Chapter 1 - Aroma Masa Lalu [Edited Version]

28 9 0
                                    

Karol saat itu sedang berada diliburan panjang  perkuliahannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karol saat itu sedang berada diliburan panjang perkuliahannya. Dirinya yang kala itu hampir mati kebosanan memutuskan untuk berkeliling komplek rumahnya mencari makanan atau minuman yang bisa menghibur dirinya. Gadis itu menjatuhkan pilihannya pada penjual jus yang tampak nikmat untuk memuaskan dahaga disiang bolong itu.

"Eh, kamu karol kan?" sebuah suara memanggil namanya membuat langkahnya terhenti. Karol menengok dan mencari sumber suara itu, ia pun menemukan sosok pria paruh baya yang tampak familiar.

"Om Josef, yaampun udah lama ga ketemu, apa kabarnya om?" menemukan sosok yang ia kenal, Karol menghampiri sosok itu untuk bercekrama sekejap. Om Josef adalah orang tua dari teman masa kecilnya yang bernama Estu. Walau kini, entah berapa lama ia tak pernah berkomunikasi dengan temannya itu.

"Om baik, gimana kamu, udah lulus belum?" pertayaan yang sering dilontarkan pada mahasiswa tingkat akhir itu kini diajukan pada Karol. Wajar saja Josef menanyakan hal demikian, anaknya yang sepantaran dengan Karol seharusnya sudah menjadi mahasiswa tingkat akhir yang sibuk dengan skripsi.

"Waduh belum Om," terang Karol pada Josef.

"Loh kok bisa, bukannya kamu pinter banget?" Josef keheranan karena memang Karol dari dulu dikenal dengan sebutan "anak pintar". Jujur saja, title itu akhir - akhir ini cukup menganggunya.

"Saya gap year om jadi memang telat," jelas Karol padanya.

"Oalah pantes, kamu dimana si sekarang sama ngambil apa?" tanya Josef lagi. Karol agaknya ragu untuk menjawab sebab jurusannya yang mengundang banyak pertayaan.

"Oh, itu Om sama kok sama Estu di universitas X cuma beda fakultas aja. Aku fakultas kedokteran. Estu anak hukum kan sekarang," Karol agak meringis mengungkapkan jati dirinya, takut akan pertayaan selanjutnya.

"Yaampun kalian satu universitas, kok Estu ngga pernah cerita ya. Kalian pernah ketemu ngga?" Josef terkejut dengan fakta yang baru didengarnya.

"Engga pernah om, beda gedung dan aku kurang merhatiin," terang Karol.

"Kamu ngga ngenalin kali ya. Dulu si Estu pendek sekarang tinggi, mana pinter lagi padahal dulu biasa aja, kemarin dapet mahasiswa dengan nilai terbaik. Aktif juga jadi anak basket sama BEM. Bisa gitu ya anak - anak berkembang pesat. Sekarang dia lagi susun skripsi sambil kuliah juga," Josef menceritakan anaknya.

"Keren dong Om, tapi banyak kok yang gitu Om pas kuliah jadi lebih baik lagi meski dulu dikira biasa aja," puji Karol pada Josef.

"Kamu bisa aja, yaudah om pamit dulu deh ya. Sukses terus yaa," akhirnya Josef berpamitan setelah melihat jamnya. Sepertinya, ia punya janji lain. Setelah itu, Karol menunaikan kegiatannya yang tadi sempat tertunda.

—————— To be continue

You're My YellowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang