17. back that time (7)

3.4K 390 52
                                    

WARNINGG-!!🔞 WARNINGG-!!
[HARAP MINGGIR INI SUDAH DILUAR KENDALI AUTHOR!!]

Entah sudah beberapa hari berlalu mereka masih melakukannya meskipun sudah melakukannya berkali-kali, ruth Caine belum mereda juga dan Rion belum melakukan mating dengannya!. Setelah akhir klimaks mereka barulah Rion melepaskan tautan mereka berdua dan duduk disamping kasur mengambil air di meja samping tidurnya, Rion meminum air itu lalu menghela nafasnya dengan kasar.

Sedangkan Caine terengah-engah dan terbaring tidak berdaya di tempat.
"Minumlah.." Rion menyodorkan air minumnya.

"Hahhh a-aneh...tu-tubuhku..eughh-"
Caine meringkuk merasakan sesuatu yang aneh dengan tubuhnya, tiba-tiba ekor dan telinga kucingnya muncul bersama dengan taring kecilnya.
"Huh?!a-apa ini?! kenapa ini muncul?! Aku bahkan tidak memintanya! Ti-tidak..."

Rion yang melihat peristiwa itu hanya meminum air yang tadi dia sodorkan ke Caine lalu menarik Caine dan menciumnya.
"Mmmm! glup-???" Rion memberikan air minum ke Caine lewat mulutnya.

"Fuahh...kau-?!!" Belum sempat bicara Rion menciumnya lagi dan melumat bibirnya, Caine pun memejamkan matanya dan membalas lumatan dari Rion.

"...." hanya terdengar suara-suara kecupan dan desahan pelan Caine diruangan tersebut, setelah itu Rion kembali menindihi Caine.

"Next round?" Caine menatap Rion dengan sayu dan hanya menganggukan kepalanya dengan nurut.

"Kalo gitu keluarkan aroma feromonsmu lebih banyak lagi."
Bisik Rion dan mengigit telinga Caine.

"emhh.."
Setelah itu aroma feromons Caine menguar keseluruh ruangan Rion juga menggeluarkan feromonsnya.

Dikamar tersebut hanya terdengar suara-suara kulit mereka yang saling bertabrakan juga desahan Caine yang semakin lama semakin pelan.

Caine cum berkali-kali tapi Rion tidak menghentikan gerakannya dan masuk lebih dalam kedalam milik Caine, Dan dihari berikutnya Caine pingsan.

Keesokan harinya....

Caine terbangun dengan perasaan aneh telinga dan ekornya belum menghilang.. itu membuatnya berpikir apakah ruthnya masih belum selesai? tapi kesadaraannya sudah kembali lalu dia melihat kesekitar dan tertegun dihadapannya sekarang tidak...disampingnya Rion menatapnya dengan tatapan masih lapar..

Caine meraba bagian belakang lehernya yang masih bersih dan terdiam. Meskipun mereka melakukannya berkali-kali mereka bahkan belum melakukan mating dengan benar!

'Apa karena aku pingsan? Itukah alasan kenapa ekor dan telinga kucingku tidak hilang?!gila kita bahkan melakukannya selama lebih 4 hari...kenapa dia...' Batin caine melirik Rion yang menunjukkan ekspresi tidak senang.

'Keknya dia marah karena aku pingsan dipertengahan tadi..' rasanya Caine ingin menghilang sekarang.

"Apakah tubuhmu baik-baik saja?"

"Emm..Rion soal matin-..."

"Aku tanya apakah tubuhmu baik-baik saja?" Tegas Rion sekali lagi, membuat Caine terdiam.

Rion menghela nafasnya dan beranjak pergi, Caine yang melihat itu akan menghentikan Rion untuk pergi tapi...
"Arghh.." yap dia malah terjatuh dari kasur karena bagian bawahnya terasa sangat kebas sekarang.

Rion yang melihat itu menggelengkan kepalanya dan mengangkat tubuh Caine lalu membawanya ke kamar mandi.

"Rion...aku minta maaf.." telinga dan ekor Caine bergerak-gerak kesana kemari seperti gelisah.

"...." Rion hanya terdiam alasan moodnya tidak enak tadi pagi bukan karena Caine yang pingsan tapi dia tidak bisa melihat lagi ekspresi Caine yang marah dan sangat berani itu terasa lebih menyenangkan baginya, tapi caine versi yang ini juga dia menyukainya jadi yang membuat moodnya tidak enak dari tadi adalah dirinya sendiri karena tidak bisa memilih diantara dua itu.

The Demon Of Mafia [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang