19. back that time (9)

2.7K 327 38
                                    

"Tenang Rion, bukan sekarang waktunya untuk begini.. Anak-anak lu udah pulang ke rumah." Ucap Sui mencoba menghentikan amarah Rion.

Rion menggerutkan kedua alisnya.
"Hah?! Gw ngasih hukuman ke mereka 1 bulan lebih kok cepet amat baliknya?! Nipu ya lu?!" Rion pun makin mendekatkan senjatanya ke leher Sui.

"Caine yang nyuruhh! Caine yang nyuruh mereka balik!! Asli gw gk bohong! lagian lu ruth lama bet hampir 2 minggu lebih.."

"..." Rion terdiam setelah mendengar nama Caine dan Sui yang melihat Rion udah tenang menjelaskan semuanya dengan rinci.

"Ohh..." Rion mengerti situasinya, ia lalu menyimpan senjata sabitnya kembali dan sekejap senjata itu hilang seperti asap. Rion bangkit setelah melepas infusnya dan mengganti bajunya ke baju formal yang biasa dia pakai buat kerja.

"Lu balik sekarang?"

"Heem... thx Sui udah ngekondisiin semua." Rion berjalan lalu membuka pintu keluar kamar inapnya.

"Eh tunggu! nih ambil.." Sui menyodorkan kotak yang seperti hadiah khusus ke Rion.

"Hm? Apa ini?" Rion menerima kotak tersebut dengan wajah terheran-heran.

"Pengaman udah gw sesuaiin ma ukuran milik lo yang gedhe buat jaga-jaga jika siklus diantara lu berdua masih kacau, dan beberapa inhibitor buat jaga-jaga juga kali aja lu ditolak Caine."

Rion membuka kotak tersebut memastikannya lalu ia memicingkan matanya ke arah Sui, merasa waspada juga curiga.
"Kok lu tau ukuran gw? Lu...pas gw tidur... lu gk aneh-aneh kan? Kek misal ngukur penis gw diam-diam?"

"GILA LU! KAN LU YANG NGASIH TAU UKURANNYA 2× LIPAT DARI YG GW KASIH YA YG INI GW SLEDING JG PALA LU!" Bentak Sui dengan emosi.

"Hahaha, sorry lupa gw... lupa.. yaudahlah ya thx ininya gw balik dulu.." Rion menutup kotaknya kembali .

"Yaudah si sono!" Setelah ucapan Sui yang mengusir itu Rion pun langsung pergi dan menuju kearah rumah mereka.

Rumah Teenep

Mereka semua berkumpul diruang tengah sedang bercanda tawa dan Krow kembali duduk setelah menerima telpon singkat dari Sui.

"Katanya si Sui....Rion mau balik jadi kita siap-siap aja ngadepin Rion...gitu katanya." Ucap Krow dengan serius semua pun berhenti berbincang dan menatap Krow serius lalu pandangan mereka beralih ke Caine yang tertidur di sofa.

Caine dari beberapa hari lalu nyuruh mereka balik dan selalu tertidur diruang tengah seperti menunggu seseorang pulang, mereka mengetahui apa yang terjadi sama Caine melihat cara berjalan Caine yang aneh dan bekas mark dilehernya yang berusaha dia tutupi dengan pakaian tertutupnya.

Dari situ mereka tau Caine menunggu Rion yang entah dimana untuk pulang, semua keluarga tidak tau apa yang terjadi diantara mereka dan sedikit menebak-nebak meskipun banyak tebakan mereka yang mungkin salah.

Jadi mereka semencoba mungkin untuk tidak membahas Rion dan menghibur mami mereka dengan segala cara beberapa hari ini, Caine juga mulai rileks tapi setelah seminggu kemudian Caine lebih sering tertidur. Mungkin dia kelelahan mengurus mereka semua seperti dia benar-benar sudah menjadi mami yang baik, jadi mereka memutuskan untuk tidak terlalu anomali saat bersama maminya sekarang.

Suara mobil memasuki bagasi depan rumah mereka semua berkeringat dingin, masa mereka harus membangunkan Caine untuk melindungi diri. Tapi melihat maminya tertidur sangat pulas mereka tidak tega dan cuma duduk kaku ditempatnya masing-masing.

Ceklek...
Suara pintu depan rumah terbuka, seketika ruangan yang tadinya hening makin mencekam... suara langkah kaki sepatu Rion sangat terdengar dari sana dan suara itu makin mendekat..

"Hm? Kenapa kalian ngumpul di ruang tengah semua? habis ada apa?" Ucap Rion dengan santai menatap mereka semua satu-persatu, mereka pun menghela nafas lega diam-diam.

Pandangan Rion lalu teralihkan dengan Caine yang tidur di sofa, Rion terdiam...
"Gk ada apa-apa cuma ngumpul-ngumpul aja.." Ucap Gin mencoba dengan nada santai juga.

"Betul-betul.." mereka semua menganggukan kepala setuju, sedangkan Rion berjalan mendekati Caine yang sedang tidur.

"Kenapa dia tidur disini?" Tanya Rion dengan suara berat dengan ekspresi mengerutkan alisnya yang membuat mereka semua diam, saling melirik satu sama lain memikirkan jawaban apa yang tepat.

"Ketiduran...dia kecapean beberapa minggu lalu.." Key membuka suara membuat mereka semua menghela nafas apalagi setelah melihat perubahan ekspresi Rion.

Rion menundukan dirinya dan mengangkat tubuh Caine, menggendongnya ala bridal style lalu pergi menuju kamar atas Caine meninggalkan semua anggotanya yang masih terplonga-plongo dengan kejadian didepan mereka.

"Em..itu papikan?" Tanya Krow memastikan.

"Keknya bukan deh." Timpal Garin yang juga terheran-heran.

"Tapi suara ma wajahnya si bapak." Ujar Key menambahi.

"Kerasukan mungkin?" Selia juga ikut berdiskusi.

"Pffthahah" Jaki hanya tertawa dengan situasi saat ini.

"Udah gess kalian gk liat kalo krojaki bisa masa RionCaine gk bisa liat noh.. tuh nempel berdua.. enak ya krow habis uwiwaw di kasur makanya nempel plek.." Krow langsung memasang kesal dan seperti akan meledakan emosinya sekarang.

"Heh ginn udahlah.. jangan dibahas.." balas Suota dengan wajah yang memerah memukul tangan Gin dengan keras, seharusnya saat itu dia tidak melihat ataupun mendengar apa yang dilakukan dua sejoli itu di ruang ganti dan menceritakannya ke Gin.

"TAU TUH... LU! INI GARA-GARA LU SOUTA!!"
Krow dengan marah bangkit serasa ingin melempar sesuatu ke semua orang membuat Jaki juga bangkit da  mecoba menenangkannya.

"Santai bro! santai bro... Souta gk salah apa-apa..makanya kalo mau uwiwaw liat tempat lah..kalian berdua yang bener ae lah..liat mata souta yang masih bayi jadi ternodai ni.." ucap Gin memeluk Souta serasa melindungi Souta dari semua orang.

"GW BILANG BUKAN GW!! NI ATU YG GAK TAU TEMPAT! HORNY MULU KERJAANNYA!" Krow dengan cepat melemparkan amarahnya ke Jaki dan memukul-mukul semenya yang kurang ajar..

"Aduh-aduh sayang...><" Jaki malah tertawa membuat Krow semakin geram dan makin memukulinya..

Souta yang terdiam dengan pelukan Gin dari tadi menggerutkan alisnya kesal dan menginjak kaki Gin membuat sang empu melepaskan pelukannya dan melihat kakinya.
"BAYI?! AKU UDAH UMUR 90TH JANGAN DEKET-DEKET DASAR RUBAH MESUM!"

"Eh Sou sakit banget ini Sou.." Gin meringis meratapi nasib kakinya injakan Sou sangat kuat.

"BODO AMAT! DASAR RUBAH!"
Souta melipatkan kedua tangannya lalu membuang mukanya menjauh dari Gin, Gin yang melihat itu pun mengejar Souta.

Key yang melihat semua kejadian diantara keduanya hanya menghela nafas dan melihat arah tangga yang menuju lantai dua, dia harap Caine dan Rion tidak terganggung dengan suasana dibawah ini.

Sementara itu...
Rion sudah membaringkan tubuh Caine dengan hati-hati dan menyelimuti tubuhnya, barulah Rion duduk di salah satu sisi ranjang Caine.
Rion memejamkan mata dan diam menemani Caine yang masih tidur dengan sangat pulas.

Beberapa jam sudah berlalu, Caine membuka matanya perlahan lalu merengangkan tubuhnya yang terasa sangat lelah akhir-akhir ini. Dia lalu melihat ke sekeliling dan terkejud dengan wajah Rion yang matanya terpejam dan duduk menyender bantal disamping sisinya, ia lalu melihat dengan dekat wajah Rion dan menyentuh pipi Rion dengan lembut.

Wajah Caine terlihat tenang dan diam menatap seseorang didepannya, Rion mengengam tangan Caine yang terasa dipipinya dan perlahan membuka mata menatap Caine dengan serius.
"Apa kau masih belum puas melihat wajahku?"





To be Countinue.....
Ada beberapa typo gess😥
Sorry kalo agk gk nyambung otak author jg sedikit ngeblank...
See u next time👋🏻

The Demon Of Mafia [BXB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang