PROLOG

75 7 8
                                    

Sebelum baca sholawat dulu yaa^^

اللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Jangan lupa votenya...🤍          


                            🌷🌷🌷

Pada malam hari angin berhembus mengenai wajah seorang gadis dengan kulit yang mulus putih nan cantik yang sedang menikmati pemandangan malam di kamarnya. Khadijah Aisyah Al-Hafidzah sungguh nama yang indah seperti pemilik dari nama tersebut yang cantik nan rupawan.

Disela-sela lamunannya Aisyah terpikir akan satu orang yang ia cintai " Muhammad Nathan Al-Farizi " bibir mungilnya yang indah mengguratkan senyum tipis yang bahkan tidak nampak oleh siapapun saking tipisnya.

Tok tok tok

Lamunan Aisyah terbuyar seketika saat mendengar suara ketukan tersebut dan dengan cepat ia berjalan kearah pintu.

Ceklek

Saat pintu tersebut terbuka terlihatlah seorang wanita paruh baya yang memandang tajam kearah Aisyah.

" Kenapa kau tidak belajar?! "
Bentak sang wanita tersebut

" A-anu tadi Aisyah kelelahan umi setelah muroja'ah hafalan tadi " cicit Aisyah dengan suara kecilnya.

Umi? Ya itu adalah Afifah Nadhif Atiqah orang tua dari Aisyah

" Tidak ada alasan belajar atau kamu umi kunci di kamar selama dua Minggu! " Bentak umi Afifah sambil menutup pintu dengan sangat keras

" Umi... Sampai kapan umi seperti ini pada Aisyah?... " Gumam Aisyah dan tanpa sadar air mata jatuh dari pelupuk mata nya

Aisyah terduduk lemas tak berdaya di meja belajarnya ia masih memikirkan perlakuan uminya tadi kepadanya walaupun bentakan dan tindakan itu sudah sering kali ia dapatkan namun tetap saja itu semua sangat sakit baginya

Air matanya terus menerus jatuh dan membasahi pipinya yang mulus tetapi tangannya senantiasa membuka lembar demi lembaran buku pelajaran nya

" Hiks umi jahat hiks sakit umi... " Lirihnya sambil memukul dadanya yang terasa sangat sakit

Beberapa jam berlalu hingga sekarang jam menunjukkan pukul 12 malam dan sampai sekarang Aisyah masih belum bisa tertidur

" Apa aku harus minum obat tidur lagi ya? Huft... Daritadi aku gak bisa tidur " gumam Aisyah sambil menatap langit-langit kamarnya

" Satu tablet saja sepertinya tak masalah " setelah mengucapkan itu Aisyah mengambil obat tidur didalam laci nakas dan meminumnya

Beberapa menit setelah meminum obat itu mata Aisyah mulai memberat dan perlahan menutup

••••••

Di sisi lain ada seorang remaja laki-laki yang sedang bimbang akan keputusannya untuk melamar wanita sang pujaan hati

" Bagaimana kalau dia tidak menerima lamaranku? Apa yang akan aku lakukan? Bagaimana jika ia telah mempunyai calon? " Batin remaja itu berkecamuk dalam benaknya

Hafidz dan Hafidzah [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang