2. MINGYU

238 25 0
                                    

Tak ada yang spesial dari diri ku, sungguh kehidupan ku sangat membosankan sampai di mana aku bertemu dengan seorang pemuda yang sangat ceroboh tapi dia memiliki kesabaran yang begitu banyak.

Yah, siapa lagi jika bukan seorang pemuda yang memikat hati ku. Selama, 2tahun aku memendam perasaan ku padanya. Bukan tak mau mengungkapkan perasaan ku padanya, aku hanya tak mau merusak hubungan pertemanan kami saat ini terlebih saat ini dia tengah menjalin hubungan dengan seorang gadis yang kukenal juga.

"Kim Mingyu! Cepat bangun sampai kapan kau akan seperti ini? Hyohee, terus menelepon ku sejak tadi menanyakan perihal dirimu. Gyu! Kenapa kalian tidak menyalakan masalah kalian tanpa melibatkan ku" gerutu ku.

"Abaikan saja, aku sedang malas berbicara dengan gadis itu" mingyu membalik tubuhnya sambil membalas perkataan ku.

"Iya-iya, aku tau tapi jangan libatkan aku dalam keadaan seperti ini terus. Aku juga punya kehidupan sendiri, asal kau tau itu" geram ku yang membuat Mingyu mulai beranjak dari sofa.

"Mwo? Yakk, (y/n)-ah kau salah makan atau bagaimana? Kenapa kau tiba-tiba mengatakan hal seperti itu pada ku?" ucap Mingyu dengan menatap ku.

"Aku hanya lelah terus terlibat dalam permasalahan kalian, aku hanya ingin kalian menyelesaikan permasalah kalian tanpa melibatkan diri ku" aku meninggalkan Mingyu setelah mengatakan hal tadi pada Mingyu.

Aku meninggalkan Mingyu di apartemen ku sendiri. Sungguh, aku benar-benar tidak bisa lagi terlibat dalam hubungan mereka. Hati ku begitu sakit, bahkan saat mendengar Mingyu berkencan dengan Hyohee saja sudah membuatku sakit apalagi ini aku terus saja berada diantara mereka.

"Aughh, jinjja! Menyebalkan sekali!" umpat ku terpendam saat aku sudah berada di taman dekat apartemen.

Tak berselang lama, ponsel ku kembali berdering bukan dari Hyohee melainkan dari Mingyu. Aku memutuskan tak mengangkatnya untuk kali ini aku tak ingin di ganggu oleh siapapun. Sampai, dimana kursi yang tengah ku duduki kini di duduki juga oleh Mingyu.

"Kau benar-benar marah pada ku hanya karna aku terus melibatkan mu di permasalahkan ku dengan Hyohee?" tanya Mingyu setelah ia mengambil duduk disebelah ku.

Aku hanya diam tanpa menjawab perkataan Mingyu tadi. Hingga tak lama, aku merasa jika Mingyu menyandarkan kepalanya pada bahu ku, hal biasa bagi yang sering Mingyu lakukan.

"(Y/n)-ah! Mianhae. Jebal, jangan marah lagi pada ku. Sungguh, aku tak bisa kau diamkan seperti ini rasanya aneh saat melihat mu diam seperti ini pada ku" Mingyu merangkul lengan ku sambil mengoceh.

Aku masih diam tanpa menjawab perkataan Mingyu tadi, bahkan saat Mingyu mulai merangkul lengan ku dan bersikap manja pada ku, aku hanya diam.

"(Y/n)-ah! Kumohon, jangan marah pada ku. Eoh" lagi kembali Mingyu merengek pada ku.

Aku melepaskan tangan Mingyu yang sejak tadi merangkul erat di lengan ku, hal itu malah membuat Mingyu menarik tubuhku semakin dekat dengannya.

"(Y/n)-ah! Jebal, jangan marah lagi pada ku" lagi-lagi Mingyu merengek sambil menatap ku dengan puppy eyes nya.

Aku berdeham kecil sambil mencoba mengontrol detak jantung ku yang berpacu begitu kencang. Bodoh, memang perasaan ku malah tidak pernah mau hilang untuk Mingyu dan malah semakin besar saja.

"Rasanya, jika aku melihat mu memeluk gadis lain seperti itu aku akan benar-benar meminta mu mengakhiri hubungan kita tapi ini (y/n) yang kau peluk jadi aku tidak perlu meminta mu untuk mengakhiri hubungan kita lebih baik kau dengarnya menjelaskan ku" aku maupun Mingyu menoleh begitu mendengar suara Hyohee.

SEVENTEEN IMAGINE (PART 3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang