III |Misi Pertama|

565 51 10
                                    

WARNING!
Mengandung kata-kata kasar
Adegan berbahaya
Berisi cerita Fiksi

❗ENJOY THE STORY GUYS❗
__________________

hari kedua Echi di TNF.
tadi saat sarapan, Echi dan Gin di panggil oleh Rion untuk segera menghadap di ruangannya setelah sarapan, tentu saja Gin dan Echi setuju.

Setelah sarapan, Echi dan Gin dengan cepat pergi menghadap Rion di ruang kerjanya. Melihat Echi dan Gin masuk, Rion segera menyuruh mereka duduk, lalu menghampiri mereka.

"Misi pertama mu, Echi. Gin, ingat, kalian di sini partner, bawa kepala Danny ke ruang bawah tanah, kalau kalian gagal, konsekuensi sudah menunggu kalian"
Rion berkata sambil menatap mereka berdua dengan melempar selembar foto, itu foto Danny

fyi; Danny merupakan ketua dari fraksi Phonx, penjual peluru di kota, seorang pengecut yang Rion benci, orang hina yang pernah menjilat kakinya
❗BACK TO THE STORY❗

"gua ga mau pengecut itu berkeliaran di kota, orang hina itu ga pantas jadi seorang kriminal. kriminal mana yang mau merendahkan dirinya hanya karna takut untuk perang di jalan?, Danny, hanya Danny."
Rion kembali menuturkan sebuah kalimat, lalu tersenyum miring

Echi yang mendengar perkataan Rion pun ikut tersenyum, lalu berkata..
"Tenang saja Papi, anak mu ini tidak akan mengecewakan, biar ku bawa kepalanya untukmu, Rion Kenzo"

fyi; kata "papi" merupakan panggilan anggota lain untuk Rion, itu mengapa TNF selalu di panggil "anak papi", karna nama mereka tidak pernah terpublikasikan, hanya anggota dan relasi yang tau.

ucapan Echi barusan mampu membuat Gin kesal, mengapa?, mungkin karna merasa tersaingi.
Gin langsung berdiri lalu menarik tangan Echi, ia menatap datar kepada Echi, lalu berkata..
"Cepatlah, tidak usah basa-basi, kita harus selesai hari ini, cepat bersiap"
Echi hanya mengangguk mendengar perkataan Gin, lalu segera pergi bersiap.

Di Sebuah Ruangan...

"SIAL, LEPASKAN SAYA, MANUSA BIADAB!!, SAYA TAU INI ULAH KAMU, DASAR TIDAK PUNYA HATI!!!"
terdengar teriakan seorang Pria matang dengan darah China yang menggema di seluruh sudut ruangan.
tak lama dari menggemanya teriakan itu, terdengar suara langkah dari sepatu boots yang mendekat ke arah Pria itu, Danny

"Halo Danny, senang bertemu dengan mu"
terdengar suara wanita centil berbisik di telinganya, tak lama dari itu...

SREK..

Penutup mata Danny di robek, terlihat wanita cantik yang nampak asing baginya, itu tentu saja Echi.

"Siapa kau?, apa maumu!?!"
mendengar teriakan Danny, Echi hanya terkekeh geli, lalu dari belakang, kembali terdengar langkah dari seseorang.

SHTT

leher Danny di sayat!, Danny nampak kesakitan, namun di tengah erangan Danny, Danny kembali di bisikan oleh suara yang ia kenal
"gua mau kepala lu Danny, boleh kan?. HAHAHA"
Wahh, Danny sangat kenal dengan suara ini

"Lepasin gua Gin!!, gua cuma mau damai!!"
Danny dengan kesusahan berucap, namun sebelum Gin membalas, terdengar suara radio yang di iringi dengan teriakan Danny
"KOORDINAT 1003, GUDANG!!"

Tak berapa menit setelah ucapan Danny, Terdengar suara tembakan dari arah luar, Echi yang mendengar itu segera mengambil pistolnya, lalu menarik pelatuknya, dan dengan cepat menembak kepala Danny, Gin yang paham mulai memberikan Back Up kepada Echi, Gin dengan sangat Lihai menembak anak-anak dari fraksi Phonx.

Echi yang sudah selesai dengan Danny langsung mengisi ulang peluru di pistolnya, lalu menembak dengan menghampiri Gin lalu berucap
"Danny beres, bawa mayatnya ke mobil, aku membawa bom waktu, biar ku selesaikan ini"
Gin yang paham langsung mengangguk dan membawa mayat Danny

Echi tersenyum, mengeluarkan sesuatu dari tasnya, itu asap buatan.
Echi menyalakan asap itu, lalu melemparnya ke arah kumpulan ana Seifong, itu membuat mereka lengah.

Dengan cepat Echi menyalakan bom waktu, lalu melemparnya ke arah mereka, 40 detik, Echi langsung berlari sekuat tenaga ke arah luar, dan ternyata Gin telah menunggunya di pintu keluar.

Setelah Echi masuk, dengan cepat Gin menancapkan gas mobilnya dengan kecepatan penuh, secepat 350km/jam.
10 detik setelah mereka jauh...

DUARR!

terdengar suara ledakan yang sangat kuat, saat Echi menoleh ke belakang, terlihat gudang kecil tadi sudah terbakar, Echi tersenyum penuh arti
"berhasil"
gumamnya, namun dapat terdengar oleh Gin.

Sesampainya Di rumah, Gin membopong mayat dari Danny, lalu segera membawanya ke ruang bawah tanah, sedangkan Echi pergi untuk memanggil Rion, agar bisa segera ke ruang bawah tanah

sesampainya Echi dan Rion di ruang bawah tanah, terliha mayat Danny tergeletak begitu saja, dengan Gin yang merokok di pojok ruangan

"cepat sekali, semuanya aman?, ceritain sama gw, gimana kalian bisa menyelesaikan misi ini"
mendengar ucapan Rion, Gin segera menghampiri Rion dan menceritakan semua yang terjadi.

setelah mendengar cerita dari Gin, Rion tersenyum lalu menghampiri mayat dari Danny, rion menatap lekat mayat Danny, kemudian Rion berjongkok, dia membuka kelopak matanya, kemudian mulai mencongkel kedua bola mata Danny dengan garpu.

Echi dan Gin yang melihat itu langsung keluar, mereka tidak mau berlama-lama melihat kegilaan itu.
dan mereka segera membersihkan badan masing-masing, lalu beristirahat


Malam hari...

Echi terbangun dari tidurnya, dia sangatlah lapar, kemudian dia berniat untuk pergi ke dapur, melihat makanan apa yang bisa dia makan.

sesampainya di dapur, dia melihat Gin yang sedang membuka kulkas. seakan menyadari jika ada yang memperhatikan, Gin berbalik, lalu melihat Echi berdiri dengan menggunakan pajama tidurnya, seolh paham, Gin menghampiri Echi, lalu berkata...
"ganti baju lu, kita ke uwu cafe, abis makanan, mending kita cari makan di luar"
Echi yang mendengar itu mengangguk, lalu segera pergi bersiap.

Malam ini terlihat sangat cantik, terang karna cahaya dari bulan menyinari seisi kota, apa lagi saat ini terlihat 2 insan yang sedang bermotor di tengah jalan yang sepi.
Tenang..., suasananya sangat tenang, hanya terdengar bunyi dari mesin motor milik Gin, di iringi dengan lantunan Nada manis dari Echi, mereka terlihat sangat cocok, apakah ini awal yang baik...??

namun mereka lengah, tanpa mereka sadari, sekelompok fraksi berbaju putih sedang mengintai mereka dari gunung sekitar Tol Kiri, apa yang akan terjadi pada mereka berdua..???
-
-
-

GA TAU, AWOKAWOK
tunggu aja part selanjutnya kalau emang mau tau
ceritanya segini dulu yahhh
Ichi lagi belajar buat ujian akhir mingdep
tapi Ichi usahain tetep up dehhh😋

di tunggu part selanjutnya yahh, pengen matiin Echi sama Gin, tapi ini baru awal😁😁

killer Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang