part 6|| "maaf,tapi tala trauma mas"

57 28 45
                                    

"jadi ini,tala tuh kalau sayang ke orang secukupnya aja jangan berlebihan aja sih gitu,Jangan melebihi sayang tala ke tuhan tala, Jadi ketika tala di khianati di kecawakan ya kembali lagi sama yang di atas,serahkan sama yang di atas,"
~abra said.

Atala terbangun ketika mendengar notif ponsel nya, ada beberapa pesan yang masuk, sebelum tidur atala memang sengaja mengeraskan notif ponsel nya agar terdengar jelas oleh nya,

Atala melirik ponsel nya, itu adalah notif dari abra,
Pagi tadi iya mengirim pesan dan baru malem ini di balas oleh lelaki itu,seketika mood atala berubah,
Iya membuka pesan itu,dan membalas pesan dari lelaki tersebut,

(room chat)

Abra: iya

Mood atala semakin hancur melihat jawaban lelaki tersebut,sejak tadi iya menunggu nya pulang dan mengabari diri nya tetapi ketika sudah online,hanya satu kalimat yang iya balas.

Atala: gada yang lebih singkat?

Abra: hehe
Abra : tala udah makan?

Atala: blom

Abra : makan lagi tall
Abra : mam gih
Abra :buruan
Abra : makan lah

Atala : ga nafsu
Atala: kenapa?

Abra : hdh

Atala : okeh lah
Atala : mas kenapa si
Atala : seharian ini aneh banget.

Abra : di suruh makan aja susah.

Atala : ga gini caranya

Abra : iy

Atala : mas jahat banget sih

Abra : jht knp?

Atala tidak membalas pesan lelaki itu, tanpa iya sadari air matanya menetas melihat perubahan dari lelaki itu,kenapa iya menjadi seperti ini?kemana abra yang lemah lembut kemarin?

Tangan atala gemeteran menahan isak tangis nya, ntah kenapa kejadian itu terlintas lagi di otak nya,
Tidak, iya tidak ingin kehilangan lelaki itu,iya tidak ingin kehilangan untuk kesekian kalinya lagi.

Atala mengirim sebuah pesan suara,suara nya gemetar campur tangis, menceritakan semua yang iya rasakan lewat pesan suara itu.

Abra: ya allah tall
Abra : mas ga marah tall
Abra : tala jangan nangis

Atala hanya membaca pesan lelaki itu, dan tidak membalas nya, ternyata lelaki itu bisa panik juga, mendengar dirinya menangis karna ulah nya.

Abra: talaa
Abra: mas gada marah sama tala
Abra: maafin mas ya tala

Atala: iya gapapa
Atala: maaf tapi tala trauma mas

Abra: maafin mas ya tala
Abra: mas udah jahat ke tala

Atala: tala boleh ngomong sesuatu ga?

Abra: boleh,ngomong apa?

Atala: tala sebenar nya trauma banget mas.

Abra: trauma kenapa?

Atala menarik nafas nya dalam dalam, air matanya mulai menetes apakah sekarang saat nya iya memberitahu lelaki ini soal Trust issues dan trauma nya??.

ABRA-ATALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang