Jungwoo

124 18 2
                                    

"Lu mau nguji sekarang, Bi?"

"Iya ini baru mau ngajuin surat izinnya, temenin dongg plis"

"Males ah"

"Plis plis plis gue belom pernah ke sana, ntar kayak anak ilang. Temeninnn"

"Iya iya"

"Yeyyy. Ayok langsungg gue bonceng ke sana"

🌻🌻🌻

"Rame banget buset, takut" gumam Eunbi yang masih bisa didengar Eunseo di sebelahnya. Sekarang keduanya sudah ada di area prodi lain baru keluar dari parkiran.

"Sans. Cuci mata dulu siapa tau ada yang nyantol di gue" ucap Eunseo santai sambil cengengesan dan sedikit melirik gerombolan orang orang di dekat mereka.

"Lab nya yang mana ya, Seo"

"Gatau juga. Baru pertama kali ke sini. Coba nanya aja"

"Ih tapi rame banget, mana cowok cowok semua"

"Gapapa, mereka ga gigit juga"

"Ya gak gigit juga si, njir"

Eunseo terkekeh pelan mendengar jawaban Eunbi.

Keduanya berjalan mendekat.

"Permisi" ucap Eunbi membuat gerombolan yang tadinya tengah tertawa dan entah sedang membicarakan apa jadi memfokuskan diri kepadanya dan Eunseo di sampingnya. Ia mencoba tersenyum ramah, menghilangkan raut kikuk di wajahnya.

"Permisi, kami dari fakultas sebelah mau nguji sampel, lab mesin di sebelah mana ya?"

"Lurus aja, di ujung koridor itu labnya" kata salah seorang laki-laki dengan aura khas anak teknik. Serem serem buaya?? Eh wkwk bercanda.

Eunbi menatap koridor yang dimaksud.

"Lewat sini?"

"Iya lurus aja"

"Oke oke, makasih banyak. Permisi"

"Eunbi" panggil seseorang dari gerombolan cowok cowok itu membuat langkah Eunbi berhenti dan kembali berbalik menatap cowok jangkung yang memanggilnya dengan sedikit mendongak.

"Eunbi dari SMP 2 kan?" tanya cowok itu yang memiliki senyum tidak asing di matanya. Tapi Eunbi agak lupa siapa.

"Iya, siapa?" tanya Eunbi dengan raut kebingungan karena tidak menemukan jawaban siapa cowok ini di kepalanya.

"Jungwoo, Bi"

"Jungwoo?"

"Jungwoo yang dulu ikut olim sama lo, inget ga?"

Eunbi mengerutkan alis, lalu membolakan mata setelah paham siapa yang dimaksud.

"Hah? Jungwoo? Jungwoo yang dulu pake kacamata kan?"

"Iyaaa. Lama banget ga ketemu" balas Jungwoo dengan senyum bahagia karena Eunbi sudah ingat.

"Iya lama banget" balas Eunbi dengan senyum tipis. Lucu banget tiba-tiba ketemu temen zaman bocil.


🌻🌻🌻

"Eunbiii" panggil Jungwoo begitu Eunbi keluar dari ruang lab, selesai mengurus administrasi untuk besok.

Eunbi mendongak menatap Jungwoo yang juga tengah menatapnya.

"Jungwoo, lo masih di kampus"

"Iya nungguin lo" ucap Jungwoo membuat Eunseo memekik tertahan. Jiwa shipper nya bangkit begitu melihat Eunbi dengan cowok.

Eunbi melirik Eunseo sekilas sebelum kembali menatap Jungwoo.

"Nungguin gue?"

Jungwoo mengangguk dengan senyum lebar.

"Mau gue anter baliknya?"

"Eh makasih tawarannya, tapi ngga usah tadi naik gue naik motor bonceng Eunseo"

"Lo sama Jungwoo aja, biar gue bawa motor lo" ceplos Eunseo dibalas pelototan Eunbi.

"Engga engga. Sekali lagi makasih ya. Tapi gue naik motor aja. Bye Jungwoo" ucap Eunbi menarik tangan Eunseo menjauh sebelum perempuan itu ngomong aneh aneh.

"Bi, boleh minta nomer lo ga?"

"Boleh bangettt. Ya kali ga bolehhh"

Bukan, itu bukan Eunbi yang jawab. Tapi Eunseo yang menjawab dengan penuh semangat.

🌻🌻🌻

"Halo"

"Iya nanti nguji jam 1 an. Kenapa, Woo?"

"Engga gausah gue bisa bawa sendiri kok ntar"

"Bawa 9, aman ntar gue bolak balik sama temen gue"

"Engga, gausah Woo. Ngerepotin lo ntar"

Dan disinilah Jungwoo sekarang, di depan lab jurusan Eunbi. Tawarannya untuk membantu Eunbi membawa sampel ke lab mesin tidak menerima penolakan.

"Maaf ya jadi ngerepotin"

"Gapapa, Bi. Gue seneng direpotin sama lo. Yang mau dibawa yang mana aja?" balas Jungwoo dengan senyum lebar.

"Ini semua" tunjuk Eunbi pada 9 sampel beton di depannya.

"Bentar gue parkir mobil yang bener dulu ya, biar gampang masukinnya"

Eunbi mengangguk menjawab ucapan Jungwoo.

Setelah Jungwoo berlalu pergi, Eunseo yang sejak tadi mengamati keduanya dRi dalam lab menepok lengannya kencang membuat Eunbi mengaduh sakit.

"Lucu banget si"

"Apa sih, Eunseo. Temenin ke lab mesin lagi dong"

"Engga mau. Gue juga masih ngurus sampel gue ya. Lo sama Jungwoo aja sekalian pedekate. Bye Eunbi" ucap Eunseo kabur begitu Jungwoo selesai parkir.

"Ini semua kan?"

"Iya"

"Lo masuk ke mobil dulu aja. Biar gue yang angkat"

"Engga, Woo. Gue yang angkat angkat kan ini barang gue"

"Ga usah, Bi. Lo meragukan skill angkat angkat gue nih? Udah tiap hari nge gym loh ini"

Eunbi terbahak mendengar ucapan Jungwoo.

"Takut sampel sampel kesayangan gue lo jadiin barbel"

"Udah sono masuk duluan, duduk manis ntar gue yang masukin sampelnya"

"Engga mau, Woo" ucap Eunbi sembari mengangkat salah satu sampel beton ke bagasi mobil Jungwoo.

"Ya udah lo bawa yang kecil kecil, gue yang gede"

🌻🌻🌻

Ada req ga yh bikin sinb sama syapa lgg??

🌻🌻🌻

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hwang Eunbi's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang