B. sick

259 24 4
                                    

saat ini, jiyel berada di rumah javano.
tidak ada yang berubah, hanya saja suasananya yang kini semakin sepi.

"javano tinggal sendiri?" tanya jiyel basa basi.

javano menggeleng lalu menjawab, "sama bibi kim, tapi dia balik kampung perkara anaknya masuk rumah sakit" ucap javano lalu mendudukan dirinya di sofa, si susul oleh jiyel.

"javano selama ini ngerasa kesepian ya? maaf karena jiyel telat nyamperin kamu, jiyel ga bisa ngebantah omongan ayah sama bunda, tapi sekarang jiyel janji ga bakal ninggalin javano lagi" ucap jiyel yakin lalu javano tersenyum gemas karena menurutnya jiyel ini dari dulu sampai sekarang sifat bocahnya tidak pernah menghilang.

"iya bayi" balas javano tengil, sontak mendapat tatapan julid dari jiyel

"dih?! oh iya, jiyel mau tanya boleh?" ucap jiyel dibalas anggukan oleh javano.

"javano punya temen baru selama jiyel ga ada di sini?" tanya jiyel

"punya, temen satu geng, dulu sempet di larang mama buat temenan sama mereka, tapi sekarang gue bebas temenan sama siapa aja.." balas javano dengan suara yang melirih di akhir.

jiyel menyadari perubahan mimik wajah javano dengan segera mendekat dan memeluk javano hangat, "maaf, udah lupain aja pertanyaan jiyel yang tadi, jangan di pikirin, kapan kapan javano kenalin jiyel ke temen temen javano yaa" ucap jiyel sembari mengelus kepala javano dengan halus.

javano menyembunyikan kepalanya di dekapan jiyel, setelah sekian lama akhirnya javano bisa merasakan dekapan hangat dari orang yang ia sayangi.

saat jiyel mengelus kening javano, jiyel merasa bahwa badan javano terasa hangat, "wait, kok hangat? javano okey?" tanya jiyel khawatir, ini javano terlalu excited nyambut kedatangan jiyel sampe demam kah?

"huhhh, panas" ucap javano lirih

"kamar javano belum berubah posisi kan? ayo jiyel bantu jav ke kamar" ucap jiyel panik lalu membopong tubuh besar javano menuju kamar.

setelah sampai, ia membaringkan javano dan melepaskan sepatu serta jaket javano.
saat ini javano hanya memakai kaos berwarna putih.

"javano kuat bangun? ganti celana dulu, jiyel ga berani gantiin celana javano, takut tindakan jiyel buat javano ga nyaman" ucap jiyel menatap javano.

"tutup mata" ucap javano lirih, jiyel dengan segera menutup matanya erat.

javano melepas celana panjangnya lalu kembali berbaring, "udah"

"CEPET BANGET?!" pekik jiyel kaget, ya biasalah jiyel ini anaknya terlalu bersemangat, jadi apa apa di teriakin.

"gue pake celana dobel" setelah mengatakan hal tersebut, javano menutup matanya kembali.

saat jiyel ingin beranjak, javano menarik tangan jiyel hingga jiyel ambruk kedalam dekapan javano, "mau kemana?" tanya javano

"a-ambil itu, anu, kompresan" ucap jiyel terbata.

"no! hug me please" ucap javano setengah merengek, jiyel jadi gemas sendiri dibuatnya.

dengan segera jiyel berbalik badan lalu memeluk javano erat, menyalurkan kenyamanan pada diri javano.

"nanti kalo gini gini aja, javano ga akan sembuh" ucap jiyel

"hngg, di sini aja temenin nono" ucap javano lagi lagi merengek kepada jiyel.

"javano gemes ihh, jadi uke jiyel mau?" mendengar ucapan jiyel sontak javano mendongak dan menatap jiyel kesal.

javano tuh manly bosque! super shik shak shock denger jiyel nawarin dia jadi uke nya. sedikit keguncang jadinya mental javano.

pinky promise?? (nosung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang