jika kalian bertanya apa arti kebahagiaan, tolong jangan tanyakan kepada javano, sebab javano juga sudah lupa bagaimana rasanya bahagia, hidup di kelilingi harta namun tidak ada seorang pun yang memperdulikannya, bukankah sakit?
Javano Alaric, seorang pemuda berumur tujuh belas tahun yang kehilangan peran kedua orang tuanya. pada saat dirinya berumur sepuluh tahun, kedua orang tuanya bercerai dan memilih untuk meninggalkan javano, bukan berarti javano tidak di beri uang, meski kedua orang tuanya bercerai dan tidak ingin mengurus dirinya, namun duit terus saja mengalir deras di kartu miliknya.
hampir setiap hari kedua orang tuanya mengirim uang kepadanya, javano tidak pernah kekurangan uang, namun javano kekurangan kasih sayang. bayangkan saja sedari kecil ia di asuh oleh seorang asisten rumah tangga di rumah sebesar ini.
hal itu membuat dirinya menjadi pribadi yang urak urakan, tidak sekali dua kali javano terlibat dalam perkelahian antar geng motor. tidak ada yang bisa mengatur javano, javano bebas. namun dia tidak menyukai kebebasan ini.
•••••
di markas ridin, javano duduk termenung menatap alkohol di tangannya, katakan saja javano gila, bahkan umurnya belum legal.
"lo kaga balik jav? nanti kalo sampe lo kobum, gue jual ke ani ani, lumayan dapet duit buat top up diamond epep" ucap salah satu teman satu geng nya, sebut saja namanya najeka.
"balik kemana? rumah gue udah hancur" ucapan javano sontak membuat mereka terdiam, sejujurnya bukan itu maksud dari pertanyaan najeka, bahkan najeka tidak menyangka bahwa jawaban javano mengarah kesana, itu di luar dugaannya.
"jav lo ga boleh gini, masih ada kita yang selalu ada buat lo di manapun dan kapan pun, lagian masih sore udah mau mabok mabokan. kalo mau nenangin diri jangan pake cara kaya gini jav.." ucap renja, lalu di balas anggukan oleh teman javano yang lain.
"gue ga bisa lagi percaya omongan orang lain, thanks udah susah susah buat perduli sama gue" balas javano lalu pergi meninggalkan mereka semua yang kini terdiam.
"gue ga bermaksud, jawaban javano di luar prediksi BMKG" ucap najeka lalu merebahkan dirinya di sofa.
"javano belakangan ini lagi sensitif, gue nanya siapa orang yang namanya jiyel aja kemarin langsung ditonjok muka bak pangeran gue ini" ucap hersal anggota inti geng ridin.
"emang dasar hersal tolol, lo ga belajar dari kesalahan yang lalu? si marsel udah pernah nanya juga kan ke si javano siapa sosok jiyel yang sering javano sebut pas dia mabuk, tiba tiba javano ngebogem si marsel, padahal marsel ga tau salah dia apa" ucap najeka sembari menoyor harsal.
"kamu mah suka banget kdrt ke aku, nanti kepala aku benjol gimana?" tanya harsal mendrama.
"geli ih" balas renja jijik, sontak mengundang tawa dari beberapa anggota yang masih berada disana.
•••••
di lain sisi, seorang pemuda menginjakan kaki di halaman rumah yang luas, lalu tersenyum senang. sudah bertahun tahun dia tidak menemui kedua orang tuanya dan juga abangnya secara langsung di karenakan pendidikannya, dia sangat merindukan keluarganya.
Jiyel Arsalan, pemuda berumur enam belas tahun. mengapa sedari kecil ia tidak di asuh oleh kedua orang tuanya? kalian akan menemukan jawabannya nanti.
"wahh, banyak yang berubah semenjak jiyel pindah" ucap jiyel lalu tersenyum teduh, dia sangat merindukan tempat ini, dan seseorang yang selama ini ia pikirkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
pinky promise?? (nosung)
Acakjavano suka semua yang ada di diri jiyel, termasuk sikap hangatnya. ...... YANG BACA DAPET PERMEN, HEHEHE