W

7 2 0
                                    

Flashback kehidupan pertemanan Sara dan Kokomi 10 tahun lalu.

"Sara, cita-cita kamu mau jadi apa?" tanya Kokomi.

Di hari yang panas ini pasti sangat menyegarkan jika memakan es krim. Kokomi mengajak sahabatnya Sara untuk membuat es krim di rumahnya. Sara sangat senang mendengarnya, apalagi mereka membuatnya sendiri menggunakan mainan pembuat es krim yang pasti harganya mahal, ayah dan ibu Kokomi memang orang kaya. Sara juga ingin keluarganya masuk ke dalam jajaran klan ternama di Inazuma.

"Aku mau jadi tentara Inazuma, biar bisa pimpin pasukan," jawab Sara.

"Wah, hebat banget, Sara pasti jadi wanita terkuat di Inazuma!" seru Kokomi.

Sara telah lebih dulu menghabiskan es krimnya.

"Kalau kamu, mau jadi apa?" tanya Sara.

Kokomi pun menjawab, "Aku ingin terkenal dan membahagiakan banyak orang, entah apa nama pekerjaannya."

"Kamu tidak ingin meneruskan pekerjaan keluarga mu?" ujar Sara.

"Tentu saja aku berminat, tapi aku rasa aku bisa melakukan hal lain seperti itu," jawab Kokomi.

Sara tiba-tiba tertawa kecil, "Mulut kamu kotor sekali, sini aku bersihkan."

Sara mengelap sudut-sudut bibir Kokomi dari es krim stroberi dengan tisu. Walaupun lebih kotor lagi kekacauan yang mereka buat selama membuat es krim. Kokomi tersenyum pada Sara.

"Terima kasih ya!" ucap Kokomi.

Sara kembali tersenyum.

"Sara, kita bikin janji yuk, kita bakalan terus bersama," ucap Kokomi.

Sara mengangguk, mengiyakan permintaan Kokomi.

"Kokomi dan Sara akan terus bersama selamanya, hati kita tidak boleh lupa satu sama lain, waktu yang telah berlalu akan menjadi saksi, kenangan akan menjadi prasasti kebersamaan kami sebagai sahabat sejati," ucap keduanya bersamaan.

Sungguh mereka berdua tidak ingin persahabatan ini akan berlalu begitu saja. Mereka memang masih 10 tahun, mereka tidak dapat memikirkan masalah apapun. Mereka masih anak-anak yang hanya dapat bermain dan berimajinasi. Terlebih mereka belum mendengar "people come and go".














"Hahaha... Lihat si anak miskin, rambutnya jelek banget!"

"Potong di salon mana sih?"

Semua anak di taman menertawai Sara. Memangnya kenapa kalau Sara potong rambut pendek bob? Tapi Sara tahu bukan itu yang mereka benar-benar tertawakan. Sara memang bukan dari keluarga elit. Sara selalu memiliki ambisi untuk membuat keluarganya lebih terpandang. Mengapa orang-orang selalu menertawakan ambisi seperti itu? Mereka sangat meremehkan Sara.

"Hei! Kalian kalau gak suka lebih baik gak usah dilihat! Memangnya dia potong rambut pakai uang kalian? Memangnya bisa bikin kalian kehilangan nyawa?" protes Kokomi dengan sarkastik.

Kokomi sudah cukup muak dengan Sara yang terus menerus dibully.

"Ngebelain terus, kenapa sih?"

"Kamu gak malu temenan sama Kujou?"

Kokomi berlalu membawa Sara pergi karena muak dengan ejekan orang-orang itu.

"Kokomi maaf ya, karena aku kamu jadi ikut kena," ucap Sara.

Kokomi mendecih, "Aku gak peduli Sara, mereka itu yang gak punya hati, ambisi setekad itu mereka tertawakan, pasti mereka yang gak punya masa depan, jangan dengerin mereka lagi, dan tenang aja, aku pasti akan terus ngebela kamu!"

Sara tidak tahan, kini ia menangis. Ia tidak ingin siapapun menyakiti dirinya dan Kokomi.










"Sara, kamu pernah jatuh cinta?" tanya Kokomi.

Sara kebingungan dengan pertanyaan Kokomi, "Tidak pernah."

"Oh, aku harap aku jatuh cinta pada orang yang dekat denganku," ucap Kokomi.

Orang yang Kokomi maksud adalah Kujou Sara. Entah sejak kapan, namun Kokomi merasa dirinya mulai menyukai Sara. Sifat penyabar, kemurahan hati, dan lagak dingin Sara, semuanya mampu membuat hati Kokomi jatuh. Tapi disisi lain Kokomi juga tidak mau kalau Sara mengetahuinya, ia akan dijauhi. Kokomi takut Sara tidak akan mau bersamanya lagi. Dan ia takut suatu saat sebelum Kokomi berhasil mengatakannya, akan ada orang lain yang sudah lebih dulu menempati hati Sara. Kokomi coba memendam rasa itu, tanpa memberi tahu seorang pun. Hanya diari rahasia Kokomi lah, yang mengetahui semuanya.

Tetapi nampaknya kekhawatiran itu benar terjadi. Kokomi tidak tahu pastinya, tapi ia sedikit cemburu dengan kedekatan Sara dan Itto akhir-akhir ini. Ia tahu mereka hanya rival, tapi mengapa Itto begitu intens mendekati Sara? Kokomi acuh, mencoba mengabaikan kegelisahannya. Namun Kokomi adalah tipe orang yang mudah kepikiran, sangat sulit baginya untuk meredakan emosi apapun itu. Selalu saja pikiran negatif yang akan terpikirkan di otaknya.

"Itto! Kamu tuh ganggu aja kerjaannya, mau nyuruh nyari kumbang lagi hah?!" bentak Sara pada Itto, tak lupa ia pun menjambak rambut Itto.

"Aduh aduh! Maaf maaf! Kamu dicariin Yang Mulia Shogun, Sara!" ucap Itto.

"Yang kemarin aja kamu bohong! Udah pergi sana!" Sara mengusir Itto.

Itto bersumpah ia tidak berbohong, "Kali ini asli, aku gak bohong!"

"Kamu gak lihat aku lagi ada urusan sama Sangonomiya? Cukup main-mainnya, Itto!" Sara sudah muak.

"Sara, Arataki gak kelihatan bohong, ini panggilan dari Shogun, lho, lain kali saja kita jalan-jalannya," ucap Kokomi.

Akhirnya Sara pun pergi bersama Itto menuju tempat sang Shogun. Kokomi tidak suka melihat pertengkaran, apa lagi melihat Sara yang bertengkar. Namun sekarang Sara sudah terlibat dalam pertahanan Inazuma, jadi tidak menutup kemungkinan jika ia harus bertengkar. Usia Sara memang masih muda, namun ia sudah dapat dipercaya oleh sang Shogun atau kita panggil saja Archon Electro, untuk mengikuti bidang pertahanan di Inazuma. Memang itulah yang dicita-citakan Sara 3 tahun lalu, menjadi panglima Inazuma. Kokomi bersyukur, walau dengan begitu kekhawatirannya pasti akan terus meningkat.

"Kita jangan pernah sampai asing pokoknya," batin Kokomi dalam hati.











"Kokomi, kamu bener-bener gak akan punya waktu untuk main?" tanya Sara.

Kokomi dengan berat hati menjawab, "Mungkin iya, aku minta maaf banyak-banyak, tapi ini impianku."

Sara mengangguk, "Ya sudah, aku tetap dukung kok, semangat menjalani traineenya ya, semoga kamu bisa debut dan jadi terkenal seperti yang kamu impikan!"

"Makasih ya, Sara, kamu selalu ada buat aku, sahabat terbaik yang aku punya!" ucap Kokomi sembari memeluk erat Sara.

Kokomi sudah membulatkan tekadnya. Kini ia berusia 14 tahun. Kokomi memutuskan untuk mengikuti audisi, dan beruntungnya ia diterima. Jadi selama 3 tahun, Kokomi akan melakukan pelatihan, mulai dari bernyanyi, menari, dan pelatihan lainnya. Kokomi cukup sedih jika ia harus meninggalkan Sara, namun mereka sudah berjanji untuk tidak berpisah bukan? Di bawah naungan agensi TS (Teyvat Shine), Kokomi sudah dibentuk grup dengan 4 gadis lainnya dan menjalankan pelatihan bersama. Kokomi cukup lega mendengarnya, jadi ia tidak akan sendirian di sini. Namun, Kokomi terus saja kepikiran tentang Sara. Kokomi juga hampir putus asa, apakah ia akan melanjutkan karir yang dirintisnya saat ini, atau melanjutkan pendidikannya bersama Sara dan menjadi penerus keluarga.
































Kokomi dalam masa pencarian jati diri. Semoga tali persahabatan Kokomi dan Sara tidak pernah terputus.

Want so BAD [KokoSara]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang