Menjadi Seorang Sahabat

6 1 0
                                    

Suasana kelas sedang tenang. Para siswa tengah mengerjakan tugas yang diberikan Bu Asti. Namun suasana itu berubah ketika Bu Asti memberikan pengumuman.

"Untuk Alexa dan Ihza, silakan pergi ke ruang guru SEKARANG."

Alexa dan Ihza terdiam. Mereka bangkit dari tempat duduk lalu pergi menuju ruang guru.

"Gimana ini, Za!" ujar Alexa panik.

"Nggak tau juga, Xa."

Alexa dan Ihza pun saling menggenggam tangan. Mereka melepaskannya saat memasuki ruang guru.

"Sini, nak."

Mereka berdua pun menghampiri guru yang memanggil mereka.

"Anak cantik, anak ganteng, hari ini gimana? Sehat?"

"Alhamdulillah, sehat Bu." ujar mereka berdua."

"Alhamdulillah."
"Oh iya, bulan depan akan ada acara Pemilihan Duta Anak Hebat."

Alexa dan Ihza pun saling menyenggol menggunakan sikut mereka seolah memberikan kode.

"Sekolah kita akan turut serta dalam pemilihan duta tersebut. Dan pihak sekolah memilih kalian untuk mengikuti lomba tersebut. Kalian bersedia, ya?"

"Iya, Bu. Saya bersedia."

Alexa dan Ihza pun diberikan beberapa informasi mengenai lomba Pemilihan Duta Anak Hebat.

"Nanti sore kalian ke rumah Pak Rudi ya. Jam setengah 4 nanti pelatihan. Ini alamatnya."

"Baik, Bu."

.

Sore harinya, mereka pun datang ke rumah Pak Rudi. Di hari pertama pelatihan, Pak Rudi memberikan beberapa informasi mengenai lomba Pemilihan Duta Anak Hebat tersebut. Kemudian, Pak Rudi mewawancarai satu per satu anak. Mulai dari nama, alamat, bahkan idola.

"Siapa idolamu, Za?" tanya Pak Rudi kepada Ihza.

"Jerome Polin."

Mendengar jawaban Ihza, Alexa bergumam

"Pantesan suka matematika, idolanya aja Jerome Polin."

.
"Kalau idolamu siapa, Xa?" tanya Pak Rudi kepada Alexa

"Kevin Sanjaya, Pak."

"Wih, suka bulutangkis ya."

Alexa hanya tersenyum sambil menganggukkan kepalanya.
.

"Siapa teman dekat yang sesama jenismu?" tanya Pak Rudi sambil menunjukkan jari telunjuknya ke arah Ihza.

Ihza pun menggelengkan kepalanya.

"Dia tuh lebih suka main sama cewek, Pak. Makanya nggak punya temen deket cowok." ucap Alexa dalam hati.

"Kalau teman dekatmu yang lawan jenis siapa?" Pak Rudi kembali bertanya kepada Ihza.

Ihza terdiam. Lalu ia menunjuk jari telunjuknya ke arah Alexa seolah bahwa Alexa lah teman dekat perempuannya. Alexa pun terkejut.

Setelah selesai pelatihan, Alexa menghampiri Ihza.

"Tadi kok kamu nunjuk aku waktu ditanya soal teman dekat?" tanya Alexa.

"Iya. Dari semua temen cewek, aku ngerasa paling deket sama kamu, Xa."

"Oalah."
.
"Alexa."

"Iya?"

"Kamu mau nggak kita sahabatan?"

Alexa tersenyum.

"Hmm... Iya aku mau."

"Berarti mulai sekarang kita sahabatan, ya!"

"Oke!"

"BEST FRIEND FOREVER!" teriak mereka berdua sambil saling menggenggam tangan.

Dan persahabatan mereka ini dimulai dari kegiatan pemilihan Duta Anak Hebat.

Cinta untuk SahabatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang