Mikazuki Arion x Reader

#5 gift from Rion

_______________________________

Pagi yang cerah. Hari-hari seperti biasanya. Saat pintu kau buka ada beberapa orang di kelas, aku berjalan kearah meja ku.

Coklat..? Di bawah kolong meja ku?

Banyak mungkin lebih dari satu dan di sertai banyak kartu ucapan selamat ulang tahun. Lalu beberapa teman mu datang ke meja mu.

"Selamat ulang tahun ya!" Ucap wanita bersurai coklat yang tergerai panjang. Memberikan sebuah kotak hadiah dan di susul oleh Sora, Rea dan banyak teman mu yang lain. Kau tau ini hanya untuk mendekati mu.

"Ah iya terimakasih"

Lalu ada notifikasi muncul di ponsel mu. Dari.. Mikazuki Arion.

Arion

[name]

Ya?

Bisa bicara di belakang sekolah setelah pulang sekolah?

Bicara apa?

Kau akan tau nanti. Hanya
datang saja.

Ok.
______________________________________

Kau terdiam lalu melirik Arion dengan berpura-pura berbalik saat berbicara dengan teman-teman mu, dia sedang membaca bukunya. Ck seperti biasa dia selalu belajar, membosankan.

Pelajaran berlanjut hingga bel istirahat yah.. hadiah terus datang untuknya dari teman-teman kelas mu dan penggemar mu dari kelas lain.

Bel pulang berbunyi,terasa sangat cepat. Ini waktunya. Kau sudah bilang pada supir mu untuk menunggu mu dan memintanya membawakan hadiah-hadiah di kelasmu.

Saat kau menuju tempat yang sudah di janjikan pandangan mu langsung tertuju pada surai unggu milik Arion. Dan kau menghampiri nya.

"Maaf lama."

Ucapku. Dan tatapan Arion terasa menusuk ku.

"Tidak juga." ucapnya. Lalu mengeluarkan paper bag padamu.

"Untuk?"

"Untukmu. Hadiah ulang tahunmu."

Membuatmu sedikit terdiam padahal tadi malam dia sudah memberiku banyak hadiah mahal. Kurang lebihnya seperti mobil, tas gucci dan sebuah cincin tunangan kalian.

Kau menerima nya.

"Terimakasih." Dan dibalas anggukan oleh Arion kemudian ia berjalan pergi. Setelah beberapa saat ,kau tidak melihat nya lagi.

Jantungmu berdebar,inikah cinta?

______________________________________

Di perjalanan rasanya kau masih terngiang-ngiang dengan kejadian itu. Author kalau di scene itu udh teriak sih.. kayaknya kebakar api cemburu gara" mbak [name]. RION AKU MAU.

Kau sampai di rumah. Kau masuk terlebih dahulu. Rumah itu sepi lagi, ck baru saja kemarin aku merasakan kehadiran ayah..