1.

1.8K 87 3
                                    

~•°•~

Saat ini, terlihat kedua laki-laki itu menikmati kedamaian dan ketenangan, mereka adalah Umemiya Hajime dan Sakura Haruka. Sore itu indah, langit cerah berwarna oranye menyinari tirai di ruangan, Umemiya sedang membaca salah satu bukunya dengan tenang dengan salah satu tangannya. Sementara tangannya yang satu lagi memeluk erat pinggang Sakura.

Entah apa yang Sakura pikirkan, ia lalu mengubah posisinya, meringkuk lebih dekat kearah Umemiya, yang merupakan kekasihnya sambil menyandarkan kepalanya di dadanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Entah apa yang Sakura pikirkan, ia lalu mengubah posisinya, meringkuk lebih dekat kearah Umemiya, yang merupakan kekasihnya sambil menyandarkan kepalanya di dadanya.

Umemiya yang menyadari kemudian menutup bukunya dan tersenyum lembut sambil memeluk sosok Sakura.

"..H-Hajime?" Panggil Sakura dengan gugup, sambil mengangkat kepalanya, laki-laki yang lebih tinggi kembali menatap Sakura, menatap ke dalam matanya.

"Ada apa sayang?" Tanya Umemiya, mengangkat salah satu alisnya. Dia mengangkat poni laki-laki yang lebih kecil itu dan mencium keningnya.

Wajah Sakura seketika memerah, menyembunyikan wajahnya yang panas membara di dada Umemiya.

Umemiya terkekeh melihat tindakan itu dan perlahan mengusap rambut lembut dan halus pria berambut dwiwarna itu.

"Katakan padaku apa yang salah?" Nadanya yang menenangkan bagaikan musik di telinga Sakura.

"... I-ini udah malam.. mau tidur?" Laki-laki yang lebih kecil tergagap dengan gugup, ia lalu mengalihkan pandangannya ke arah lain

Umemiya seketika terkikik saat wajah Sakura kembali memerah.

"G-Gw minta maaf, g-gw-" ucapannya terputus Karena dia segera disela oleh ciuman lembut dan penuh gairah.

Umemiya menariknya lebih dalam untuk menciumnya, tangannya melingkari leher dan pinggang milik Sakura. Salah satu jarinya membelai tengkuknya. Membuat sang empu terkejut.

Sakura segera melebur ke dalam ciuman itu, melingkarkan tangannya di leher anak laki-laki yang lebih tua itu, memperdalam ciumannya lagi.

Sakura lalu tersentak saat jari milik Umemiya menyentuh kulitnya.

Umemiya tersenyum dalam ciuman itu, segera menarik diri untuk mengambil oksigen.

'Hahh, Apakah itu geli?" Tanyanya

Umemiya bertanya, memiringkan kepalanya sambil tersenyum menggoda kearah Sakura

Sakura mengucapkan kata-kata dengan tergagap, tapi tidak bisa, karena ciuman yang penuh gairah itu.

"Gghh.... Y-Ya... A-aku.." ucap Sakura mendesah keras, tapi segera mengeluarkan teriakan kaget.

Laki-laki berkepala putih itu menggendong laki-laki mungil itu dalam pelukannya, dengan gaya pengantin saat mereka menaiki tangga menuju kamar mereka.

"E-Eh.. goblok, kamu ngapain?!" Teriak Sakura kepada Umemiya

"Katanya mau tidur ? Yaudah aku ajak ke atas" ujar Umemiya

"YAH GAK USH DIGENDONG JUGA, AKU BISA NAIK SENDIRI!" ucapnya.

Saat mereka mencapai kamar tidur bersama, Umemiya dengan santainya melemparkan Sakura ke tempat tidur.

"H-Hei!" Kata Sakura tepat setelah dilempar ke tempat tidur.

Laki-laki lainnya kemudian merangkak ke tempat tidur, mendekat.

“Berbaringlah” ujar Umemiya tersenyum, walaupun kelihatan mencurigakan, Sakura lebih memilih memercayainya.

Sakura sudah berbaring sementara Umemiya melakukan hal yang sama, melingkarkan tangannya di pinggang Sakura dan menariknya lebih dekat.

"Tenang..." Suara menenangkan Umemiya berbisik ke Sakura, membuat sang empu tersipu.

Laki-laki yang lebih tinggi kemudian menyandarkan dahinya pada rambut yang lain, mencium keningnya sekali lagi.

Sakura langsung tersipu sekali lagi, ciuman itu selalu penuh gairah dan menenangkan. Kalau boleh jujur, dia tidak menyesal menerima Umemiya sebagai pacarnya.

Umemiya tersenyum lembut, meletakkan tangannya di belakang kepala Sakura.

Mereka berdua menarik selimut, menutupinya dengan kehangatan saat angin dingin bertiup melintasi ruangan.

"Aku mencintaimu, Haruka" Umemiya berbisik pelan, memberinya ciuman terakhir di bibir sebelum tertidur dalam kehampaan.

"Aku juga mencintaimu, Hajime..."

Sakura kemudian memberinya ciuman terakhir di pipinya, sebelum menyerah pada kehampaan dan pergi tidur bersamanya.

~•°•~

梅作Where stories live. Discover now