Prolog: Dream

3 0 0
                                    

Naganohara Yoimiya dan Thoma.

Yoimiya, atau biasa dipanggil "miya" oleh teman temannya, dikenal berandalan karena suka bawa petasan ke sekolah. Di cap "jahil" oleh guru guru dan bandelnya kebangetan.. Suka menaruh prank dimana mana. "Aku cuma jahilin orang doang kok!" Ucap Yoimiya, kata kata itu sering ia ucapkan hingga gendang telinga teman temannya bosan. Yoimiya anak yang ceria, suka gabung sana sini, dan juga populer dikalangan geng terkenal di SMAN Teyvat 01.

Thoma, Salah satu anak osis divisi keamanan, murid yang rajin ngerjain tugas. Pokoknya kesayangan guru deh, Thoma kalo kemana mana suka bawa sohibnya, Kamisato Ayato. Wajar, karena mereka sohib sejak mereka masih orok.

Time skip

Yoimiya, si juara satu telat masuk. Andai ini menjadi lomba umum, Yoimiya selalu menang dalam hal itu... Tentu saja, Thoma selalu tau hal itu. Ia sangat santai saat berjalan ke gerbang, walau sudah telat 5 menit.

"AYOLAH PAK, BUKAIN GERBANGNYA, SAYA TELAT NIH!!" Yoimiya hampir saja mengomeli satpam sekolah.

"Engga akan." Ucap satpam sekolah tanpa mengubah ekspresinya sedikit pun. Thoma pun datang dan hanya melihat Yoimiya yang memberi beribu ribu alasan ke satpam sekolah, dengan sigap, Pak satpam membukakan gerbang untuknya.

"LHO, KOK DIA BOLEH?" Omel Yoimiya.

"Sst, saya udah bosan lihat kamu disini terus. Jadi, saya tahan." Ucap santai pak satpam.

"Pak," Thoma tampaknya ingin membantu gadis pirang itu.

"Tolong biarin dia masuk. Kita sebentar lagi ada ulangan." Kata Thoma. Memang benar adanya, sebentar lagi akan ulangan. Sepertinya... Thoma tidak seaktif yang Yoimiya tahu.. entahlah, mungkin dia sedang tidak berminat berbicara. Namun, kata yang diucap oleh Thoma membuat Pak satpam mudah percaya dan membiarkan Yoimiya masuk. Secara cepat layaknya cahaya, Yoimiya lari masuk ke arah gerbang dan menghampiri Thoma, sebelumnya, ia memberi pak satpam sebuah muka tengil yang berkesan untuk mengejeknya.

"Btw, makasih ya. Gue gak maksud buat ngerepotin lo gini... Imbalannya, nanti gue traktir pas istirahat deh! gimana??" Tawar Yoimiya dengan penuh semangat, ceria, dan seperti biasannya. Aura pancar kebahagiaan Yoimiya memang tiada tandingnya.

"Gak usah, gua bawa uang sendiri. Mending lu simpen buat jajan nanti, kalau gak, lu tabung aja. Lumayan, miya." Seorang Thoma, Lemas?! Pikir Yoimiya dengan heran.

"Miya? Yoimiya??" Thoma mencoba menyadarkan Yoimiya, yang hampir saja menabrak salah satu pilar sekolah.

"H-hah?" Menyadari bahwa depannya ada tembok, Yoimiya segara berhenti.

"Aduh... ngimpi terus gue..." gumam Yoimiya yang samar, dan hampir tidak terdengar.

Namun, Thoma mendengarnya dan tertawa kecil. "Udah lah, miya. Mending cepetan, tuh liat, Pak Zhongli nanti ngamukin kita. Ceramahnya kan gak ngotak." Ternyata, Pak Zhongli, yang dikenal sebagai guru sejarah, memang sudah berdiri disitu sedari tadi mereka berjalan dari gerbang.

Dan... mereka pun pergi ke kelas sejarah dan melakukan ulangan harian. Kebetulan, bangku Yoimiya hanya berjarak satu kursi dengan Thoma. Dan, Seiring berjalannya waktu, bel istirahat berdering keras, siap membuat telinga orang berdengung.

Dream Cometrue! (Highschool AU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang