"Eunbi-ya..."
"Nde samchon."Tanpa bertanya apapun, Eunbi mengambil list barang, dan berjalan lebih cepat keluar. Barang datang dan dia harus memeriksanya. Sejak orangtuanya meninggal lima tahun lalu dan kakaknya sibuk bekerja di Seoul. Eunbi tinggal sendirian di rumah orangtuanya yang terletak di daerah Cheongju. Dia juga bekerja paruh waktu di toko milik keluarga temannya.
"Siang Eunbi-ya..."sapa temannya -Eunseo-
"Hemmz..."
"Bales dong."
"Sana pergi, jangan ganggu!."Eunseo hanya tersenyum dan kemudian masuk ke tokonya.
"Appa, eomma menyuruhku membawakan makan siang untuk kalian. Biar aku yang jaga kasir, appa makan duluan saja."ujar Eunseo
"Arraso. Tunggu sebentar. Appa tidak akan lama."
"Lama juga tidak apa-apa."Eunseo menunggu dengan santai, pembeli juga datang silih berganti. Jadi tidak membuatnya kerepotan.
"Eunbi-ya. Sudah selesai?."
"Wae?."
"Park Sooyoung meneleponmu."
"Biarkan saja, mungkin oppa merengek padanya agar aku berhenti memblokir nomernya."
"Masih karena masalah minggu lalu?."
"Semua salahmu!."
"Aku hanya memberitahu kakakmu kalau kau sudah punya kekasih."
"Dan akhirnya kami jadi putus!. Kalian berdua memang cocok!."
"Dia kurang baik untukmu."
"Mereka akan selalu kurang di mata kalian.""Bi..."
"Wae?."
"Ini sepertinya gawat. Kita harus segera ke Seoul."
"Akh.. wae... aku tidak mau kesana!."
"Kakakmu kecelakaan, Bi!."******
Eunbi sampai malam hari di Seoul, dan mereka langsung pergi ke Rumah sakit.
"Eonni..."panggil Eunbi saat dia masuk ruang rawat kakaknya "Bagaimana keadaan oppa?."
"Kakinya patah. Tapi tidak terluka terlalu parah. Hanya saja dia harus istirahat total beberapa bulan."jelas Sooyoung
"Syukurlah."Eunbi sedikit tenang, bisa gawat kalau kakaknya terluka parah"Tapi kita dalam masalah Eunbi-ya."ujar Sooyoung
"Masalah apa?."
"Hampir setahun kami jadi free agent. Dan kami baru menandatangi kontrak dua hari lalu."
"Masalahnya dimana?."
"Sinbi sekarang bergabung bersama sebuah grup. Dan mereka akan mulai beraktivitas 3 hari lagi."
"Jadi..."
"Sinbi belum mulai bekerja, dan sudah ada masalah seperti ini. Agensi sangat sensitif belakang ini. Kontrak kami mungkin bisa dibatalkan dan kami akan di blacklist perusahaan lain...-"Sooyoung terlihat bingung harus menjelaskan bagaimana lagi. Padahal sebelum Sinbi tertidur tadi sore, mereka sudah membahasnya bersama dan sepakat merayu Eunbi.
"Gantikan aku sementara Eunbi-ya..."ujar Sinbi lirih, dia masih terdengar lesu, tapi dia harus ikut merayu adiknya
"Kau gila oppa!."
Sinbi terkekeh, tapi kemudian meringis pelan karena sedikit sakit saat tubuhnya bergerak terlalu banyak.
"Gwaenchana oppa?."
"Hah.. Eunseo juga disini?. Mian. Aku pasti membuat kalian khawatir."Eunseo menenangkan Sinbi dan menyuruhnya untuk tidur lagi.
"Eunbi-ya."panggil Sooyoung lagi
"Eonni, kau tahu, aku tidak bisa bernyanyi lagi."
"Kau pasti bisa. Kau bahkan trainee yang lebih jenius dari kakakmu."
"Itu dulu eonni.""Eunbi-ya jebal... kakakmu seperti ini juga demi dirimu. Dia terus berusaha maju. Sementara kau terus seperti ini. Kau pasti bisa, anggap ini salah satu terapi-mu juga."
"Kau bukan dokterku, eonni!."
S
K
I
I
P"Hyung, apa yang kau lakukan?."
KAMU SEDANG MEMBACA
BFriend
RandomHwang Eunbi harus berpura-pura menjadi pria agar karir kakaknya selamat.