Fourteen

42 38 5
                                    

Sorry for typo.

Happy reading. 🗝️

⇢ ˗ˏˋ Tso Excelsior ࿐ྂ

Drake memandang James yang masih saja menutup matanya.

Tidak lama suster Camila pun datang dengan membawa sebuah air lalu menaruh nya di meja yang berada di samping ranjang. "Mr. Corridan, apa anda masih ingin tetap disini?"

Drake mengangguk. "Apa dia akan pulih secepatnya?"

"Luka yang di alami Mr. Borsan cukup parah, mungkin ia butuh beberapa jam untuk sepenuh nya pulih,"

"Baiklah kalau begitu.. saya akan menunggu sampai kedua temannya datang,"

Suster Camila mengangguk, lalu ia kembali ke ruangannya untuk membuat obat obatan.

Drake memandang luka berwarna merah yang berada di leher James, meskipun hanya melihat tetapi ia tau betapa sakitnya itu, ia berpikir. "Tapi mengapa pasukan darevil bisa lolos masuk ke dalam? Itu sangat mustahil."

Beberapa jam kemudian.. James mulai membuka kedua matanya, lalu ia melihat kesekitar. "Medical room lagi?"

Drake menghelakan nafasnya. "Akhirnya kau terbangun, entah sudah berapa lama aku menunggu mu disini."

James memandang Drake bingung. "Kenapa kau berada disini? dimana Miru dan David?"

"Kau seharusnya ber terima kasih padaku, aku yang sudah repot repot membawa mu kesini,"

"Kau.. membawa ku kesini?"

Drake mengangguk. "Bersyukur kau, James Borsan. Coba saja kalau aku tidak buru buru melawan salah satu pasukan darevil yang beraninya masuk ke kastil, pasti kau akan terluka parah."

James sempat tidak percaya, seorang Drake Corridan yaitu orang yang paling James murkai dengan senang hati menolong nya?!

James mengambil gelas berisi air yang berada di samping nya. "Lalu bagaimana aku bisa sampai disini? tidak mungkin kan kalau ka-"

"Menyeret mu," sela Drake.

James tersedak oleh air yang di minumnya, ia melemparkan gelas bekas minumnya itu ke arah Drake. ''KAU GILA!!"

Namun sayang, Drake berhasil menangkap gelas itu lalu ia menaruh nya di tempat semula. "Dari pada aku menggendong mu, yang ada semua murid menuduh ku kalau aku telah melakukan hal aneh."

"Drake Corridan! Dengan cara menyeret ku kau pikir itu akan lebih baik? oh ya ampun, mau di taruh dimana wajah ku nanti,"

"Kau malu?"

"Tentu saja!"

"Dari pada aku menggendong mu? Itu bahkan lebih memalukan. You're overreacting,"

James menatap Drake marah. "Kalau bukan di medical room sudah ku kutuk dirimu."

"Coba saja kalau bisa,"

"Oh? oke." James mengeluarkan tongkatnya.

Baru saja ingin menyebutkan mantra tiba tiba saja pintu medical room terbuka. menampakkan Miru dan David yang baru saja datang.

David yang baru saja sampai langsung memeluk James. "Oh syukurlah kau selamat!" David melepaskan pelukannya.

"Apa ada yang terluka?" sahut Miru, ia mendudukan diri di tepi ranjang yanvg di tempatkan James.

James baru saja ingin menjawab tetapi di potong oleh Drake. "Luka berwarna merah membekas di leher kirinya," jawab Drake.

Miru dan David benar benar terkejut, lalu Miru dengan segera melihat bahu kiri James. Dan benar saja, disana terdapat luka.

The secret of Excelsior  [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang