"Aku mau kucing itu, Mommy!"
**✿❀ ❀✿**
Hai! Perkenalkan aku kucing ras Domestic Longhair, hasil perkawinan silang antara kucing kampung dengan Main Cone. Aku dan kedua saudaraku lahir dalam kotak di pinggiran taman kota. Secara perawakan, kedua saudaraku lebih mirip dengan Ibu. Mereka berbulu pendek dengan aksen garis hitam di tubuh, sedangkan aku terlahir berbeda. Aku memiliki bulu sedikit panjang, berwarna hitam pekat, sedikit aksen putih di dada ku. Kalau kata Ibu, aku seperti mengenakan tuxedo.
Selain perawakan dan bulu berbeda, kami memiliki warna mata masing-masing. Saudaraku berwarna soft brown, sedangkan aku biru marine. Sangat berbeda bukan? Ibu bilang, aku lebih mirip Ayah. Sayang Ayah tidak di sisi Ibu saat melahirkan kami. Jadi, aku dan kedua saudaraku tidak mengetahui bagaimana rupa Ayah.
Suatu hari orangtua dan saudaraku keluar mencari makan, aku yang malas-malasan di kotak ditangkap oleh manusia. Aku dimasukkan dalam kandang yang membawaku pergi menggunakan mobil. Tidak hanya aku dalam mobil ini, tapi belasan kucing jalanan juga. Apa yang manusia ini lakukan pada kami, pikirku.
Beberapa saat kemudian, kami dibawa masuk ke sebuah bangunan yang diisi banyak Kandang. Beberapa diantaranya dihuni oleh berbagai jenis kucing. Seperti Persia, Anggora, Domestic Longhair, Domestic Shorthair, Maine Cone dan banyak lagi. Aku dimasukkan dalam kandang no-3 yang sudah dihuni seekor kucing Domestic Shorthair warna oren.
"Miiaaww!" sapanya padaku.
"Miaw!" balasku pelan. Kucing oren itu mendekat lalu duduk di depanku.
"Jangan takut. Manusia di sini tidak jahat kok! Mereka menangkapmu untuk diurus, lalu mencarikanmu pemilik."
Setelah menjelaskan panjang lebar mengenai tempat ini, kucing oren itu kembali ke tempatnya. Meski dia berusaha ramah, aku agak mengabaikan. Jujur, aku takut berada di sini karena asing.
Hari berlalu dengan cepat. Tanpa terasa kucing di sini satu per satu diadopsi manusia. Termasuk yang sekandang denganku. Dia diambil kemarin siang, semoga mendapatkan pemilik dan keluarga baik. Sejenak aku berpikir, sampai kapan aku berada di tempat ini! Hingga beberapa saat seorang anak laki laki, mungkin berumur 15 tahun menatapku sambil tersenyum. Senyumannya begitu indah, dengan gigi putih bersih yang tersusun rapi. Mata yang menyipit kala garis bibir itu melengkung. Sungguh sangat menghipnotisku.
"Miiaawww!" sapaku.
"Hai, kucing manis."
"Miaw! Kau siapa?"
Anak ini tak henti-hentinya senyum melihatku, padahal aku hanya berputar-putar di depan matanya.
Ada apa dengan dirinya? Jangan bilang kalau sebenarnya ingin--
"Mommy, aku ingin mengadopsi kucing ini!"
Benar kan dugaan ku? Haruskah aku senang mendengarnya? Karena sekali bisa keluar dari tempat ini, maka kesempatan untuk melarikan diri terpampang jelas.
"Miiaaww! Keluarkan aku dari sini, Bocah!" ucapku sembari menggosok hidung.
"Tidak inginkah kau melihat yang lain dulu, Mile?" ucap wanita paruh baya yang merupakan sang ibu.
![](https://img.wattpad.com/cover/368752706-288-k184170.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐇𝐄 𝐇𝐎𝐏𝐄 𝐎𝐅 𝐒𝐇𝐎𝐎𝐓𝐈𝐍𝐆 𝐒𝐓𝐀𝐑 ✅
FanfictionMile mengadopsi seekor kucing hitam waktu kecil, dia memberinya nama Apo, dan menyayanginya walau Apo sering membuatnya pusing! Tingkah ajaib Apo membuat Mile memanggilnya "Nakal! Nakal! Nakal!" Apo bahkan pernah dimasukkan dalam kandang karena me...