prolog.

6 2 0
                                    


Hai semuanya selamat datang di karya ketiga aku yah.

Salam hangat dari aku semoga kalian bisa suka sama cerita ini.

Owh ya jangan lupa vote and comment yah.

😘😘😘😘 Buat para readers setia aku hehehehe.

                                    ✍️✍️✍️

"Jadi selama ini kakak sedang mencintai orang lain?"

"Terus kenapa kakak biarin aja semakin berharap sama kakak? dan kenapa... Kakak baru bilang sekarang, k Aksa?" lirih anaya.

"Matanya memanas, karena menahan sesuatu.
Bahunya juga turut bergetar ingin menangis.
Namun, bibirnya terangkat membuat sebuah
senyuman. Matanya menatap tajam laki-laki
Didepannya itu. Tangannya terkepal menahan emosi.

"Ana benci sama kakak". Tatapan Anaya berubah, terlihat dengan jelas sorot kebencian dan kekecewaan
disana.

Lalu detik kemudian, anaya tertawa hambar." Kakak
mau ana berhenti, bukan? kakak mau ana nggak ganggu kakak lagi, iya?".

Aksa menggeleng seolah menolak pernyataan Anaya.
"An gue..."

"Apa? Ana gak mau dengar apalagi tetang kakak, anak benci sama k Aksa!!!!!" Nada bicara Anaya naik satu oktaf dan dengan cepat berlari meninggalkan Aksa yg terdiam dan menatap kepergian Anaya.

Sungguh saat ini Aksa takut, takut jika anaya akan membencinya takut jika anaya akan pergi jauh dari kehidupannya.

Aksa memang sedang mencintai orang lain namun bagia dirinya anaya memiliki tempat tersendiri dalam hatinya.

"Maaf nay" Aksa hanya bisa berucap kata maaf yg tak bisa anaya dengar karna telah pergi meninggalkan nya dengan rasa kecewa.

Semoga kalian suka sama prolog nya.

Jangan lupa vote and comment biar aku makin semangat nulis nya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

cerita untuk aksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang