Rion mencoba menyadarkan akal sehatnya dan pergi membersihkan diri meskipun rasanya dia tidak sedang dalam kondisi baik tapi dia harus bersikap biasa aja dan tidak mengalami apapun, dan permasalahannya sekarang jika dia tanpa sengaja melakukannya dengan Caine ini akan menjadi masalah karna setiap Caine mendekatinya dia akan kehilangan kendali dan tidak akan melepaskan Caine semudah itu.
Rion menatap dirinya lagi di pantulan cermin terlihat kilatan matanya yang sangat panas alias bergirah sekarang, dia membasuh wajahnya dengan air dingin.
'Tahan dirimu seperti biasanya Rion, anggap ini hanya siklus ringan.'Tok...tok...tok.. suara ketukan pintu dari luar.
"Rion??! Keluar gw tau lu udah selesai! Biar gw periksa kalian berdua!"'Fuck...'
Rion pergi keluar kamar mandi dan Caime yang tidak bisa membuka pintunya hanya bisa memposisikan duduknya di ranjang dan menatap Rion yang baru keluar kamar mandi dengan kesal lalu membuka pintu kamar mereka, Sui berada persis didepannya sekarang....dengan profesional Rion mengontrol ekspresinya."Kan bisa besok gitu biarin Caine istirahat dulu.." tanya Rion dengan ekspresi tenangnya, Sui memicingkan matanya sedangkan Caine dari kejauhan yang terduduk kaku cuma bisa menatap mereka dari ranjangnya.
Karena pak sui tiba-tiba menelpon ke telpon Rion dia menjawabnya dan mengatakan semua kalo dia maupun Rion baik-baik aja tidak disangka setelah itu pak sui langsung kesini mengetuk-ngetuk pintu kamarnya, untuk mengecek keadaan mereka berdua.
"Yaudah Caine bisa besok! lunya sekarang gw cek!" Naluri Sui merasa Rion melakukan sesuatu lagi kali ini, dulu dia pernah dengan bodohnya tertipu karena cinta monyet bodohnya itu dan menjadi budak kontrak sekarang...meskipun hanya dia dan granpa itsmo yang tau tentang hal ini, mereka tetap diam karena itu pilihan Rion sendiri.
"Lu gk liat? Liat gw sehat! Baik-baik aja! Liat sekarang... fine banget tubuh gw.." Rion mencoba meyakinkan Sui bahwa dia baik-baik saja karena Caine melihat dan mendengar percakapan mereka.
"Gw tau makanya gw periksa sampe sedalem-dalemnya sini..."
"Dih caboel banget gw royal alpha loh? mana demen ma beta kek lu..."
"....." Sui akhirnya mengeluarkan pentungan andalannya.
"Lu tau Sui gk semuanya harus pakai kekerasan.. ayo bicara baik-baik dulu.. simpan tuh pentungan atau gw menghilang.." Sui menghela nafasnya dan menyimpan pentungannya kembali karena Rion selalu ada cara untuk melarikan diri, Rion yang melihat itu tersenyum tenang dan merangkul bahu Sui.
"???" Sui mempertanyakan apa yang merasuki anak ini karena mencoba bicara dengan baik kepadanya padahal Rion bisa aja melarikan diri langsung.
"Kita bicarain diluar, biarkan Caine istirahat dulu lets goo.."
'Ohh tenyata...karena ada Caine cih bucin akutt' Sui menunjukkan ekspresi jijiknya melihat perubahan sikap Rion yang tidak seperti biasanya.
Caine menatap mereka berdua bergantian.
"Tapi aku jg pengen diperiksa dan denger kamu gpp apa gk?""Tenang aja itu bisa kau lakukan besok, kau lelah kan? istirahat duluan aja.. lagi pula kau tidak lihat aku sangat baik-baik aja sekarang?" Sui merasakan sedikit hawa tubuh Rion yang samar-samar panas sekarang dia melihat ke arah wajah Rion yang memperlihatkan bahwa dia baik-baik saja.
Rion meremas bahu Sui mengkode untuk tetap diam.
'Pembohong handal'"Ini hanya akan memakan waktu singkat aku akan segera kembali.. ya kan Sui?" Sui menatap Rion dengan ekspresi datarnya sekarang emang benar kata itsmo.. keponakannya yang satu ini benar-benar gila.
Sui menghela nafas dan menoleh ke Caine.
"Maaf Caine tapi gw minjem Rion ada beberapa hal yang perlu dia urus, dia sangat sibuk sekarang... lu bisa minta tolong ke pelayan sementara waktu."Rion memberikan tatapan kesal.
"Tapi gw-!" Belum sempat melanjutkan Sui mengkode...mengancamnya dan menyuruhnya tetap diam.
Seperti pilih salah satu ikut Sui dengan tenang atau Sui kasih tau Caine hal ini.Rion terdiam dan menatap Caine dengan tatapan seperti anak anjing, Caine melihat hal itu dan tersenyum gemas sedangkan Sui yang menjadi sanksi mata diantara mereka hanya memasang wajah datar lagi.
"ehem gpp Rion kalo sibuk, urus itu dulu aja... aku akan bersama pelayan lain dulu.""Tenang aja besok gw kesini lagi periksa dan nemenin lu, sekarang istirahat aja atau dia bakal tantrum."
Setelah itu Sui menyeret Rion pergi dari sana dan mereka sekarang di dalam mobil Sui dan Sui yang menyetir.Ekspresi Rion setelah masuk kedalam mobilnya langsung berubah dan memasang wajah kesal Sui menyadari itu tapi dia pura-pura tidak tau.
"Lu bakal kesana? Besok? Nemenin Caine?! Berdua?! Sama Cainee hanya berdua?!" Rion menekankan kata-kata itu dan memelototi Sui karena merasa cemburu..Sui menahan ekspresinya sekarang menurutnya kecemburuan Rion sangat tidak masuk akal sekarang.
"Lu tau gw beta kan?""Cih..nyadar juga posisi lu.." Rion membuang mukanya.
"....."
Ingin rasanya Sui membuang anomali satu ini, Sui hanya menghela nafasnya dan menghentikam mobilnya di salah satu hotel yang jarang diketahui orang."Hahh.. gw baik-baik aja! Gw gk mau kesana! Lu gk lihat gw sudah mating ma Caine!"
"Lu gila? Maksa orang yang sudah mating untuk melakukannya dengan orang lain itu sama aja dengan bunuh diri! Gw tentu tau.. kan gw dokter! Gw hanya mencari penginapan yang cocok untuk lu menghabiskan masa ruth lu sendiri."
"Jangan hotel, kalo Caine tau dan mengira yang tidak-tidak bagaimana?"
Ucap Rion dengan serius.Sui mengacak acak rambutnya sekarang dia yang stress dengan hal ini.
"Baiklah penginapan gimana? Atau villa?""Sudah kubilang aku tidak akan membuat Caine mengira yang tidak-tidak!"
"Caine bahkan gak tau lu disini!! Kenapa lu keras kepala sekali?!"
"Kan gw udah bilang sui..gw baik-baik aja! Sekarang balik kerumah gw cepet!"
Sui memutarkan bola matanya malas, dan akhirnya memutuskan membawa Rion kerumah sakit miliknya dan memberikan segala perawatannya disana saja. Rion tidak tau dia dibawa kerumah sakit bukannya ke rumah karena dia tertidur di tengah perjalanannya.
Dengan semua persediaan lengkap dan kamar VIP Sui memeriksa kondisi Rion, dia mempersiapkan segalanya sendiri dan menginfus tangan Rion memberikan Rion obat tidur
membuat sang empu tidur selama berhari hari dan akhirnya terbangun.Sui baru masuk kedalam kamarnya dan melihat Rion yang baru terbangun dengan keadaan linglung, Sui langsung mendekatinya dan mengeceknya kondisi tubuh Rion lagi.
"Lu ya Sui...ntar kalo ada yang tau gimana lu anggota relasi keluarga gelap gimana?""Gk akan ada yang tau tenang aja, semua pekerja disini sudah terikat kontrak semua."
Rion hanya terdiam, Sui yang tau ketika ada yang nyebut kontrak Rion pasti akan terdiam cukup lama karena menyesali itu sampai sekarang.
"Ehem, gw udah periksa semua lu hanya perlu istirahat disini beberapa hari lagi dan... next time dilarang pake inhibitor atau gw bener-bener buang lu ke laut.""Thanks ya Sui.."
"Gk usah bilang thanks...gw ada pengakuan dosa ke lu habis ini soalnya." Mimik wajah Rion langsung berubah menjadi kesal, karena dia mendengar suara hati orang sekitarnya dengan jelas sekarang didepan kamarnya ada beberapa orang yang dikenalnya...
"Udah beberapa hari lalu.. ini lu udah gw kasih obat tidur dan..."
"Lu ngasih tau itsmo tentang keadaan gw?" Rion mengeryitkan kedua alisnya menatap Sui tajam.
"Sorryy banget! Itu si itsmo maksa...tapi tenang aja gw suruh dia tetep diam dan gk bilang ke Caine, dan beberapa hari lu disini itsmo yang berinisiatif jaga Caine dirumah karna gw gk selalu luang...."
Ekspresi Rion menjadi gelap muncul senjata sabit kematiannya dan mengarahkannya langsung ke Sui.To be countinue.....
Bonus update..
See u next time!
![](https://img.wattpad.com/cover/364162657-288-k983441.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Demon Of Mafia [BL]
FanfictionRion Kenzo, bos mafia dan royal alpha yang misterius, terjun ke dunia bawah dengan kekuatan demon god 'Chaos'. Masa lalunya yang kelam dan tragedi yang menghantui membuatnya reinkarnasi. Kini, dia menghadapi tantangan baru: menguasai dunia bawah dan...