Senyuman itu

51 6 2
                                    

Hanya karena senyuman sekian detik itu membuat ku gila seharian!

-Zeal

°°°°

Ternyata yang di takuti Azril sudah terjadi. "Wah bahaya nih kalau sampai tante Nayla tau!" Sesampainya di club mata Azril langsung bisa menangkap keberadaan Morip dan Elangga yang sedang bersama dua jalang yang bergelayut di antara keduanya.

"BANGKEK, MATI GUE KALAU SAMPAI TANTE NAYLA TAU!" Azril berlari ke arah mereka.

"Cok ngapain?" Pertanyaan yang di lontarkan Azril. Sebenarnya si Azril udah tau jawabannya tampa harus bertanya kepada sahabatnya ini.

Morio dan Elangga kompak menengok ke sumber suara. " Zeal. Ayoklah sekali-kali jangan aduin ke Nyokap gue ya!" Ucap Elangga dengan suara serak.

Tak mau berdebat. Lagipula Azril memang Butuh hiburan. Sepertinya melihat wajah sange dua sahabatnya ini bisa sedikit menghibur dirinya.

Azril mendudukan bokongnya ke sofa panjang di club itu. Seorang bartender membawakan satu botol vokda sesuai dengan kode yang di berikan Azril. " Gitu dong gini kan sama-sama enaknya," Tambah Morio.

Dua jalang itu mulai menjalankan tugasnya masing-masing. Dimana Jalang pertama yang berambut sebahu itu dengan lihainya menurunkan resleting celana jeans milik Elangga. Sedangkan jalang yang lainya mulai menyepong Milik Morio.

"Ahh... Zeal lo gak mau?" Tanya Morio dengan suara setengah mendesah.

Azril dengan santainya meneguk Vokda yang ia tuangkan ke gelasnya sambil memperhatikan aktivitas panas para sahabatnya. Azril menggeleng. "Gak mau gue,"

"Huh gak mau nolak kan?" Kini giliran Elangga yang bersuara.

"Dahlah gue emang lagi gak mood. Kalian aja," Azril tak bohong memang dia sedang tidak ingin jajan malam ini.

"Ahhh... Cepetinn!" Desahan Morio. Desahan dan suara cecapan mulut di iringi dengan dentuman musik Club yang keras. Menjadikan gairah mereka memuncak.

Mungkin sekitar dua jam bereka melakukan kegiatan panas itu. Hingga mereka mencapai kepuasan masing-masing. Mereka menyewa jalang hanya sedekar untuk di raba-raba dan meminta di spong saja tidak lebih. Selebihnya mereka serahkan ke pasangan-nya masing-masing.

Haripun sudah larut. Mereka harus pulang. Atau jika tidak maka Azril lah yang akan di omeli oleh tente Nayla. Selayaknya seorang babysitter nya Elangga. Nayla meminta tolong kepada Azril untuk mengawasi serta melarang Elangga berbuat yang mengerah ke 21+.

Tapi ya namanya Elangga si kepala batu. Mau Azril melarang pun Elangga tetap merayu agar Azril tak mengadu ke pada Nayla. Dan Azril yang tak mau repot pun selalu meng-iyakan apa yang Elangga minta selagi tak merugikan dirinya.

°°°°

Pagi ini ada sebuah keajaiban. Tiga sekawan itu datang ke sekolah di pagi hari. Bahkan mereka berpakaian dengan rabi. Tak seperti biasanya.

Ternyata setelah kegiatan panas tadi malam. Morio dan Elangga harus balas budi kepada Azril. Mereka harus menuruti kemauan Azril.

" Hilang sudah image gue sebagai brandal sekolah," Ucap Morio setengah kesal.

"Ga usah ngedumel gue denger!" Balas Azril.

DIA? {ON GOING}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang