenjara dibawah pemerintah Gur'latan, dan akan dipindahkan setelah PPB membangun markas. Halilintar berjalan keluar, ia mungkin secara tak sengaja mengandengku. Tapi aku membiarkannya, "kamu mau ikut?" Akhirnya pangeran Gur'latan ini berbicara, "memang anda mau kemana?" Halilintar terdiam "aku ingin meminta restu"

"Baiklah aku ikut" Halilintar tiba-tiba mengendongku "Saya bisa jalan pangeran" Aku sedikit kaget "akan lama, percayalah tempatnya jauh" Halilintar tersenyum tipis. Aku kembali merasakan percikan petir disekitar kami, dengan gerakan kilatnya kami tiba, dia menurunkanku, dia menghadap ke makam lalu berlutut disana.

"Ayah" Halilintar saat itu tersenyum, matanya berkaca-kaca. "Ayah.. Halilintar minta maaf. Hali.. ga bisa" air matanya pecah, tangannya menutupi matanya. Aku akhirnya duduk disampingnya, memeluknya serta mengelus punggungnya. "Hali minta maaf.. Hali ga bisa lindungi ayah.. ga bisa lindungi Gur'latan.. Halilintar minta maaf.. Hali seharusnya bisa lebih cepat. Hali minta maaf... harusnya Hali bisa.. Ehgg... awhh..." Halilintar terus meneteskan airmatanya, tak kuat untuk berteriak dipelukanku, didepan makam sang 'ayah' "Hali.. sudah" Aku terus mengelus punggungnya. "Ayah.. Hali harap. Ayah bisa bertemu ibu dan nenek.. Hali minta maaf sekali lagi.. Izin Hali.. Izinkan Hali menjadi Kesatria.. Hali janji.. Hali akan melindungi Gur'latan" dia mulai tenang.

___________________

1 bulan telah berlalu, ini Windara sedang sedang dimasa yang bahagia. Tuanku Taufan akan mengambil tahtahnya, Perayaan ini sudah lama dinanti. Para Rakyat Windara sudah menanti, dia disana merapikan bajunya didepan kaca, terlihat sekali dia cukup gugup. "Sudah lah itu, ayo keluar" dia sudah menatap dicermin selama 10 menit.

"[Name], aku gugup" tuanku Taufan "bisa terlihat. Tapi itu ta apa tuanku, gugup hal yang wajar" aku tersenyum, dan dia juga tersenyum "yah, semua akan baik-baik saja kan!, ... Gimana kalau aku jadi raja yang buruk!?" Senyumnya menjadi raut muka cemah "ngomong apa sih?, hei. Enga, tuanku sudah dilatih dari lahir. Dan jikalau anda jadi raja yang buruk pun pasti teman-teman anda akan dengan bersedia mengingatkan" aku merapikan aksesori dipundaknya.

"Iya juga.., tetep aja. Kita sudah lama pergi, bahkan kita terkadang hanya berada di Windara sesaat saja..  8 tahun.. kita jauh dari rumah. Eh, Tapops pun memiliki hari libur yang ketat. Aaah!!, aku hanya takut" Tuanku Taufan terlihat cemas, "sudah. Keluarlah dulu, Windara tak berubah Tuanku, jadi tenanglah" aku meyakinkannya. "Baiklah! AKU YAKIN! Ayo keluar!!" Tuanku Taufan berjalan keluar ruangan dan aku berjalan dibelakangnya.

Tentu saja, upacara tahtah ini tak akan dihadiri oleh Rakyat Windara saja, teman kami berada di mana-mana. Maka tamu yang datang akan berbagai macam juga, kata Tuanku tak enak jika tak mengundang, ini upacara besar jelas akan dihadiri semua Rakyat Windara.

Tidak hanya baju Tuanku saja yang sangat formal dan megah ala Windara, bajuku juga formal, megah dan indah. Itu kata tuanku dan papah. Rambutku juga dihiasi pernak pernik kecil, tapi sederhana, semua wanita di Windara memang sangat suka hal hal bersinar dan membuatnya menjadi aksesori. Aku juga memakai cincin darinya. He entah apa yang kupikir tapi cincin ini juga cantik.

Upacara nya berjalan lancar, sekarang tuanku pangeran Taufan resmi menjadi Yangmulia Agung baginda Raja Taufan. Senang dan tenang akhirnya hati ini, semua teman kami datang, menyapa dan berbincang.

Sai, Shielda, Yaya, Fang dan Kapten Kaizo sekarang bekerja di PPB langsung agar bisa menjadi organisasi yang lebih baik dan memberikan pelayanan pada planet-planet yang membutuhkan.

Blaze dan Ice sedang berada di masa damai planetnya dan ingin memperbaiki planet mereka agar dapat bersaing dengan planet lain. Duri, Gopal pulang sudah waktunya mereka membenaih planet mereka Solar ikut mereka karena dia ingin bersama Duri, meski terkadang dia berpetualang kesana dan kemari.

Gempa ingun berpeluang dan mencari kehidupan yang damai untuk ia jelajahi, mungkin dia akan hidup dibumi tapi dia juga belum pasti.

Ying kembali ke Gur'latan sekarang bekerja di bawah pemerintahan Gur'latan. Sementara Halilintar akan menjadi pangeran disana memastikan keamanan Gur'latan akan menjadi tanggung jawabnya serta mengantikan posis sang ayah sebagai jenderal pemimpin pasukan spesial.

Semua sudah memiliki jalan masing-masing. Lalu dengan ku? Apa yang akan kulakukan dimasa depan.. dalam jangka panjang ini, "[Name]" Halilintar berdiri disampingku. "Iya pangeranku?" Aku jawab dengan nadaku yang biasanya, 1 bulan penuh kami tak bertemu, ya karena tak ada alasan untuk bertemu dengannya. Sibuk dengan planet masing-masing..

"Heh.. jadi? Kau akan tetap melayani anggota kerajaan? Lebih tepatnya Taufan" Halilintar sangat santai, ia bahkan tersenyum dan sempat meraih tanganku. "Itu.. aku kurang yakin" aku mengandeng tangannya, dia tenang. Halilintarku sudah tenang.. "hm?" Halilintar bertanya maksudku.

PangeranKu || Halilintar X Reader Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang