Chap 1: "Traktir."

8 1 0
                                    

Bel istirahat berbunyi, seluruh murid telah menyelesaikan tugas, dan ulangan hariannya. Yoimiya pergi bersama Yae miko, kakak kelas 12 dia.  Sambil menengok kanan kiri untuk nyari Thoma.

"Miya, dari tadi kepala lo nengok kanan kiri mulu, nyariin siapa sih?" Kata Yae dengan heran.

"oh, ini aye, gue nyari si Thoma-" belum selesai ngomong tapi Yae memotongnya duluan.

"Suka ya? Kiw kiw, jadian lah" Potong Yae.

"ih, apalah aye ini. Belum aja gue pukul... ini lho, gue pengen ucap 'makasih' gitu ke dia, tadi pagi gue dibantuin masuk kelas karena dia. Gue jadi ga enak. Makanya pengen gue traktir biar buat bonusan." Lanjut Yoimiya bercerita kejadian tadi pagi.

"Ceilah, pe-de-ka-te nih~" goda yae dengan seringai khas miliknya. Sambil mereka tiba di tukang bakso langganan favorit yae.

"Aye! diem ah!" Yoimiya jelas malu karena Yoimiya tidak begitu suka dengan Thoma. Di ceng cengin dengan orang yang menurut dia 'baru'.

SETELAH MEREKA MEMESAN DAN MENGAMBIL TEMPAT DUDUK TERDEKAT

"Jadi, lo mau bikin dia suka balik- eh! maksudnya, mau balas budi?" Yae hampir keceplosan dan membuat Yoimiya kesal.

"Ya iya, kurang lebih gitu lah." Yoimiya lanjut meminum kuah bakso pilihan Yae.

Tak lama, Yoimiya telah menghabis seporsi bakso miliknya, saat dia meminum es teh, ia melihat Thoma dan Ayato. Dengan cepat, ia meminum cepat es tehnya, tidak meninggalkan satu tetes pun. Meninggalkan uang untuk menitip Yae membayar juga miliknya.

"Thoma!!" Sahut Yoimiya dengan parasnya yang menawan.

Disisi lain, Ayato yang melihat itu pun menggoda kawan sejatinya.

'Kiw kiw cukurukuk, siape tuh Thoma? Ga bilang ke gua si lu ah." Goda Ayato. Memang, bocah ingusan itu hobi godain orang, bahkan sohib dia sendiri digodain.

"ah berisik lu, gua gamparin juga k.o palingan." Ucap Thoma sambil memukul bahu Ayato dengan pukulan yang lumayan keras, ingin sekali rasanya menjadikan Ayato sebagai samsaknya.

Sedangkan Yoimiya, ia menghampiri Thoma dengan nafas yang terpotong potong karena ia berlari. Ia memegang bahu Thoma, sambil istirahat. Anehnya, Thoma tidak merasa keberatan dengan hal itu. Menyadari bahwa Yoimiya hampir bersandar di badan Thoma, dengan cepat Yoimiya langsung berdiri dan merapihkan seragamnya.

"A-anu.. eum.. gue.. mau ngasih ini... anggep aja imbalan tadi pagi.. Makasih banyak." Yoimiya memberikan sekantung uang berisi 500 mora. Setidaknya, ia sudah membalas budi kepadanya. Bukan mentraktir, tapi memberi uang.

"Buat?" Tanya Thoma dengan heran.

"Ya buat lo? Buat siapa lagi?" Yoimiya mengatakan hal itu sambil cekikikan.

Ayato melihat mereka berdua dengan ekspresi geli, serentak, seluruh jiwa goda Ayato mengendalikannya lagi.

"Aw aw, udah berani pdkt depan sohib sendiri nihh~" Goda Ayato. Memang, 11/12 dengan Yae. Bahkan hampir di cap "Duo penggoda sejati". Dan fyi, hanya karena di cap seperti ini, Yae dan Ayato berpacaran.

"Apaan banget dah woi, geli gua liat lu." Kata Thoma yang hampir saja menghajar Ayato di tempat. Namun, ia sempat menoleh ke Yoimiya.

"Miya, lu gak usah ngasih gua ini. Nih, ambil balik." Sambil Thoma mengasih kembali kantong mora itu.

Yoimiya hanya bisa terdiam, mengapa ia mengembalikan kantong mora itu, dengan nada yang santai, seakan akan ialah sang orang kaya. Memang benar adanya seperti itu.

Namun... Yoimiya menggaruk garuk belakang kepalanya layaknya orang kebingungan. Nyatanya memang begitu.

(ᗒᗣᗕ)՞

Dream Cometrue! (Highschool AU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang