•20•

423 42 27
                                    

"HAH?!! RENCANANYA GAGAL?!!" teriakan Yui menggelegar dari telfon genggam milikmu.

" shtt!! berisik! " desis mu tertahan.

sekarang pukul setengah tujuh, kaiser bilang dia akan menjemputmu sekitaran jam setengah delapan.

jadi masih ada waktu untuk bersantai ataupun menelpon Yui seperti sekarang ini.

"mwehe ya maaf, abisnya... kok bisa gagal si?? " tanya Yui sekali lagi.

sejujurnya Yui heran bukan kepalang, rencana yang sudah di susunnya dari siang saat ada di sekolah itu pupus secepat itu?.

dirinya kaget lantaran kamu tiba tiba menelpon nya dan mengajak untuk pergi ke pasar malam, dan yang paling dia kagetkan lagi...kepasar malamnya sama kaiser. oke. ulangi lagi, sama kaiser.

" aku juga ga tau, pas aku bilang aku punya pacar, entah kenapa kaiser malah tau kalau aku boong. mungkin itu Karna rencana kamu aja kali yang murahan, makanya dia langsung tau. malu-maluin! " ujarmu seraya mengomel di telfon.

" dih! masih mending Ama aku susunin rencana, aturan kamu bangga punya sahabat kayak aku!! "

kamu sedikit mendengus, " hmph! ujung ujung nya mah gagal juga "

" btw, mau ikut ga ke pasar malem nanti? "

" ya maulah!! mumpung malem Minggu gini, siapa coba yang mau nyia-nyiain?? " ucapnya dengan kekehan.

" hmm, nanti jam tujuh atau sekarang cepet ayo kerumah aku! "

" masa sendiri?!!"

" ya emang kenapa si kalo sendiri? " hardikmu.

" atu takut!! "

" takut belah mananya? "

" kamu nungguin depan gang geh, nanti aku kesana, kan depan gang kamu ada mie ayam kan? nongkrong dulu aja di Sana "

" malu-maluin! akrab Ama tukang nya aja engga aku "

" yauda si! bilang aja numpang duduk, aku juga engga lama kok "

" yaudah, aku mau ngajak si chira juga "

" hmm, sok ajak atuh, se-rt kamu ajak juga gak masalah "

" lawak. udah lah aku matiin, kamu cringe "

" ikhh jahat!! aku marah—"

tut!

sambungan telfon kamu matikan sepihak, dirimu langsung turun dengan cepat melalui tangga.

kamu membuka pintu, memakai sendal siap untuk mengajak bachira.

" mah, aku keluar bentar ya!! " teriakan mu menggelegar di seisi rumah.

mama mu yang memang sedang menonton televisi sambil menunggu kepulangan papa mu hanya mengangguk.

" iyaa " jawabnya yang memang kelewat santai.

mendapat persetujuan dari mama, dengan cepat kamu berlari dengan arah lurus.

dan tak butuh satu menit sampai di depan pintu keluarga bachira, tangan mu terulur untuk menekan bel yang ada di sana.

" chira!! maen yukk!! " teriakmu.

masih belum ada jawaban, kamu menekan sekali lagi.

" chiraaa!!! " teriakan yang kedua masih belum ada jawaban.

" ck! ni anak mana si? biasanya kalo di samper gampang nyaut, kok ini kagak "

" chi—" saat hendak berteriak, pintu langsung di buka kasar oleh bachira dengan wajah ceria seperti biasa.

𝙲𝚘𝚐𝚒𝚕 - 𝙼𝚒𝚌𝚑𝚊𝚎𝚕 𝙺𝚊𝚒𝚜𝚎𝚛Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang