Aku mencintaimu tapi kita tidak bisa Bersama. Pada malam itu alunan musik mengiringi kedua mempelai penganti pria dan Wanita tanpak sangat Bahagia. Mata mereka berbinar-binar karena baru melakukan upacara sacral untuk mengikat antara pria dan Wanita sebagai suami istri. Namun dari jauh ku merasa sangat sedih, aku tidak bukan Wanita yang ia sandang dan ia istrikan itu. Aku hanya gadis yang bahkan tidak berhak mengatakan bahwa aku mencintainya.
Aku jatuh cinta pada pamanku sendiri, bagaimana aku tidak bisa jatuh cinta padanya meskipun usia kita terpaut jauh namun dialah yang membuatku nyaman serta jatuh cinta. Aku tidak kuat melihatnya, acara hari ini adalah hal terburuk pada hari ini, namun aku harus berpura-pura agar orang tua aku tidak curiga padaku. Tersenyum palsu sambil mengatakan selamat ia paman atas pernikahanmu, pengantin Wanita mu sangat canttik. Beruntungnya dirimu mendapatkan pamanku yang hebat. Andai aku yang menerima ucapan itu dalam hatiku berkata.
Acara malam itu sudah selesai, kami Kembali masing-masing kekediaman kami. Aku Kembali dengan bantal ku yang sudah dipenuhi air mataku. Mengingat dulu dengan pamaku yang mengajakku berburu burung di hutang dengan senapan khusus untuk berburu. Sangat menyenangkan senjata berburu menunjukkan kemampuan yang terus meningkat untuk memperluas jangkauan pemburu, sekaligus mempertahankan kemampuan untuk menghasilkan luka yang melumpuhkan atau mematikan, sehingga memungkinkan pemburu untuk menangkap hewan buruan.
Pamanku selalu mengajarkan padaku bahwa berburu itu menyenangkan, beradanya senapan ditanganku lalu menarik pelatuk yang telah di tergetkan. Tapi lebih menyenangkan saat melihat pamanku memperagakannya. Itulah saat Dimana aku jatuh cinta padanya. Di saat buruan pertamaku Bersama dengan paman. Bisa dibilang aku lebih dekat dengan paman dari pada ayahku. Memang ayahku terkadang juga ikut kami berburu namun tidak setiap saat.
Aku bertanya pada pamanku bagaimana mungkin dia begituh hebat, segalanya bisa dari berkuda hingga berburu begituh gagah. Tidak mungkin seorang gadis yang tidak terpanah akan kehebatan serta ketampanan pamanku. Tubuhnya berotot dan tinggi, memiliki rambut hitam serta hidung yang mancung dan simestris. Bibir yang merah ingin ku cium dengan penuh gairah, tapi itu hanya hayalan gila ku itu tidak mungkin, itu tidak mungkin terjadi.
Bawaku pulang pada masa itu sangat menyenangkan namun itu hanya masa itu, itu tidak mungkin terjadi lagi aku tidak tau apakah aku bisa bersamanya Kembali. Namun menurutku itu mustahil dia sudah Bersama Wanita itu, gadis imut cantik yang memiliki rambut pirang. Tidak sepertiku hanya gadis biasa yang memiliki rambut hitam Panjang dan tinggi 175cm tidak imut seperti istri pamanku. Sangat sakit jika ku sebut istri pamanku pada saat ini.
Aku jatuh cinta saat melihat pamanku menarik pelatuknya kemudian menembakan pelurunya ke buruannya. Begituh gagahnya dia, begituh dewasanya. Dia selalu menasihatiku dengan kata-katanya yang berwibawa. Ingin rasanya mengatakannya bahwa "diamlah aku mencintaimu" namun aku tidak bisa dan terus mendengarkan ocehannya yang sangat berwibawa itu. Dan itu hanya angan-angan yang sudah terlambat.
KAMU SEDANG MEMBACA
broken riffle
Fiksi Remajatentang seorang gadis yang terlambat menyatakan perasaannya