Ch 7.Master Magician (2)

827 109 5
                                    

Gays kalo ceritanya gak yambung baca Ch sebelumnya soalnya aku suka ubah-ubah beberapa 😊

.
.

Di kelas para siswa sedang
menunggu Profesor mereka datang.

"Ah, sialan, walau pun dia seorang master sihir tidak seharusnya membuat seorang bangsawan tinggi seperti kita menunggu."Simon mengerutu di mejanya.

Mereka telah menunggu setegah jam, tapi profesor yang mengajar kelas sihir belum juga datang. Mungkin
ini sepertinya minggu-minggu yang sebelumnya, lalu kenapa mereka di beritahu bahwa akan ada kelas.

"Ya, itu benar, apa lagi membuat
sang mentari kekaisaran kita
menunggu. Sangat tidak sopan."
Allice Gransia, putri dari duke Gransia. Perempuan itu menatap Derick yang duduk di sebelahnya dengan penuh perhatian.

Derick tersenyum tipis, membuat
nya sangat menawan.
"Tidak apa-apa Allice, mungkin saja Master sihir kita itu sedang ada urusan dulu." Ucapnya dengan wajah tenang.

Sebenarnya ia juga kesal, dia tahu
sifat profesor sihir yang mengajar mereka. Tapi di akademi ini belum ada yang berani menegur sikapnya yang sesuka hati. Dia orang yang sangat kuat, akan menjadi kekuatan mengutungkan jika Derick bisa merengkut seorang Master sihir ke pihaknya.

"Anda memang sangat baik hati
Yang mulia." Allice menjadi semakin terpesona dengan sifat baik hati Derick.

Derick tidak menagapi pujian
Allice, dia menengok ke kursi
bagian belakang.
"Sepertinya aku belum melihat saudaraku masuk."katanya.

"Mungkin dia masih meringkuk di bawah selimut, bukankah dia pinsan sehabis melawanku."Simon menjawab penuh ejekan, dia tidak peduli dia seorang pangeran atau bukan. Dia masih kesal di pukuli oleh Calistio, walau tidak meninggalkan bekas karena sudah di sembuhkan .

"Tapi bukankah kamu kalah darinya." Ucap Allice, dia merasa perkataan Simon keterlaluan terhadap seorang pangeran kekaisaran.

Simon merasa terpukul dengan perkatan Allice.Wajahnya memerah.
"Aa-Aku hanya lengah saat itu."Simon berteriak menyergah ucapan Allice.

"Diamlah kalian berdua,lihat
ada seorang yang masuk."Ucapan Derick membuat ke duanya bungkam, dan menatap seorang perempuan muda memasuki kelas mereka.

Simon menunduk dengan wajah masam,tidak peduli.
'Sial citraku menjadi buruk di
depan Yang mulia, awas kau Calistio.'
Umpatnya dalam hati.

Sudut mulut Derick terangkat
tanpa di ketahui orang lain.
Sepertinya dia tidak perluh memberikan pelajaran ke pada Calistio dengan tangannya sendiri.

"Perhatian semuanya,perkenalkan nama saya Elena, saya asisten Profesor Ian Waslend. Saya di sini mengatikan Master melakukan pengujian." Perempuan bernama Elena itu memperkenalkan diri.

Semua murid di ruangan itu hanya menangkap satu hal dari Elena.
Seorang yang tidak memiliki nama belakang.

"Apa kita akan diajar dengan
seorang rakyat."

"Yang benar saja. Akademi ini
sudah turun derajat, ya "

"Apa-apaan ini."

"Seorang wanita,astaga..

Kelas itu mulai ricuh dengan suara
murid-murid yang tidak terima di ajar seorang yang bukan bangsawan.

Elena tetap tenang mendengar perkataan tidak sopan yang di lontarkan padanya. Dia tahu akan terjadi hal seperti ini, itu lah kenapa ia sebenarnya tidak mau menerima permintaan masternya.

"Ugh.."

Mengingat masternya hanya membuat ia marah, kanapa ia bisa memiliki master yang pemalas seperti Ian.

The Return of The MagicianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang