Part 3

22 2 1
                                    

Harry POV-

Harry terbangun dan merasakan hangatnya sinar matahari dimata nya. Perlahan ia membuka kelopak matanya, sinar matahari membuat mutiara hijau di matanya semakin bersinar.Harry duduk di tempat tidurnya dengan mata tertutup.Dia melepaskan selimut dari dirinya, melihat keluar jendela.
Pagi yang cerah, suara Lily Potter terdengar dari luar kamar:"Anak-anak ayo sarapan!"

Harry menyentuh rambutnya dan berdiri,dia mengenakan celana abu-abunya dan pergi ke kamar mandi.Setelah menyelesaikan pekerjaannya,dia pergi ke dapur dan duduk di samping keluarganya.
Hermione <kakak perempuan> :"Bu aku harus pergi...kelasku di mulai setengah jam lagi " dia pergi ke arah Harry,dia mencium kepalanya dan meraih telinganya dan mengencam dengan humor

Hermione"kamu harus mengenakan dia pada kakakmu "teman-teman baru"

Mereka berdua tertawa dan dia pergi.

James <ayah> :"kamu tidak ikut berangkat Harry?"

Harry "Hari ini aku tidak mengikuti kelas karena latihan"

James"Ceritakan kabarmu sejak kemarin"

Lily tersenyum*

Harry "Bagus,aku merasa baik di sana,bulan depan aku akan melakukan pertandingan pertama ku"

James "Pertandingan? pertandingan apa?"

Harry "Pertandingan sepakbola antar sekolah "

Lily "Kamu akan mengikuti pertandingan tersebut tanpa meminta izin terlebih dahulu dari kami?!!"

Harry " Maaf ibu, aku terlalu bersemangat dalam hal ini,hingga aku lupa untuk meminta izin"

James"Biarkan dia mengembangkan kemampuan nya Lily "

Lily hanya menghela nafas dan mengangguk.*

Harry sedang mengenakan pakaiannya. Pullover putih, celana hitam, sepatu putih. Parfum favoritnya ia semprotan ke pakaian dan leher. Lily masuk ke kamar Harry dengan membawa kotak kecil berwarna putih yang diikat dengan pita.

Lily "Bawakan biskuit ini ke teman-teman mu, biskuit ibu yang luar biasa"Lily tertawa.

Harry tersenyum dan memandangi kotak itu dengan sedikit ragu.

Harry "Aku tidak bisa..."

Lily meletakkan tangannya di bahu Harry.

Lily "Nak, jangan khawatir, itu cukup diet"Lily tersenyum.

Harry"Bukan itu intinya..aku malu..aku selalu takut di tolak"

Lily "Itu membuat rasa takutmu semakin kuat! Ditambah lagi kamu harus mencobanya,rasakan saja nyamannya dengan mereka"

Keduanya tersenyum dan Lilly mencium keningnya.

Nou camp- Draco POV

Draco pergi ke ruang ganti, menyapa semua orang dan pertama-tama,dia pergi menemui Pansy.

Draco "Kenapa kamu ada di sini?"

Pansy yang sedang memperbaiki riasan wajah nya.

Pansy "mengapa kamu heran?aku selalu ada di sini setiap kalian latihan"

Draco "Bagaimana dengan kelas?"

Pansy "Aku memiliki ratusan alasan untuk tidak mengikuti kelas, lagipula aku hanya ingin melihat Harry di hari pertamanya latihan" Bagaimana denganmu? bagaimana tadi malam?"

Draco"Apa maksudmu? seperti biasa "

Pansy"Maksudku dengan Harry..."

Draco"Normal..apa yang kamu harapkan?"

Pansy hendak mengatakan sesuatu ketika Harry menyapa.. Pansy berdiri dan memeluk Harry

Draco"kamu lupa aku saat melihat Harry "

Mereka semua tertawa Harry duduk di sebelah Draco.
Draco yang sedang merapikan kaus kaki nya tiba-tiba berhenti....Dia menoleh ke arah Harry.Dia mendekatkan wajahnya ke leher Harry sehingga bibirnya berjarak 4cm dari leher Harry.

Draco"Sial parfummu mematikan"

Draco tersenyum dan kembali lagi.Detak jantung Harry meningkat.Dia tersenyum untuk membuat dirinya terlihat normal.Suara tawa Pansy meninggi, Draco bertanya sambil tersenyum dan menggeleng.

Draco"Ha...?"

Pansy" Kau mengingatkanku pada masa laluku"

Pansy, tawanya berubah menjadi senyum sedih, Pansy mengira dia menghancurkan segalanya dengan meninggalkan Blaise.
Pansy berdiri merapikan pakaiannya dan keluar dengan sedih.

Pansy"Kalian... ayolah "

Draco menepuk punggung Harry dan mengikuti Pansy

Tanah-

Usai latihan berjam-jam semua orang butuh istirahat, langit sudah mulai gelap, karena ada pertandingan penting dihari Selasa,Draco terlebih dahulu pergi ke ruang ganti dan mengucek matanya.Harry berlari ke arah Draco dari belakang dan mulai berjalan perlahan mendekati Draco.Mereka sedang berjalan bersama sekarang, Draco melihat ke arah Harry dan meletakkan tangannya di bahu Harry.

Draco"Seperti yang kamu katakan,kamu lebih baik hari ini dari pada kemarin"

Harry tertawa dengan suaranya yang tipis dan muda.

Harry"Tapi aku tidak sebaik kamu"

Draco "Kita semua ahli dalam suatu hal"

Mereka berdua tersenyum.

Suara Hitzfeld <Pelatih> terdengar dari kejauhan, mereka berdua menoleh ke arah suara. "Harry kemarilah"

Harry dan draco saling pandang.

Draco "Pergi..aku tunggu di luar "

Harry segera menghampiri pelatihnya.

Draco POV-

Draco turun beberapa langkah dan mencapai ruang ganti, melepas baju kotornya dan melemparkannya ke keranjang baju kotor.Dia memasuki kamar mandi umum di ruang ganti dan mandi.Bersamaan dengan air,rasa lelah pun mengucur dari tubuhnya.

Harry POV-

Harry setelah mendengar pembicaraan dan tips dari Hitzfeld tentang hari ini pergi ke ruang ganti untuk membersihkan diri. Ruang ganti kosong tapi berantakan. Suara pancuran di kamar mandi umum membuatnya merasa tubuhnya juga perlu mandi...tapi dia bisa mandi di rumah.Dia melepas bajunya dan duduk di salah satu bangku, mengambil handuk dan meletakkannya di leher.Dia mengambil kotak kecil berwarna putih yang ditinggalkan Lily dan meletakkan jarinya di atas kotak untuk membukanya,tapi sebuah suara menghentikannya.

Suara Draco "Hei, apakah ada orang di ruang ganti? aku lupa handuk di tas ku,tolong berikan padaku"

Harry terdiam beberapa detik,dia tersesat dan tidak tahu harus berbuat apa.Tapi kenapa? Kenapa dia seperti ini?.
Suara itu meninggi lagi.
"Kalau ada orang, berikan aku handuknya, aku akan keluar dalam keadaan telanjang"

Draco mematikan shower dan menunggu. Dia membuka pintunya sedikit.Dia tahu ada seseorang diruang di ruang ganti, tiba-tiba sebuah tangan putih kecil dengan handuk terlihat melalui pintu. Draco memandangnya sedikit dan menyadari bahwa dia adalah teman baru nya.Dia mengambil handuk dan melilitkannya ke tubuh bagian bawah,Draco membuat pintu dan melihat Harry berjalan, seolah ingin bersembunyi.

Draco "Hei Harry...."

Harry menoleh ke arah Draco dan menunggu untuk mendengar.
Draco mendekatinya.Mereka saling berhadapan.

Terimakasih sudah membaca.

Trapped by feelings || DrarryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang