Chapter one

21 2 0
                                    

"Dapat nilai berapa kamu?! " Tiba tiba Darline menanyakan sesuatu pada Athala

"Emmm" Athala takut untuk mengatakan bahwa nilainya rendah
"Cepat katakan!! " Bentak Darline
"M-maaf, aku dapat nilai 97" Jawab Athala sambil menunduk

Suara rumah menjadi hening, dan tiba tiba

Prang'

Tiba tiba setelah keheningan yang berlangsung hampir satu menit Darline melempar vas bunga yang berada di samping nya kepada Athala.

Tiba tiba Darline mulai mendekat pada Athala dan menyeret Athala pergi ke gudang

Klek

Darline menutup pintu gudang dan langsung...

Ctass

Ctass

Ctass

Tiga cambukan berhasil mengenai tubuh Athala yang membuat Athala merintih kesakitan

"Ah, sakwt maa" Ucap Athala sembari merintih kesakitan

"Jangan pernah panggil aku dengan sebutan itu aku benci mendengarnya keluar dari mulutmu" Ucap Darline sembari tetap menyambuk Athala

Ctass

Ctass

Ctass

Darline masih terus menerus menyambuk Athala
"Sudahlah membuang waktu saja dirimu" Ucap Darline lalu pergi dan mengunci Athala dalam gudang itu.

Athala pun berjalan mendekati Pintu dan...
"Maa buka!! " Teriak Athala sambil menggedor nggedor pintu

Di sisi lain

"Yuhuuuu" Aeil tiba tiba berteriak sendiri
"Apasi dekk, berisik tau ga" Balas Vian

"Kakak kenapa mukanya bete? " Tanya aeil pada Kakaknya Vian
"Itu tuh, Si beban lagi dikurung mama di gudang, mana gedor gedor pintu kan berisik gitu loh, ganggu orang aja" Balas Vian
"Ngapain tuh si beban kok di kurung" Tanya aeil kembali pada vian
"Nilainya rendah banget cik" Balas vian kembali
"Bodoh tuh anak emang" Lanjut Aeil

Aeil sebenarnya nilainya pun lebih rendah dari pada Athala apalagi Vian tapi mereka malah diapresiasi, emang aneh ibu satu ini.

"Ma, Athala kenapa mama kurung di gudang, buat apa dia" Tanya aeil pada ibunya, meskipun ia sudah tau jawaban-nya

"Nilainya rendah banget,sekalian ngasah otaknya, soalnya disana kan ada kunci cadangan"

Kembali ke Athala
"Ya Tuhan.., ini gimana cara keluarnya" Gumam Athala
"Kita kira ada kunci cadangan ga ya, coba deh aku cari"

Setelah Athala mencari cukup lama ia menemukan kunci cadangan di bawah tas yang sudah tak terawat di sana

"Fyuhhh,akhirnya ketemu" Ucap Athala
"Coba buka deh"

Srott

Tiba tiba ingus Athala keluar begitu saja dari hidungnya, dan Athala langsung menyedot-nya karena di sana tidak ada tisu

Cleck

Athala pun berhasil membuka gudang itu dan segera kembali ke kamarnya yang tidak jauh dari gudang itu

Athala berjalan pelan pelan karena ia tidak ingin ibu-nya tau bahwa dia sudah keluar dari gudang itu

Di sisi lain

"Ma...., laper.. " Rengek aeil pada Darline karena dia sudah lapar sedari tadi

"Sama ma..." Lanjut Vian
"Mama hari ini ga masak, jadi kita keluar yuk, makan makan" Ucap Darline
"Ayookk"
"Yeyyy"

Karena Darline melihat gudang yang semula tertutup sekarang terbuka meskipun hanya sedikit ia pun tau bahwa Athala sudah berhasil keluar dari gudang itu.

"Athala,bersihin rumah, jangan lupa,gue pulang,lu belum bersihin siap siap aja! " Ucap Darline pada Athala sembari berteriak, di karenakan Darline mengetahui bahwa Athala sedang di kamar

"Sekalian cuciin baju gue" Lanjut Vian
"Bersihin kamar gue" Lanjut Aeil

"Mereka pikir gue babu? "Tanya Athala pada diri-nya sendiri

Ia merasa tidak di anggap di rumah ini, ia selalu di suruh suruh, ia tak pernah di berikan kasih sayang sedikit-pun oleh sang ibunda.
Hanya karna Athala yang sangat mirip dengan Ayah-nya, ia berakhir di benci oleh orang tua dan saudara-nya sendiri.

Sebenar-nya ia sudah cukup lelah menghadapi semua ini, tapi ia tetap berusaha agar keluarga-nya bisa makan, Vian dapat berkuliah, dan Aeil dapat bersekolah, karena tulang punggung keluarga sekarang adalah Athala,meskipun Darline masih bekerja, ia masih saja menyuruh Athala untuk bekerja paruh waktu.

Setelah Athala melihat sang ibunda, dan saudara-nya sudah memasuki mobil untuk menuju mall, Athala pun segera menuju dapur untuk makan terlebih dahulu.
Ia menyisihkan uang kerja-nya untuk membeli 1 bungkus mie.

Athala pun menuju dapur untuk segera memasak mie yang di beli-nya itu.

"Semoga aja mama ga tau aku beli mie" Gumam Athala.
Athala bergumam seperti itu karena ia tau jika sampai saja ketahuan ia pasti akan di marahi habis habisan oleh Darline.

Ia pun bergegas pergi ke dapur untuk memasak mie yang di beli-nya itu

Athala pun memasak dan memakan mie

"Akhirnya kenyang... "

Tak mau ketahuan jika ia memakan mie, Athala pun segera mem-bersihkan bekas makan-nya tadi.


Karena Athala sudah merasa mengantuk Athala pun pergi ke kamar untuk tidur

Awalnya Athala tak bisa tidur karena suara berisik dari tetangga samping rumah

Tapi lama kelamaan Athala mulai terlelap dalam tidurnya

TBC

Ini setelah moms revisi ya sayang

KATANYA BUKAN NYATANYA! (Jaemin) {HIATUS}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang