Delvy Slytherin Sang Penembus Batas (ENDING)

Bonus Bab 8 - Zelvy : musuh Delvy di Hogwarts dan di dunia non-sihir

*flashback ke masa remaja Delvy sebelum tersingkir dengan kasus pembunuhan anak Baron dengan ular peliharaan di rumahnya sendiri.

Di tengah malam pada perayaan ulang tahun remaja di rumah keluarga Baron di kota Rye. Suasana dipenuhi dengan kegembiraan dan antusiasme. Lampu-lampu warna-warni menerangi taman yang indah, didekorasi dengan penuh megah yang menciptakan suasana yang ajaib. Para tamu, mengenakan gaun dan setelan terbaik mereka, tiba dengan senyum cerah di wajah mereka, siap merayakan malam yang istimewa ini.

Dipesta itu hadirlah Delvy dan ke lima orang sahabat setianya, yang sebelumnya ia anggap semuanya baik. Namun, tanpa disadari ada satu orang yang selama ini menanti untuk menyingkirkan Delvy dari medan golongan orang umum yang tergolong kaya. Itulah Zelvy, salah satu anak Baron terkenal dikota Rye sekaligus teman dekat dan teman sekolah Delvy. Mereka sama-sama menempuh kelas dua SMA pada saat itu.

Pada mulanya ketiga remaja itu adalah teman akrab. Namun, masalah percintaan memvuat mereka terlibat dalam tindakan yang buruk. Zelvy yang merasa ditinggalkan, tak ingin dikalahkan Delvy dalam akademis dan cinta, serta iri dan benci pada Delvy. Dia mulai menyusun hal-hal licik secara cerdas untuk menyingkirkan sahabat setianya itu, meski mereka mempunyai kesamaan sifat yang membuat mereka nyaman bersahabat. Zelvy yang merasa cintanya ditolak oleh anak sang Baron mulai menyusun rencana untuk membuat Delvy tersingkir meski harus mengorbankan orang yang di cintai dan persahabatannya. Rencana itu ternyata dibantu oleh kakak dari anak sang Baron yang ternyata mencintai Zelvy.

"Aku tidak bisa percaya bahwa Derry menolak cintaku. Apa yang harus aku lakukan sekarang?", kata Zelvy penuh kecewa sambil berbicara sendiri di taman belakang rumah.

(Namun, tanpa sadar itu diperhatikan oleh kakak dari anak sang Baron yang bernama Verry.)

"Tenanglah, Zelvy. Kita tidak boleh membiarkan hal ini terjadi begitu saja", kata Verry menghibur Zelvy dengan anggukan setuju dan bertanya, "Kita harus membuatnya membayar atas penolakan itu, okay?"

"Apa yang kau maksud?", tanya Zelvy dengan mata masih berkilat dengan tangis.

"Kita akan menggunakan Delvy sebagai kambing hitam. ... .", jelas Verry dengan tenang menerangkan rencana mereka, " ... .Kita akan membuatnya menjadi tersangka dalam kasus pembunuhan Derry oleh ular, sehingga dia akan diusir dari dunia tanpa sihir ini untuk selamanya.

"Tapi Delvy adalah temanku", kata dan tanya Zelvy dengan ragu, "Apakah kita harus mengorbankannya?."

"Kita tidak boleh memiliki belas kasihan", tegas Verry sambil menggangguk, "Kita harus mengambil langkah-langkah drastis untuk memastikan bahwa dia mendapatkannya apa yang pantas, okay?"

"Baiklah, aku akan membantumu", jawab Zelvy setelah terdiam sejenak lalu mengangguk, "Tidak ada yang akan menghalangi kita mencapai tujuan kita."

Delvy, bersama dengan teman-teman sekelasnya, tiba di rumah Baron Pedrich yang saat itu mengadakan pesta usia 18 tahun untuk Derry dengan semangat yang tinggi. Mereka terpesona oleh keindahan tempat tersebut dan bersemangat untuk bergabung dalam perayaan. Namun, suasana bahagia itu berubah menjadi ketegangan ketika, di tengah kerumunan, anak Baron ditemukan tewas di taman belakang dengan luka-luka mencurigakan dan ada ular peliharaan Pedrich yang kekenyangan terdiam disamping kiri Derry beserta Delvy yang ada disamping kiri atas Derry.

Tanya-tanya dan kecurigaan segera berkembang di antara para tamu, dan Delvy menyadari bahwa malam itu tidak akan berlangsung seperti yang mereka harapkan. Terlebih lagi, ketika seseorang menemukan ular peliharaan keluarga Baron di dekat jenazah, kecurigaan mulai terarah pada mereka yang hadir, termasuk Delvy sendiri.

"Aaaa...", jerit histeris salah satu tamu melihat mayat.

"Ada apa itu, ada apa itu... , semua tamu lain yang masih belum ke taman tiba-tiba ikut berkerumun ditaman melihat mayat anak Baron.