Pertemuan Pertama

11 1 0
                                    

Hari ini adalah hari terakhir penilaian akhir semester ganjil. Setelah ujian berlangsung, semua siswa bersantai dan memperbincangkan tentang hal-hal yang dilakukan ketika ujian.

Tak terasa, bel pulang telah berbunyi. Seluruh siswa pun menggendong tas mereka masing-masing dan bergegas untuk pulang. Namun sebelum itu, Bu Asti selaku wali kelas pun memberi pengumuman sebentar.

"Anak-anak, nanti kelas kita akan kedatangan siswa baru."

Mendengar hal itu, para siswa di kelas pun saling berbisik.

"Siapa ya siswa barunya?"
"Cowok atau cewek ya?"

Karena suasana kelas terlalu berisik, Bu Asti pun menenangkan suasana kelas terlebih dahulu.

"Mohon perhatiannya sebentar ya anak-anak."

Seluruh siswa pun terdiam.

"Jadi siswa baru ini adalah anak pindahan dari Kalimantan. Anaknya pindah ke sini karena ingin melanjutkan pendidikannya di kota ini."

"Anaknya laki-laki. Dia ganteng, pinter lagi. Anaknya itu pas di Kalimantan sering juara 1 Olimpiade Matematika, bahkan sampai tingkat provinsi." jelas Bu Asti.

Mendengar penjelasan Bu Asti yang menyebutkan bahwa siswa pindahan itu adalah anak laki-laki yang tampan dan pintar, semua siswa perempuan pun langsung dibuat kagum. Mereka menjadi sangat penasaran dengan sosok siswa baru tersebut.

"Anaknya kapan pindah, Bu?" tanya salah seorang siswa.

"Pindahnya kalau nggak salah minggu depan."

Mendengar jawaban Bu Asti, para siswa perempuan pun semakin tidak sabar ingin bertemu dengan siswa baru tersebut.

***
Satu minggu kemudian
***

Alexa berjalan menuju ke ruang kelasnya seperti hari-hari biasanya. Nampaknya, Alexa dan teman-teman yang lain melupakan hari dimana siswa baru tersebut pindah ke sekolah  mereka.

Tak berselang lama, salah satu guru menghantarkan seorang siswa laki-laki berpostur pendek ke ruang kelas mereka. Seluruh siswa memperhatikan gerak-gerik siswa tersebut.

"Masa dia sih yang dimaksud sama Bu Asti murid pindahan?"

"Katanya ganteng, tapi kok gitu ya?"

Semua siswa perempuan pun membicarakan tentang siswa laki-laki yang baru saja datang ke ruang kelas itu. Tetapi, Alexa meminta kepada teman-temannya untuk tidak membicarakan siswa pindahan tersebut.

Sebelum guru yang menghatar siswa pindahan itu keluar kelas, ia berpesan kepada Alexa.

"Alexa, tolong diajak ngobrol ya. Diajak berbaur sama temen-temen yang lain."

"Baik, Bu."

Akexa pun mengajak berbicara siswa pindahan itu.

"Hai, namamu siapa?"

"Ihza."

"Oalah. Namaku Alexa." ujarnya sambil tersenyum. Siswa laki-laki bernama Ihza tersebut membalasnya pula dengan senyuman.

Pada dasarnya, Alexa dikenal sebagai siswa yang mudah bergaul dengan siapapun.

Ketika para siswa berbisik membicarakan Ihza, Alexa menghampiri.

"Bahas Ihza, ya?"

"Iya, kenapa?" tanya salah seorang siswa.

"Mending jangan bahas sekarang deh. Coba tuh ajak ngobrol dianya."

"Hmm, okelah."

Siswa yang lain pun mencoba untuk mengajak bicara siswa bernama Ihza tersebut.

***

Cinta untuk SahabatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang