BAGIAN 17. || TRAGEDI?

35 4 6
                                    

Halooww babeee<3333

Setelah sekian purnama gue mati suri

typo bertebarann!!!

SORRY FOR TYPO!

Happy reading♡






waktu telah berlalu, setelah keenan mengetahui tentang "penyakit" kiara hari itu, pria tersebut semakin dekat dan perhatian dengan kiara. begitu juga dengan arga, avarish, dearon. excel biasa saja namundiam diam pria itu menaruh curiga yang begitu besar tentang penyakit kiara itu.

saat ini keenan dkk begitu juga kiara sedang berada di markas inferno riders sembari bercerita ah lebih tepatnya kiara yang sedari tadi tidak berhenti berbicara. keenan, arga, dan avarish menanggapinya dengan antusias namun tidak dengan dearon dan excel. mereka berdua sudah lelah mendengar ocehan gadis itu.

kesal mendengar ocehan tak bermanfaat kiara yang tiada habis itu, dearon menghembuskan nafasnya berat.

" eh penyakit lo udah stadium berapa? kok lo keliatan ngga kayak orang sakit" ujar dearon menekan kata sakit diakhir.

mendengar perkataan dearon itu sontak semuanya terdiam dan menatap kiara. mereka juga penasaran. kiara yang mendengar perkataan dearon dan ditatap yang lainnya itu pun terdiam.

" h-hah oh iya itu gue udah stadium 3 akhir dan gue sengaja ngga ngeliatin kalo gue sakit biar ngga dikasianin sama orang orang" ucap kiara terbata seraya menunduk dengan wajah terlihat menyedihkan. keenan yang prihatin pun mengusap bahu kiara menenangkan.

" lo kek gini ke kita kalo ga minta kasianin apa coba" ujar arga yang sedikit curiga dengan kiara dan ditambah mendengar balasan kiara yang terbata tadi. keenan sontak menatap tajam arga.

" lo apaan sih ga, ngga pantes lo ngomong gitu anjing" ujar keenan sedikit meninggi.

" lo juga ron apa maksud lo nanya nanya kek gitu, bikin kiara tambah sedih tau ngga!" ujar keenan lagi seraya merangkul kiara yang sudah menangis entah dari kapan.

dearon dan arga yang melihat itupun memutar kesal bola matanya. begitu juga dengan excel, pria itu sedari tadi menatap datar kiara dan juga keenan. avarish diam tak tau mau bagaimana.

" tcihh" decih excel muak melihat tangisan kiara dan sangat berlebihan itu. dan juga keenan yang juga berlebihan kepada gadis itu.

" hikss..hikss" tangis kiara yang terdengar sangat menyedihkan namun tidak di excel, dearon dan arga yang sudah sangat muak mendengar tangisan dibuat buat itu.

" gimana kalo kita cek aja kerumah sakit kita liat hasil dari dokter" ucap avarish memberi pendapat, ia bingung melihat kedua belah pihak ini sedari tadi. ia kasihan melihat kiara namjn tak menampil ia juga sedikit percaya dengan dearon dan arga.

" bener juga, besok balik sekolah kita ke rumah sakit" ujar keenan. kiara yang mendengar itu merasa takut namun ia tutupi dengan tangisannya itu.

" ka-kalau gitu mau kalian yaudah gapapa asalkan kalian percaya sama gue lagi" ucap kiara tersendat karena tangisan nya itu. keenan semakin mengeratkan rangkulannya menenangkan. yang lajn mendengar perkataan kiara hanya diam menatap tanpa kinta kiara.

●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●

kringggggggg.....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BLACK MOON Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang