He Is Cold Hearted
01. Catherine Zye
.
.
.
Catherine Zye Sandrielle.
Ia memakai marga ibunya, Sandrielle. Jika ditanya mengapa tidak memakai marga ayahnya? Jawabannya simple, ayahnya tak memiliki nama keluarga besar. Ayahnya hanyalah pemuda biasa yang bekerja sebagai dokter sebelum bertemu dengan ibunya karena perjodohan wasiat.
Entahlah. Chaty tidak ingin ambil pusing tentang kisah kedua orang tuanya. Intinya mereka sekeluarga hidup bahagia walaupun masing-masing mempunyai kesibukan sendiri.
"Mom, can i ask you something?" Chaty menatap Anne yang tengah menyantap makanannya dengan khidmat. Perlahan perhatian wanita itu teralihkan padanya membuat senyum Chaty mengembang. Dia tidak pernah diabaikan saat ingin bertanya sesuatu.
"Yes? Just ask me honye. Kalau mommy bisa jawab, mommy jawab," balasnya tersenyum tipis menatap putri bungsunya.
"Apa ibu sibuk?" Anne menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.
"Mommy tidak lelah?"
"Tent--"
"Si bodoh ini malah bertanya. Tentu saja mommy lelah," cibir Ash menatap adiknya itu dengan tatapan sinis.
"Ck, apa masalahmu sih? Aku bertanya pada mommy bukan dengan dirimu. Seenaknya saja memotong perbicaraan orang lain," sengit Chaty menatap abang sulungnya. Asher Christian Sandrielle bagaikan musuh bagi Chaty. Keduanya tidak pernah akur. Mesti ada saja hal yang didebatkan walaupun itu hanyalah masalah kecil.
Zander menggelengkan kepalanya melihat keduanya mulai adu mulut di meja makan. Ia ingin menegur mereka tapi melihat Anne yang menggelengkan kepalanya, ia menghentikan niatnya. Wanita itu kembali menyantap makanannya dengan tenang sembari menikmati cekcok antara si sulung dan si bungsu.
Chattaliya memijat keningnya pusing. "Sialan. Berhenti bertengkar," katanya dengan raut kesal.
"Dia yang mulai, kak," adu Chaty pada gadis itu. Chattaliya Zoe Sandrielle, merupakan anak kedua dari pasangan itu. Ia yang paling dewasa dan keras kepala.
"Halah, kalian berdua sama saja," timpal Chellvan kembaran Cattaliya. Pemuda itu beda lima menit dengan Chattaliya. Chattaliya lebih dulu lahir baru di susul olehnya. Chellvan Zeth Sandrielle, si tengil yang membuat orang pening kepala.
"Benar. Kalian bagaikan anjing dengan kucing, tidak pernah akur," celutuk Canice mengelap bibirnya menggunakan tisu dengan gaya elegan. Canice Zion Sandrielle, pemuda itu sudah menyelesaikan ritual makannya.
"Kau menyamaiku dengan anjing?" sahut Asher dengan tatapan menajam melihat adik ketiganya itu. "Aku tidak berkata seperti itu tapi kau sendiri. It's just a proverb that describes the two of you," jelas Canice cepat. Ia tidak ingin diamuk oleh benteng di depannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
He Is Cold Hearted
Romance"You perfect just you are ."- Zidane Nathaniel. Catherine dipatahkan oleh cinta pertamanya, Dan berakhir galau di sebuah club terkenal. Pertemuan antara dirinya dengan pemiliki ckub tersebut membuat dirinya sekali lagi tenggelam pada rasa cinta yang...